43 minat, yang dalam topik selanjutnya menyiapkan dan mempersentasekan
laporannya kepada seluruh kelas. Langkah-langkah dalam melaksanakan metode pembelajaran
Talking Stick dalam penelitian ini yaitu tongkat yang panjangnya 20 cm dipersiapkan oleh guru, siswa mendapatkan penjelasan singkat tentang
topik atau materi yang akan dipelajari, kemudian siswa diberi kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi
pelajaran, siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana, setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari
isinya, siswa dipersilahkan oleh guru untuk menutup isi bacaan, siswa dalam kelompok menerima tongkat pada hitungan yang telah ditentukan
dan diharuskan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, demikian sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab
setiap pertanyaan dari guru, siswa diberikan kesimpulan oleh guru, siswa diberikan evaluasi penilaian oleh guru, dan terakhir pembelajaran
ditutup oleh guru.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick
Menurut Miftahul Huda 2011: 225 Dalam matode Talking Stick terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya sebagai
berikut: 1 Kelebihan
Kelebihan metode Talking Stick mampu menguji kesiapan siswa, melatih ketrampilan mereka dalam membaca dan memahami
44 materi pelajaran dengan cepat, dan mengajak mereka untuk siap dalam
situasi apapun. Menguji kesiapan siswa dalam menanggapi, mengomentari serta menjawab materi dan soal yang diberikan oleh
guru. Kesiapan siswa berpengaruh pada proses belajar yang akan atau sedang berlangsung, dengan adanya kesiapan konsentrasi siswa akan
berpusat pada kegiatan belajar sehingga materi yang diajarkan atau diberikan oleh guru akan mudah dipahami dan dihafalkan oleh siswa.
Talking Stick mampu melatih ketrampilan dalam membaca dan memahami materi pelajaran denga cepat dikarenakan metode inii
mengharuskan siswa untuk dapat mengemukakan gagasan atau pendapat saat guru selesai memberikan materi.
2 Kekurangan Kelemahan dari metode ini bagi siswa yang secara emosional
belum terlatih untuk berbicara dihadapan guru, selain itu metode ini juga membuat siswa tegang dan cemas karena menunggu-nunggu
giliran tongkat jatuh pada giliran siswa secara tidak terduga. Namun demikian untuk siswa yang secara emosional sudah terlatih untuk
berbicara dihadapan guru dapat berkembang pesat dengan menggunakan Talking Stick.
d. Peran Metode Talking Stick dalam Bahasa Indonesia
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode Talking Stick. Metode
ini merupakan metode pembelajaraan kooperatif. Pembelajaran
45 kooperatif menekankan kerja sama antar siswa di dalam kelompok.
Kegiatan pembelajaran kooperatif merangsang siswa utnuk aktif menyelesaikan tugas-tugasnya dalam kelompok, memberikan penjelasan
kepada teman, mendorong teman untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan dikusi dalam pembelajaran Isjoni, 2010: 18.
Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang mempunyai karakteristik pembelajaran yang cenderung menekankan keaktifan siswa,
dengan demikian pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran aktif, termasuk
metode Talking Stick yang merupakan metode pembelajaran kooperatif. Dengan menggunakan metode ini guru dapat mendorong siswa secara
langsung untuk aktif dalam kegiatan belajar, keaktifan siswa. Guru sebagai perancang, motivator, pengamat, dan pengembang dalam
pembelajaran, di pihak lain murid didorong untuk memberikan respon individual serta secara kreatif melaksanakan berbagai macam kegiatan
yang berperan dalam mengembangkan kreatifitasnya. Metode Talking Stick yang merupakan metode pembelajaran
kooperatif sangat optimal untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa. Dengan metode yang optimal yaitu dengan
menggunakan metode Talking Stick yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
46
e. Penerapan Metode Talking Stick dalam Meningkatkan Hasil Belajar