Hipotesis Hasil Penelitian yang Relevan

42 pedoman saja. Jarangnya sekali guru menggunakan media untuk mempermudah pemahaman materi. Oleh sebab itu, peneliti menerapkan metode mind mapping di kelas IV SD N Tiyaran 1 Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo dapat menjadi terobosan dalam proses pembelajaran. Metode mind mapping mampu memadukan materi pelajaran dengan kreatifitas siswa dalam menyajikannya. Dengan begitu siswa terpacu untuk berfikir kratif dan aktif pada saat proses pembelajaran. Kerangka Berpikir Masalah \ Teori Tujuan Solusi Hasil Peningkatan konsentrasi belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 Peningkatan hasil belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 Gambar 2. Kerangka Berpikir Peningkatan hasil belajar IPS kelas IV dengan metode Mind Mapping di SD Negeri Tiyaran 1, Bulu, Sukoharjo 1. Konsentrasi belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 masih rendah 2. Hasil belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 masih rendah Metode mind mapping dapat menjadi alternative solusi untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV Tony Buzan, 2007:16 Tujuan menerapkan metode mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV. Karena pada metode mind mapping siswa dituntut aktiv dan kreatif serta dapat mempermudah siswa dalam mencatat materi yang dipelajari. Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan menerapkan metode Mind Mapping 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini termasuk ke dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK. Eileen Ferrance 2000 mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai sebuah proses yang didalamnya para partisipan mengkaji praktik pendidikan mereka secara sistematis dan seksama, dengan menggunakan teknik-teknik penelitian. Suharsimi Arikunto 2010: 4 berpendapat bahwa kegiatan PTK bermaksud untuk memperbaiki situasi pembelajaran di kelas, yang merupakan inti dari kegiatan mengajar. Jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK yang digunakan dalam penelitian adalah kolaboratif, yaitu peneliti terlibat sejak awal proses penelitian sampai berakhirnya penelitian. Peneliti menyiapkan scenario dan perencanaan yang di konsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Perencanaan tersebut dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang berisi segala kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kemudian guru dan peneliti bekerja sama melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah di buat sebelumnya, dan setelah itu dilakukanlah refleksi dan evaluasi terhadap proses pembelajaran. Setelah semua itu dilaksanakan, peneliti dapat menarik kesimpulan dari proses pembelajaran tersebut.