Kajian Tentang Karakteristik Anak SD

39 Menurut Piaget 1896 – 1980 mengidentifikasi perkembangan individu ke dalam empat tahap, yaitu: 1. Usia 0-2 tahun di kenal dengan tahap sensori motor. Pada masa ini perkembangan tertuju pada gerak reflex sebagai bukti adanya kemampuan menyadari ada sesuatu didekatnya. 2. Usia 2-7 tahun dikenal dengan tahap Pra-oprasional. Pada masa ini muncul ciri-ciri yang di sebut dengan egosentris, yaitu kemampuan mengasosiasi sesuatu dengan dirinya. 3. Usia 7-18 tahun dikenal dengan tahap oprasional konkret. Pada masa ini anak telah memiliki kemampuan untuk mengenali urutan hierarki. 4. Usia18 tahun di kenal dengan tahap formal oprasional. Pada masa ini terbentuk kemampuan berpikir proporsional dan berpikir deduktif. Dilihat dari tahapan-tahapan tersebut, anak usia sekolah dasar termasuk pada tahap praoprasional dan oprasional konkrit sehingga memiliki ciri-ciri egosentris untuk usia 6-7 tahun dan memiliki kemampuan mengenali urutan hierarki untuk usia 7-12 tahun. Menjelang masuk SD, anak telah mengembangkan keterampilan bertindak dan berpengaruh sosial yang lebih kompleks. Sampai pada masa ini anak pada dasarnya masih egosentris berpusat pada dirinya, dan dunia mereka adalah rumah, keluarga, dan taman kanak-kanaknya. Implikasi Karakteristik Usia SD terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Karakteristik anak usia SD adalah senang bermain, bergerak, senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan sesuatu secara 40 langsung. Oleh karena itu guru, dalam dunia pendidikan terutama SD para guru disarankan menyajikan proses pembelajaran dengan mengikut sertakan siswanya untuk berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Hipotesis

Hipotesis dalam tindakan ini adalah penggunaan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD N Tiyaran 01, Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah.

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Muhammad Anshori di Madrasah Ibtidaíyah Ma‟arif Karangasem Kecamatan Wonosegoro, Boyolali dengan menerapkan metode mind mapping pada mata pelajaran IPS telah terjadi peningkatan pada hasil belajar. Pada pra siklus nilai rata-rata pada kelas tersebut hanya sebesar 55.66. Setelah dilaksanakan metode mind mapping pada siklus I, terjadi sedikit peningkatan menjadi 58.66 dan pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 74.66. karena belum mencapai kriteria ketuntasan KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 80, maka dilaksanakan siklus III dan memperoleh hasil terjadi peningkatan menjadi sebesar 83.33. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti dari data yang menunjukkan dari setiap siklus siswa mengalami peningkatan nilai rata-rata mata pelajaran IPS. 41 Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang saya lakukan adalah: 1. Penelitian tersebut diterapkan di Madrasah Ibtidaíyah Ma‟arif Karangasem Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Sedangkan penelitian yang saya lakukan adala di SD Negeri Tiyaran 1, Bulu, Sukoharjo. 2. Penelitian tersebut diterapkan di kelas V, sedangkan penelitian yang saya laksanakan di kelas IV 3. Peningkatan hasil belajar pada penelitian tersebut adalah sebesar 83.33, sedangkan hasil penelitian saya mengalami peningkatan sebesar 93.30

G. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPS merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk mengajarkan ilmu pengetahuan sosial dengan menggunakan metode mind mapping dengan harapan siswa dapat memahami materi yang disampaikan secara optimal sehingga memperoleh hasil belajar yang baik dan tuntas KKM. Guru sebagai pendidik harus selalu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa selalu tertarik dan tidak merasa bosan. Pembelajaran yang terjadi di SD N Tiyaran 1 hanya terfokus pada buku pedoman saja yang dimiliki secara turun temurun, seperti pembelajaran. IPS yang hanya terfokus tanya jawab tentang materi yang ada di buku 42 pedoman saja. Jarangnya sekali guru menggunakan media untuk mempermudah pemahaman materi. Oleh sebab itu, peneliti menerapkan metode mind mapping di kelas IV SD N Tiyaran 1 Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo dapat menjadi terobosan dalam proses pembelajaran. Metode mind mapping mampu memadukan materi pelajaran dengan kreatifitas siswa dalam menyajikannya. Dengan begitu siswa terpacu untuk berfikir kratif dan aktif pada saat proses pembelajaran. Kerangka Berpikir Masalah \ Teori Tujuan Solusi Hasil Peningkatan konsentrasi belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 Peningkatan hasil belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 Gambar 2. Kerangka Berpikir Peningkatan hasil belajar IPS kelas IV dengan metode Mind Mapping di SD Negeri Tiyaran 1, Bulu, Sukoharjo 1. Konsentrasi belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 masih rendah 2. Hasil belajar IPS kelas IV di SD Negeri Tiyaran 1 masih rendah Metode mind mapping dapat menjadi alternative solusi untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV Tony Buzan, 2007:16 Tujuan menerapkan metode mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV. Karena pada metode mind mapping siswa dituntut aktiv dan kreatif serta dapat mempermudah siswa dalam mencatat materi yang dipelajari. Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan menerapkan metode Mind Mapping