Gejala Klinis NDP Neuropati Diabetik Perifer NDP

keluaran superoxide dan hidrogen peroksidase bersifat mematikan atau menimbulkan kerusakan pada saraf-saraf Feldman dan Vincent, 2004. Peningkatan aktivitas pada jalur-jalur ini menimbulkan disfungsi endotel yang nantinya akan menimbulkan perubahan mikroangiopati dan selanjutnya akan menimbulkan hipoksia jaringan. Hasil selanjutnya pada kerusakan struktur saraf dan neuropati reversibel atau penurunan kecepatan hantar saraf Tesfaye, 2004.

2.4.2 Gejala Klinis NDP

NDP juga disebut sebagai distal symetrical polineuropathy yamg merupakan sindrom neuropati yang paling sering terlihat pada pasien DM. Sindrom yang lebih jarang terlihat yaitu cranial mononeuropathies dan focal neuropathies seperti proximal motor neuropathy . NDP dimulai dari jari-jari kaki dan secara gradual menjalar keatas. Saat mengenai ekstremitas bawah, NDP juga mulai mengenai ekstremitas atas dengan gejala menghilangnya gejala sensorik yang mengikuti bentuk distribusi tipikal “glove and stocking”. Defisit motorik yang signifikan secara umum tidak terjadi pada stadium awal NDP, walau pada pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging MRI memperlihatkan atrofi otot-otot kecil bagian bawah pada kaki sebagai gejala awal. Kelemahan otot simptomatik terlihat pada perkembangan penyakit selanjutnya Tesfaye, 2004. Gambar 2.5 Distribusi Stocking and Glove pada Neuropati Diabetik Perifer Tanenberg, 2009. Gejala nyeri seperti rasa terbakar, kesemutan dan parestesi terlihat awal pada 30 pasien. Penting diingat bahwa gejala-gejala tersebut tidak sebagai indikator yang reliabel terhadap keparahan atau beratnya kerusakan saraf. Pasien dengan gejala nyeri yang berat memiliki defisit sensorik yang lebih sedikit dibandingkan pasien dengan gejala tanpa nyeri yang memiliki keluhan rasa tebal pada kaki Llewelyn, 2003. Nyeri dan insensitif merupakan dua tanda klinis NDP. Gejala nyeri meliputi rasa terbakar, paresthesia pins and needle’s, hiperesthesia, dan allodynia nyeri kontak dapat menimbulkan rasa stres dan biasanya memburuk pada malam hari. Nyeri ini dapat berkisar dari rasa kesemutan pada satu atau lebih jari-jari kaki hingga nyeri berat dan nyeri neuropati yang persisten. Pasien sering mendiskripsikan gejala mereka seperti terkena sengatan listrik yang mengenai kaki atau seperti berjalan pada pecahan kaca Corblath, 2004., Tesfaye, 2004. Diagnosis NDP biasanya tergantung dari gejala subjektif. Ekslusi penyebab neuropati diabetik seperti alkoholisme, defisiensi vitamin B12, endokrinopati, vaskulitis, paparan logam berat, penggunaan obat-obatan, dan keganasan merupakan hal penting karena penyebab-penyebab ini 10 terjadi pada kasus-kasus neuropati pada penderita DM. Saat gejala tanpa tanda, keparahan dan gejala nyeri dapat dinilai dengan visual analogue scale atau numerical rating scale 0, tidak nyeri; 10 nyeri paling hebat Dobretsov dkk, 2007. Tabel 2.2 Gejala Klinis Small dan Large Fibre Diabetic Peripheral Neuropathy Tanenberg, 2009 Deteksi awal NDP sangat penting untuk mendapatkan pengobatan lebih awal dan sebagai pencegahan untuk kerusakan selanjutnya. Pada praktek klinisnya, deteksi awal dimulai dengan anamnesis riwayat penyakit dan evaluasi gejala sensorik dan motorik. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi pada kaki, evaluasi reflek pergelangan kaki dan lutut, pemeriksaan sensorik meliputi pemeriksaan vibrasi, rasa raba, dan pin prick sensation. Sistem skoring klinis dapat digunakan untuk menilai derajat keparahan neuropati dengan menggunakan gejala dasar, reflek, dan skor sensorik, seperti Toronto Clinical Scoring System Tesfaye, 2004 . Tabel 2.3 Toronto Clinical Scoring System Tesfaye, 2004 . Symptom Scores Reflex Scores Sensory Scores 0-6 0-8 0-5 Foot pain Knee reflexes Pinprick Numbness Ankle reflexes Temperature Tingling both sides Light touch Weakness Vibration Ataxia Position sense Upper limb symptoms Maximum score = 19 0-6 = no neuropathy; 6-8 = mild neuropathy: 9-11 = moderate neuropathy ≥ 12 = severe neuropat hy Dalam diagnosis klinis, terdapat beberapa kuisioner gejala untuk menskrining kelainan ini. Michigan Neuropathy Screening Instrument dengan menggunakan 15 pertanyaan dapat menilai gejala dan defisit serta efeknya terhadap kualitas hidup pasien. Hal yang sama juga dapat dinilai dengan suatu skor yang menilai tanda klinis, yaitu Neuropathy Disability Score NDS. Penilaian ini sangat mudah dikerjakan dan hanya memerlukan waktu 1 hingga 2 menit. Skor maksimal untuk defisit neuropati adalah 10 yang mengindikasikan hilangnya seluruh modalitas sensorik dan tidak adanya reflek Boulton, 2005. Tabel 2.4 The Modified Neuropathy Disability Score Boulton, 2005 Salah satu modifikasi dari NDS adalah Michigan Diabetic Neuropathy Score MDNS. NDP dan stadium NDP ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik kuantitas disertai pemeriksaan hantaran saraf. Parameter klinis yang dipilih dalam MDNS memiliki prediksi yang tinggi terjadinya neuropati diabetika dan berkorelasi dengan NDS, seperti tes vibrasi, fungsi otonom dan konduksi saraf Feldman,1994. Tabel 2.5 Stadium NDP Berdasarkan MDNS Feldman, 1994 Stadium 0 : Skor MDNS 6, dan gambaran pemeriksaan hantaran saraf abnormal 2, atau tidak ada neuropati. Stadium 1 : Skor MDNS 12, dan 2 abnormalitas pemeriksaan hantaran saraf neuropati ringan. Stadium 2 : Skor MDNS 29, dan 3-4 abnormalitas dari pemeriksaan hantaran saraf neuropati sedang. Stadium 3 : Skor MDNS 46, dan 5 atau lebih abnormalitas hantaran saraf neuropati berat. Alat lainnya yang mudah dikerjakan untuk skrining adalah Semmes-Weinstein monofilament SWMF . Pemeriksaan ini menggunakan monofilamen yang terdiri dari filamen nilon yang dapat menilai tekanan persepsi saat dilakukan tekanan yang gentle. SWMF merupakan suatu tes yang mudah digunakan sebagai skrining dalam mengidentifikasi pasien NDP. Pemeriksaan ini dikatakan abnormal bila pasien tidak dapat merasakan 5,0710 g SWMF pada lebih dari 4 tempat dari 10 tempat yang diperiksa Boulton, 2005. Quantitative Sensory Testing QST menggunakan suatu respon terhadap stimuli seperti tekanan, vibrasi, dan suhu untuk memeriksa ada tidaknya neuropati. QST ini makin sering digunakan untuk mengenal kehilangan sensasi dan iritabilitas pada saraf yang berlebihan Kolegium, 2009 Pemeriksaan elektrodiagnostik merupakan pemeriksaan yang sensitif, spesifik, dan tervalidasi dalam menegakkan diagnosis polineuropati. Evaluasi elektrodiagnostik pada umunya meliputi pemeriksaan konduksi saraf atau pemeriksaan kecepatan hantar saraf dan Electro Myo Graphy EMG jarum. Dalam mendiagnosis polineuropati, pemeriksaan kecepatan hantar saraf dapat memberikan informasi yang penting. Pemeriksaan kecepatan hantar saraf ini tidak invasif, terstandarisasi, dan merupakan pemeriksaan yang sensitif untuk pemeriksaan fungsional jaringan saraf sensoris dan motoris Dobretsov dkk, 2007. Pemeriksaan kecepatan hantar saraf sensorik merupakan pemeriksaan konduksi saraf yang paling sensitif untuk NDP. Pada pasien asimptomatik dengan DM, diperoleh 50 pasien dengan penurunan amplitudo Sensory Nerve Action Potential SNAP dan kecepatan hantar saraf dan lebih dari 80 pasien asimptomatik memiliki abnormalitas konduksi sensorik. Abnormalitas biasanya pertama kali terlihat pada bagian distal ekstremitas bawah seperti saraf suralis dan plantaris. Pada pasien dengan neuropati dengan gangguan pada SNAP, terlihat adanya latensi distal yang memanjang dan kecepatan hantar saraf lambat. Hilangnya H-reflex atau memanjangnya latensi dapat diperkirakan sebagai tanda awal dari penyakit ini. Abnormalitas pada konduksi sensorik sentral dapat terlihat pada beberapa pasien yang terlihat dari adanya pemanjangan konduksi sentral dari brainstem dan jalur somatosensorik. Quantitative sensory testing memperlihatkan adanya penurunan persepsi vibrasi dan termal Tesfaye, 2004. Pemeriksaan kecepatan hantar saraf motorik memperlihatkan hal yang serupa pada jaringan saraf sensorik, walaupun saraf motorik jarang telibat. Reduksi pada kecepatan hantar saraf juga terlihat serupa pada jaringan sensorik. Latensi distal motorik terlihat adanya sedikit pemanjangan, terutama pada ekstremitas bawah. Demielinisasi segmental yang ditandai dengan adanya blok konduksi dan atau temporal dispersion terjadi kurang dari 10 pasien NDP. Pemeriksaan F-Wave memperlihatkan perlambatan difus saraf motorik. Parameter F-Wave standar dari latensi minimal dan kronodispersi merupakan parameter yang paling sensitif dan bernilai pada pasien dengan subclinical peripheral neuropathy Tesfaye, 2004. Secara umum, derajat abnormalitas konduksi saraf motorik dan sensorik secara proporsional berhubungan dengan derajat keparahan dari penyakit dan buruknya kontrol gula darah pasien. Pemeriksaan konduksi saraf peronealis dan medianus biasanya berkorelasi dengan derajat keparahan status klinis Tesfaye, 2004. Pemeriksaan Elektromiografi jarum pada pasien NDP memperlihatkan derajat potensial fibrilasi yang bervariasi dan positive sharp wave pada bagian distal otot ekstremitas bawah, dan pada pasien NDP yang telah berlangsung lama terlihat hal yang sama pada ektremitas atas. Terlihat pula adanya abnormalitas dari penurunan Motor Unit Action Potential MUAP recruitment dan peningkatan potensial amplitudo dan durasi. Pada single-fiber electro myo graphy pada pasien NDP memperlihatkan adanya penurunan jitter dan densitas fiber yang konsisten dengan kerusakan aksonal Moscu dan Pereanu, 2010 Pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium yang harus diperiksa untuk menyingkirkan kausa-kausa lain dari neuropati, dimana semua hasil laboratorium harus normal kecuali gula darah dan HbA1c pada diabetes yang tidak terkontrol dengan baik atau yang belum diketahui undiagnosed diabetes . Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan seperti: eritrosit, leukosit, dan hitung jenis, elektrolit, gula darah puasa dan HbA1c, vitamin B-12 dan kadar asam folat, thyroid-stimulating hormone dan tiroksin, Laju Endap Darah Kolegium, 2009. Pemeriksaan Imajing juga dilakukan untuk menyingkirkan kausa neuropati lainnya, seperti MRI servikal, torakal, dan atau lumbal untuk menyingkirkan kausa sekunder dari neuropati, CT mielogram adalah suatu pemeriksaan alternatif untuk menyingkirkan lesi kompresi dan keadaan patologis lain di kanalis spinalis pada radikulopleksopati lumbosakral dan neuropati torakoabdominal. MRI kepala dapat dilakukan untuk menyingkirkan aneurisma intrakranial, lesi kompresi dan infark pada kelumpuhan nervus okulomotorius Tesfaye dkk, 2010. Penilaian keparahan pada NDP dinilai dengan pemeriksaan kwantitatif dan obyektif sebagai kriteria minimal dalam diagnosis NDP . Jika nilai kecepatan hantar saraf tidak dapat dinilai, sebaiknya dilakukan konfirmasi diagnosis NDP hanya diagnosis posible atau probable . Stadium NDP berdasarkan Derajat keparahan menurut Dyck adalah Tesyafe dkk, 2010: 1. Stadium 0 : tidak ada abnormalitas pada kecepatan hantar saraf 2. Stadium1a: Kecepatan hantar saraf abnormal tanpa ada gejala dan tanda 3. Stadium 1b: Kecepatan hantar saraf abnormal seperti pada grade 1a dengan tanda neurologis tipikal untuk NDP tipikal tanpa gejala neuropati 4. Stadium 2a : Kecepatan hantar saraf abnormal dengan atau tanpa tanda dan dengan gejala neuropati tipikal 5. Stadium 2b: Kecepatan hantar saraf abnormal, seperti grade 1a, dengan derajat kelemahan ankle dorsofleksi sedang 50 dengan atau tanpa tanda neuropati. Definisi kriteria minimal NDP , yaitu Tesfaye dkk, 2010: 1. Possible NDP. Adanya tanda atau gejala dari NDP, meliputi beberapa gejala, seperti penurunan sensasi, adanya gejala positif neuropati sensorik contoh: asleep numbness, prickling atau stabbing , rasa terbakar atau aching pain yang predominan pada jari-jari kaki, kaki, atau tungkai; atau tanda adanya penurunan sensasi yang simetris pada bagian distal atau penurunan atau tidak adanya reflek pergelangan kaki. 2. Probable NDP. Terlihat adanya kombinasi dari tanda dan gejala dari neuropati meliputi dua atau lebih gejala-gejala neuropati seperti penurunan sensasi bagian distal, atau penurunan atau tidak adanya reflek pergelangan kaki. 3. Confirmed NDP. Terlihat adanya abnormalitas pada kecepatan hantar saraf dan suatu tanda atau gejala atau tanda dari NDP. Jika kecepatan hantar saraf normal, dapat dilakukan pemeriksaan small fiber neuropathy yang telah tervalidasi. 4. Subclinical NDP. Tidak terlihat adanya tanda dan gejala neuropati yang dikonfirmasi dengan adanya abnormalitas dari kecepatan hantar saraf atau pemeriksaan Small fiber neuropathy yang telah tervalidasi

2.4.3 Histopatologi