Karakteristik Subjek Penelitian PEMBAHASAN

63

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini didapatkan dari Poliklinik Diabetes dan Poliklinik Saraf RSUP Sanglah Denpasar dengan pemilihan sampel secara consecutive terhadap seluruh penderita DM tipe 2. Didapatkan total 86 orang penderita DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penderita DM tipe 2 dengan NDP sebagai kelompok kasus dan penderita DM tipe 2 tanpa NDP sebagai kelompok kontrol . Pada penelitian ini diperoleh 86 orang subjek penelitian yang terdiri atas 44 laki-laki dan 42 perempuan. Pada kelompok kasus dan kelompok kontrol didapatkan jumlah jenis kelamin laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan dengan persentase 51,2 laki-laki dan 48,8 perempuan. Hasil yang hampir sama juga didapatkan pada penelitian kasus kontrol San Luis Valley pada penderita DM Tipe 2 di Kolorado yaitu NDP lebih banyak terjadi pada laki-laki 54,4 dibanding perempuan 45,6 Wheeler dkk., 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Tamer dkk. 2006 yang meneliti prevalensi dan faktor risiko neuropati pada 191 penderita DM di Turki memperoleh hasil bahwa jenis kelamin laki-laki berhubungan dengan peningkatan risiko kejadian NDP p0,05 dan merupakan faktor risiko yang bermakna untuk terjadinya NDP OR=2,330, 95 CI 0,09-0,500. Secara umum diperoleh prevalensi NDP sebesar 34, dimana 18 terjadi pada usia 19-29 tahun dan meningkat menjadi 58 pada usia diatas 30 tahun Wheeler dkk, 2007. Rerata umur pada kelompok penderita DM tipe 2 yang mengalami NDP pada penelitian ini yaitu 56,05 SD±6,34 tahun lebih tinggi dibandingkan rerata umur pada kelompok kontrol 51,60 SD±8,56 tahun. Pada penelitian potong lintang pada 303 penderita DM di Dhaka, Bangladesh oleh Morkrid dkk. 2010 diperoleh rerata umur penderita DM tipe 2 dengan NDP adalah 50,8 SD±10,6 tahun, dengan usia perempuan lebih muda 48,7 SD±10,7 tahun dibandingkan laki-laki 53,1 SD±9,9. Pada penelitian potong lintang oleh Soheilykhah dkk. 2013 pada 352 penderita DM tipe 2 diperoleh rerata umur penderita DM tipe 2 dengan NDP adalah 57±10,3 tahun. Prevalensi NDP meningkat sesuai umur dari 5,6 pada penderita DM berusia kurang dari 40 tahun menjadi 51,8 pada penderita DM berusia diatas 60 tahun. Seluruh subjek menjalani pendidikan formal mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi dengan persentase tertinggi pada tingkat pendidikan SMA yaitu pada kelompok kasus sebesar 34,9 dan pada kelompok kontrol sebesar 46,5 . Latar belakang pekerjaan subjek penelitian bervariasi, yaitu pegawai negeri sipil, pegawai swasta, wiraswasta, buruhtani. Subjek penelitian terbanyak tidak bekerja yang terdiri dari pensiunan dan ibu rumah tangga dengan persentase kelompok kasus 37,2 dan kelompok kontrol 27,9. Pada penelitian potong lintang dengan 294 penderita DM di Dhaka, Bangladesh oleh Morkrid dkk. 2010 diperoleh penderita DM dengan NDP memiliki pekerjaan: ibu rumah tangga 49,7, pekerja kantor 13,3, pekerja kasarburuh 8,2, dan wiraswasta 11,2. Stadium NDP dapat ditegakkan dengan berbagai sistem skoring. Pada penelitian ini stadium NDP dinilai dengan MDNS, diperoleh penderita DM dengan NDP terbanyak pada stadium 2, yaitu 53,5. Sedangkan persentase NDP stadium 1 sebesar 11,6 dan NDP stadium 3 sebesar 34,9. Rerata HbA1c pada NDP stadium 1 sebesar 7,82 ± 1,76, pada stadium 2 sebesar 8,88 ± 1,92, dan pada stadium 3 sebesar 9,89 ±2,68. Secara klinis diperoleh korelasi yang sangat lemah antara HbA1c dengan stadium NDP r=0,07 namun tidak bermakna secara statistik. Cut off point kadar HbA1c yang dapat menimbulkan kejadian NDP pada penelitian ini diperoleh sebesar 7,29. Hasil yang serupa didapatkan oleh Tamer dkk. 2006 dalam penelitiannya pada 191 penderita DM di Turki diperoleh derajat NDP terbanyak adalah NDP derajat sedang 49,4, sedangkan derajat ringan sebesar 42,2 dan derajat berat sebesar 8,4, tetapi penegakan diagnosis NDP pada penelitian ini menggunakan Neuropathy Disability Score NDS. Penelitian kasus kontrol yang dilakukan oleh Boya dkk. 2005 pada 110 penderita DM tipe 2 diperoleh kontrol gula darah yang buruk ≥ 7,5 meningkatkan kejadian NDP yang didiagnosis dengan MDNS sebesar 0,3 kali dibandingkan kontrol gula darah yang baik

6.2 Hubungan antara Kadar HbA1c dengan NDP pada Penderita DM Tipe 2