Kerangka Berpikir Konsep KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

39

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berpikir

HbA1c tinggi ≥ 7 merupakan salah satu parameter untuk menilai tidak terkontrolnya DM tipe 2 yang akan menimbulkan kondisi hiperglikemia kronik. Kondisi ini akan menstimulasi 4 jalur, baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu melalui: formasi glycation end product interaksi AGE-RAGE, jalur hiperaktivitas polyol , stres oksidatif, dan aktivasi protein kinase C PKC. Peningkatan aktivitas jalur-jalur ini akan menurunkan pembentukan NO dan meniadakan efek NO yang berakibat terjadinya disfungsi endotel. Disfungsi endotel selanjutnya akan menimbulkan keadaan mikroangiopati yang menimbulkan hipoksia saraf. Kondisi mikroangiopati juga diperberat oleh DM itu sendiri yang menimbulkan rigiditas Red Blood Cell RBC, peningkatan koagulabilitas, dan peningkatan reaktivitas platelet. Hasil akhirnya akan menimbulkan kerusakan struktural yang berdampak menurunkan kecepatan hantar saraf KHS dan sebagai penyebab terjadinya NDP. Bagan di bawah ini menunjukkan mekanisme yang mungkin terjadi dan menjadi landasan berpikir mengenai terjadinya NDP pada penderita DM tipe 2. Keterangan: AGEs: Advanced Glycation End Products DAG: Diacylglycerol DM: Diabetes Melitus HbA1c : Glycocylated Hemoglobin NO: Nitric Oxide RBC: Red Blood Cell PKC: Protein Kinase C Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berpikir DM Durasi Hiperglikemia HbA1C ≥ 7 Peningkatan AGE-RAGE Peningkatan Formasi Radikal Bebas DAG Peningkatan Aktivitas PKC Penurunan Pembentukan NO Meniadakan Efek NO Disfungsi endotel Genetik Mikroangiopati Rigiditas RBC Peningkatan Koagulabilitas Peningkatan Reaktivitas Platelet DM Kerusakan Struktural Peningkatan Aktivitas Jalur polyol Hipoksia Saraf Penurunan Kecepatan Hantar Saraf Neuropati Diabetik Perifer

3.2 Konsep

Atas dasar rumusan masalah dan kerangka berpikir maka disusun suatu konsep penelitian sebagai berikut: Gambar 3.2 Konsep penelitian Keterangan: = dikendalikan pada tahap analisis data = dikendalikan pada tahap rancangan penelitian = variabel yang akan diteliti HbA1c ≥ 7 Neuropati Diabetik Perifer NDP Usia Obesitas Lama menderita DM Jenis Pengobatan DM DM tipe 2 Infeksi Keganasan Penyakit hati kronik Penyakit ginjal kronik Dislipidemia Toksik Penggunaan alkohol Neuropati jebakan Obat-obatan Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka, maka disusunlah konsep penelitian sebagai berikut: 1. Neuropati Diabetik Perifer NDP dapat terjadi pada penderita DM tipe 2. Perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi NDP pada penderita DM. DM tipe 2 dengan kadar HbA1c yang tinggi merupakan faktor risiko NDP pada penderita DM tipe 2. 2. Beberapa faktor lainnya juga berperan dalam proses terjadinya NDP pada penderita DM, antara lain usia, obesitas, lama menderita DM, dan jenis pengobatan DM selanjutnya dikendalikan pada tahap analisis data. Faktor risiko lainnya yaitu: infeksi, keganasan, penyakit hati kronik, penyakit ginjal kronik, toksik, penggunaan alkohol, obat-obatan, dan neuropati jebakan dikendalikan pada tahap rancangan penelitian.

3.3 Hipotesis Penelitian