124 akuntansi mengenai praktik creative accounting hanya sebesar 2,
variabel tingkat pengetahuan akuntansi dapat menjelaskan tentang persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative
accounting sebesar 12,7, variabel jenis perguruan tinggi
mempengaruhi persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting
sebesar 29,5, dan variabel orientasi etis, tingkat pengetahuan akuntansi, dan jenis perguruan tinggi secara bersama-
sama hanya mempengaruhi persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting sebesar 31,6. Selain variabel-
variabel independen diatas, variabel dependen selebihnya dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang lain.
3. Penelitian ini menggunakan IPK sebagai skala pengukuran tingkat pengetahuan akuntansi sehingga kurang tepat untuk digunakan untuk
mengukur tingkat pengetahuan akuntansi karena pada IPK terdapat
muatan materi selain muatan materi akuntansi.
125
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mendapat bukti secara empiris orientasi etis, tingkat pengetahuan akuntansi, dan jenis
perguruan tinggi terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai
praktik creative accounting. Dari hasil pengujian statistik dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Orientasi Etis Idealisme dan Relativisme tidak berpengaruh terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative
Accounting . Tidak terdapat perbedaan antara mahasiswa idealist dan
relativis dalam menanggapi kasus mengenai Praktik Creative Accounting
. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,573 yang berarti lebih besar dari 0,05. Dari hal tersebut mengindikasikan
bahwa Orientasi Etis pada Mahasiswa Akuntansi ysng idealist dan Mahasiswa Akuntansi relativis tidak berpengaruh terhadap Persepsi
Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting. 2. Terdapat pengaruh positif Tingkat Pengetahuan Akuntansi terhadap
Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting
. Hal tersebut dibuktikan dengan variabel Tingkat Pengetahuan Akuntansi memiliki nilai signifikansi 0,000 yang berarti
lebih kecil dari 0,05. Koefisien regresi bernilai positif sebesar 5,920 terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik
126 Creative Accounting
. Dari hal tersebut mengindikasikan bahwa Tingkat Pengetahuan Akuntansi berpengaruh positif terhadap Persepsi
Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting. 3. Terdapat Pengaruh Positif Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi di
Perguruan Tinggi Negeri dibanding Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Swasta mengenai Praktik Creative
Accounting . Hal tersebut dibuktikan dengan variabel jenis Perguruan
Tinggi memiliki nilai signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Persamaan regresi hasil analisis regresi liniear sederhana adalah
Y = 22,147 + 3,807X
3
, koefisien regresi bernilai positif sebesar 3,807 terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik
Creative Accounting .
Nilai persamaan regresi Universitas Negeri Yogyakarta terhadap Y sebesar 25,954 lebih tinggi dibandingkan nilai persamaan regresi
Perguruan Tinggi Swasta terhadap Y sebesar 22,147 sehingga dapat diketahui bahwa mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi Negeri
memiliki persepsi yang lebih etis dalam menyikapi praktik creative accounting
dibandingkan dengan mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi Swasta. Dari hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat
Terdapat pengaruh positif persepsi etis mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi negeri dibanding persepsi etis mahasiswa akuntansi di
perguruan tinggi swasta mengenai praktik creative accounting.