Uji Hipotesis Ketiga Uji Hipotesis

112 Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting nilai sig. 0,0000,05. Sedangkan variabel lainnya seperti variabel Orientasi Etis dan Tingkat Pengetahuan Akuntansi mempunyai nilai sig. sebesar 0,087 dan 0,296 yang mana kedua nilai tersebut 0,05. Hal ini diartikan bahwa variabel Orientasi Etis dan Tingkat Pengetahuan Akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting. Hipotesis keempat pada penelitian ini yang menyatakan “Terdapat Pengaruh Orientasi etis idealisme dan relativisme, Tingkat Pengetahuan Akuntansi dan Jenis Perguruan Tinggi secara bersama- sama terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting. ” diterima. Variabel Orientasi Etis, Pengetahuan Akuntansi dan Jenis Perguruan Tinggi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting. Tabel 38. Daftar hasil Uji Hipotesis No Hipotesis Keterangan 1 Hipotesis Ia Tidak diterima 2 Hipotesis Ib Tidak diterima 3 Hipotesis 2 Diterima 4 Hipotesis 3 Diterima 5 Hipotesis 4 Diterima 113

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Orientasi Etis, Tingkat Pengetahuan Akuntansi, dan Jenis Perguruan Tinggi terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting. Berdasarkan hasil analisis, maka pembahasan mengenai penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Orientasi Etis Idealisme terhadap Persepsi Etis

Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa idealisme X1 tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting Y. Hal tersebut terbukti dengan nilai probabilitas 0,573 dimana angka tersebut tidak signifikan karena nilai signifikasi tidak lebih besar dari 0,05. Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0,002 hal ini menunjukkan 2 persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting dipengaruhi oleh variabel orientasi etis, sedangkan sisanya sebesar 98 dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar penelitian ini. Koefisien regresi sebesar -0,423 menjelaskan bahwa arah hubungan antara orientasi etis dan persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting adalah negatif. Hal menunjukkan bahwa variabel independen orientasi etis tidak memiliki hubungan yang linier dengan variabel dependen dan persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative 114 accounting sehingga yang menyebabkan terjadinya praktik creative accounting bukan karena pengaruh orientasi etis seseorang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Primasari, 2014 yang menyatakan bahwa orientasi etis idealisme tidak berpengaruh pada pemberian persepsi etis atau opini yang lebih tegas atas skandal akuntansi keuangan. Selain itu, penelitian ini juga sesuai dengan penelitian milik Nugroho 2008 dan Chan Leung 2006 yang menyatakan bahwa orientasi etis idealisme dan relativisme tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini mahasiswa akuntansi mengenai skandal akuntansi keuangan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan seseorang dengan idealist yang tinggi akan menilai tindakan akuntan lebih tegas, sehingga seseorang yang memiliki idealisme tinggi akan cenderung menyalahkan pihak-pihak yang dianggap melakukan skandal keuangan yang memiliki dampak buruk bagi banyak orang. Pemahaman terhadap komitmen pada aturan-aturan etis organisasi maupun profesinya akan lebih membuat pengaruh yang idealist pada seseorang untuk lebih mengenali isu-isu etika Khomsyiah dan Indriantoro, 1998. Nugroho 2008 juga mengatakan bahwa kurangnya sensitivitas mahasiswa akuntansi terhadap permasalahan skandal akuntasi dapat dikarenakan bahwa mereka belum sepenuhnya memahami aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh profesi yang tidak diperoleh dalam bangku perkuliahan akan berpengaruh pada pemberian