Pengaruh Orientasi Etis Idealisme terhadap Persepsi Etis

117 nilai-nilai etika yang berlaku dalam menilai suatu tindakan dapat dikatakan etistidak. Nugroho 2008 juga mengatakan bahwa kurangnya sensitivitas mahasiswa akuntansi terhadap permasalahan skandal akuntasi dapat dikarenakan bahwa mereka belum sepenuhnya memahami aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh profesi yang tidak diperoleh dalam bangku perkuliahan akan berpengaruh pada pemberian opini. Selain itu, tidak berpengaruhnya orientasi etis terhadap persepsi etis mahsiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting kemungkinan dikarenakan bahwa mahasiswa akuntansi belum dihadapkan dalam situasi permasalahan yang sebenarnya, sehingga mahasiswa tersebut belum dapat memahami situasi yang dihadapi serta belum mampu untuk membuat suatu penilaian secara tepat mengenai suatu tindakan etistidak.

3. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Akuntansi terhadap Persepsi Etis

Mahasiswa Akuntansi mengenai Praktik Creative Accounting Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan akuntansi X 2 berpengaruh positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting Y. Hal tersebut terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat dinyatakan tingkat pengetahuan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting . Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0,127 hal ini menunjukkan 12,7 persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai 118 praktik creative accounting dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 87,3 dipengaruhi oleh faktor- faktor di luar penelitian ini. Nilai koefisien regresi 5,920 menjelaskan bahwa setiap penambahan tingkat pengetahuan akuntansi IPK sebesar 1 poin akan menaikkan persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting sebesar 5,920 serta arah hubungan antara tingkat pengetahuan akuntansi dan persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting adalah positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting dan hipotesis yang menyatakan tingkat pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting diterima. Menurut Comunale et al. 2006 tingkat pengetahuan akuntansi mempengaruhi pendapat atau opini mahasiswa terhadap tindakan auditor menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa akuntansi terhadap skandal dan profesi akuntansi akan berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan etis mahasiswa akuntansi. Penelitian ini memiliki berpengaruh positif signifikan tingkat pengetahuan dengan persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai praktik creative accounting . Artinya, semakin mahasiswa banyak pengetahuan dengan dibuktikan mempunyai nilai IPK yang tinggi, maka semakin tinggi pula 119 mahasiswa akuntansi mengganggap bahwa praktik creative accounting merupakan tindakan yang tidak etis. Mahasiswa akuntansi dengan tingka pengetahuan yang tinggi dapat memberikan reaksi yang lebih negatif terhadap skandal etis yang terjadi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian milik Himmah 2013 dan Comunale et. al 2006 yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan memiliki pengaruh positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi mengenai skandal etis auditor. Menurut Risa 2014 mahasiswa dengan IPK sama dengan atau lebih dari 3 cenderung berpersepsi lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki IPK kurang dari 3. Semakin tinggi nilai IPK yang dimiliki mahasiswa, maka mahasiswa semakin tinggi juga pemahaman dan pengetahuan khususnya mengenai lingkup akuntansi sehingga cenderung menilai suatu permasalahan perilaku akuntansi dengan pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki dibandingkan dengan mahasiswa yang mempunyai IPK rendah. Pelanggaran etika seharusnya tidak terjadi apabila setiap akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman, kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesi Ludigdo, 1999 dalam Poniman 2009. Dengan adanya pengetahuan yang dimiliki maka akan berpengaruh terhadap penalaran yang diberikan individu dalam tiap tahapan perkembangan moral sehingga terdapat perubahan perkembangan dan perilaku di tiap tahap perkembangan moral individu Herwinda, 2010. Sehingga