33 Penghitungan cara penilaian dan penentuan nilai akhir hasil belajar
akdemik Universitas Negeri Yogyakarta sesuai dengan pasal 20 Peraturan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2013
adalah sebagai berikut:
1
Penentuan kemampuan akademik seorang mahasiswa mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikapkarakter yang mencerminkan
kompetensi mahasiswa.
2
Penilaian hasil belajar menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa.
3
Nilai akhir suatu mata kuliah menggunkan skala 0 sampai dengan 100 dengan batas kelulusan 56.
4
Nilai akhir dikonversikan ke dalam huruf A, A-, B+, B, B-, C+, C, D dan E yang telah ditetapkan standar bobotnya.
Pengkategorian IPK berdasarkan peraturan akademik Universitas Negeri Yogyakarta pasal 29 dalam tiga kategori yaitu dengan pujian
3,51 X ≤ 4,00, sangat memuaskan 3,01 X ≤ 3,50 dan memuaskan
2,50 X ≤ 3,00.
4. Jenis Perguruan Tinggi
Tinggi rendahnya motivasi berprestasi mahasiswa selain dipengaruhi oleh orientasi kuliah juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti
perguruan tinggi tempat mahasiswa menuntut ilmu. Perguruan tinggi umumnya dibedakan menjadi dua yaitu perguruan tinggi negeri dan
34 perguruan tinggi swasta. Perguruan tinggi negeri PTN adalah pendidikan
tinggi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan diadakan oleh pemerintah, dalam hal ini departemen atau lembaga pemerintahan lain,
sedangkan perguruan tinggi swasta PTS adalah pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang diadakan oleh masyarakat.
Definsi tersebut tertera dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi. Bentuk perguruan tinggi di Indonesia meliputi akademik, politeknik, sekolah, institut atau universitas. Program
pendidikan dapat berupa diploma D-1, D-2, D-3, D-4, sarjana S-1, magister S-2, spesialis SP 12, dan doctor S-3 yang diselenggarakan
oleh pendidikan tinggi. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi maupun vokasi Haskara, 2010.
Perguruan tinggi negeri secara historis memang memiliki citra lembaga yang lebih baik dibandingkan dengan perguruan tinggi swasta. Menurut
Haskara 2010, PTN memiliki komitmen untuk lebih mengutamakan kualitas calon mahasiswa yang sesuai dengan bakat atau kecerdasan, bukan
sesuai dengan kemampuan keuangannya. Sedangkan, di beberapa PTS lebih mementingkan kemampuan keuangan calon mahasiswa. Hal in
disebabkan karena proses penerimaan mahasiswa baru baik di PTN dan PTS juga berbeda. PTN proses penyeleksian mahasiswa baru sangatlah
ketat, melalui berbagai ujian masuk dan syarat. Sedangkan di PTS dalam proses penerimaan mahasiswa baru kurang begitu ketat, dikarenakan ujian