67
Tabel 11. Kriteria Daya Beda Soal Kategori
Kriteria
Baik 0,3
Cukup Baik 0,2 - 0,3
Tidak Baik 0,2
Sumber: Ali Muhson 2015: 10
Berikut ini adalah hasil perhitungan daya beda soal menggunakan
bantuan Software AnBuso Release pada soal siklus I:
Tabel 12. Perhitungan Daya Beda Soal Siklus I Kategori
Kriteria Jumlah
Baik 0,3
12 Cukup Baik
0,2 - 0,3 1
Tidak Baik 0,2
2 Sumber: Data primer diolah
Berikut ini adalah hasil perhitungan Daya Beda Soal menggunakan
bantuan Software AnBuso Release pada soal siklus II:
Tabel 13. Perhitungan Daya Beda Soal Siklus II Kategori
Kriteria Jumlah
Baik 0,3
10 Cukup Baik
0,2 - 0,3 2
Tidak Baik 0,2
3 Sumber: Data primer diolah
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif menggunakan analisis deskriptif kualitatif karena analisis ini berkaitan dengan uraian deskriptif tentang perkembangan
proses pembelajaran. Nantinya data yang diperoleh pada penelitian akan diolah menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan dianalisis secara
kualitatif. Teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan
68 Hubermen Sugiyono, 2016: 337-345 terdiri atas tiga komponen kegiatan
yang saling terkait satu sama lain: a. Reduksi data, merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus,
menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah ke dalam pola-pola yang lebih terarah.
b. Penyajian data, dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi
data mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi pada masing-masing siklus.
c. Penarikan kesimpulan, merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan
secara sistematis dan perlu diberi makna. 2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Data dinyatakan
dalam bentuk angka kemudian dideskripsikan dalam bentuk kalimat yang disertai dengan tabel dan diagram. Berikut adalah pedoman yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan belajar kognitif siswa:
Tabel 14. Keriteria Ketuntasan Minimun KKM Nilai KKM
Kategori
≥ 77 Tuntas
≤ 77 Belum Tuntas
Sejalan dengan itu, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dikategorikan menjadi sebagai berikut:
69
Tabel 15. Kategori Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Kategori
Nilai
Sangat Tinggi X M + 1,8 SD
Tinggi M + 0,6 SD ≤ X M + 1,8 SD
Cukup Tinggi M
– 0,6 SD ≤ X M + 0,6 SD Rendah
M – 1,8 SD ≤ X M - 0,6 SD
Sangat Rendah X M
– 1,8 SD Azwar 2009: 169
Penilaian lembar observasi motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan persentase. Rumus uji yang dilakukan adalah sebagai
berikut: ∑
∑ Arikunto, 2011: 93
Kategori skor motivasi dan hasil belajar aspek afektif dalam penelitian ini adalah:
Tabel 16. Kategori Skor Observasi Skor
Kategori
M + 1.SD ≤ X Tinggi
M – 1.SD ≤ X M + 1.SD
Sedang X M
– 1.SD Rendah
Azwar 2009: 109 3. Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data. Sugiyono 2016: 330 menyatakan
bahwa trianggulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang
telah ada. Cara yang digunakan oleh peneliti dalam trianggulasi data adalah
70 menggunakan trianggulasi teknik. Trianggulasi teknik digunakan untuk
menguji kredibilitas data dengan teknik yang berbeda.
K. Indikator Keberhasilan Penelitian