23 nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
tertentu ”.
Sugihartono, dkk 2013: 130 berpendapat bahwa dalam bidang pendidikan, untuk mengetahui tingkat kemampuan sesuatu bagi siswa
dapat dipergunakan cara-cara sebagai berikut: 1 Angka atau skor yang diperoleh kawan sekelasnya.
2 Batas penguasaan kompetensi terendah yang harus dicapai untuk dapat dianggap lulus batas lulus.
3 Prestasi anak itu sendiri di masa lampau. 4 Kemampuan dasar anak itu sendiri.
Sudjana 1989: 5 mengungkapkan bahwa dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes non-
test. Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk essay atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat
penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dan lain-lain.
4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
a. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Yen dan Halili 201: 41 mengungkapkan bahwa Higher-Order Thinking HOT identik dengan tabel taksonomi Bloom, terutama terkait
pada kemampuan berpikir tingkat dua yang meliputi kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi. Apino dan Retnawati 2016: 2
mendefinisikan kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai berikut:
24 HOTS is thinking skills that are more complex in solving various
non algorhitmic problems that include critical thinking and creative thinking, As if it is associated with cognitive processes in
Bloom’s taxonomy, HOTS involve students’ skills to analyze, synthesize, and evaluate, whereas if it is associated with cognitive
processes in Bloom’s taxonomy revision HOTS involves the ability to analyze, evaluate, and create.
Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir yang
mengharuskan siswa untuk lebih dari sekedar mengingat. Jika dikaitkan dengan taksonomi Bloom, berpikir tingkat tinggi meliputi kemampuan
analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Cara Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Lewy, dkk 2009: 16 menyatakan bahwa indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi:
1 Analisis
a Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengenali pola atau hubungannya b Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat
dari sebuah skenario yang rumit. c Mengidentifikasimerumuskan pertanyaan
2 Sintesis a Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu
b Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah c Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi
struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya 3 Evaluasi
a Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada
untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. b Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian
c Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
25 Dari uraian di atas peneliti memutuskan untuk menggukan
instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Tes kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi kemampuan analisis,
kemampuan sintesis, dan kemampuan evaluasi suatu masalah.
5. Pembelajaran Kooperatif