23
dan jumlah, mempunyai kemampuan memahami cara mengo binasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya.
4. Tahap operasional formal usia 11-15 tahun, pada tahap ini peserta didik sudah menginjak usia remaja, perkembangan kongnitif peserta didik
pada tahap ini telah memiliki kemampuan mengorrdinasikan dua ragam kemampuan kongnitif baik secara simulatan serentak maupun
berurutan. Menurut Eka Izzaty, dkk 2008: 116-117 cirri khas siswa kelas tinggi di
sekolah Dasar adalah sebagai berikut. a.
Perhatian tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari b.
Ingin tahu, ingin belajar dan realistis c.
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus d.
Siswa memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya disekolah
e. Siswa suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
peran bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
E. Pemanfataan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara
Menurut Tukiran Taniredja dan Mifatha Fardli 2013: 33 manfaat metode diskusi adalah sebagai berikut: 1 Guru diberikan bila siswa telah memiliki
konsep atau pengalaman terhadap bahan yang akan didiskusikan, oleh karena itu sebelum diskusi guru hendaknya telah memberikan penjelasan tentang bahan
yang akan didiskusikan. Apabila siswa memaksa untuk memiliki konsep atau
24
pengalaman maka siswa akan mengalami kemacetan dalam berbicara. Dengan metode diskusi siswa akan terampil dalam berbicara. 2 Memperdalam
pengetahauan yang telah dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu guru perlu menggunakan metode diskusi untuk memperkuat pengetahauan yang dimiliki
oleh siswa. Agar siswa tetap terampil berbicara. Dengan pemanfaatan metode diskusi dalam keterampilan berbicara, siswa akan memiliki berbicara yang
lancar dan susunan kata-kata yang jelas. 3 Melatih siswa mengidentifikasi dan memecahkan maslah. Serta mengambil keputusan. Agar siswa bisa memikir dan
menyusun kata yang baik, maka siswa juga memiliki berbicara yang lancar dan pemikiran yang efektif dalam mengambil suatu keputusan.
F. Kerangka Pikir
Keterampilan berbicara adalah suatu keterampilan atau kemahiran untuk menyampaikan informasi atau pesan, yang ditujukan kepada seseorang secara
lisan agar informasi yang di sampaikan dapat di pahami oleh penerima informasi. Keterampilan berbicara mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi antara keterampilan dengan perkembangan kemampuan seorang anak untuk dapat melakukan komunikasi dengan orang lain. Keterampilan
berbicara sangat penting dikembangkan pada anak usia sekolah dasar. Banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran keterampilan berbicara disekolah
dasar. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran keterampilan berbicara adalah metode yang digunakan oleh guru. Guru harus pandai memilih
metode yang untuk melatih keterampilan berbicara siswa sekolah dasar. Salah
25
satu metode yang dapat digunakan dalam keterampilan berbicara adalah metode diskusi. Metode diskusi adalah penguasaan bahan pelajaran melalui wahana
tukar pendapat dan untuk cara penyampaian pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi guna untuk memperoleh
pengetahauan pengalaman yang dapat memperjelas suatu bahan pelajaran dan pencapai kesepakatan.
Melalui metode diskusi siswa dapat belajar nyaman dan lebih leluasa dalam menyampaikan ide dan gagasan. Penggunaan metode diskusi dalam
pembelajaran keterampilan berbicara ialah agar siswa bisa mengutarakan pendapat, gagasaan dan idenya. Disamping itu. Siswa dilatih untuk lebih berani
dan percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan guru bisa tahu sejauh mana pemahaman siswa melalui pendapat-pendapat yang diutarakan oleh siswa.
Dalam metode diskusi siswa akan belajar secara berkelompok sehingga dapat berinteraksi dengan orang lain. Jika metode diskusi dapat dilaksanakan dengan
baik oleh guru dan siswa, maka pembelajaran tidak akan membosankan sehingga
kepercayaan diri siswa akan lebih meningkat. G.
Penelitian Relevan
1. Peningkatan keterampilan berbicara menggunakan metode sosiodrama siswa
kelas VB SD Negeri Keputaran 1 Yogyakarta. 2013 oleh Hesti Ratna Sari. Penggunaan metode sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan berbicara
pada siswa kelas VB. Peningkatan keterampilan berbicara pada siklus 1 sebesar 7,38, yang kondisi awal 60,35 meningkat menjadi 67,73 dan
26
peningkatan keterampilan berbicara pada siklus II meningkat sebesar 16,17, yang kondisi awal 60,35 meningkat menjadi 76,52.
2. Peningkatan keterampilan berbicara melalui model active learning teknik
card sort siswa kelas 2 SDN Permitan 2, Bondowoso, Mertoyudan, Magelang. 2014 oleh RisQa Erdhika. Melalui model active learning teknik card sort
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 2 SDN Permitan 2, Bondowoso, Mertoyudan, Magelang, peningkatan keterampilan berbicara
pada siklus 1 sebesar 7,86 yang kondisi 65,5 meningkat menjadi 73,36, dan peningkatan keterampilan berbicara pada siklus 2 meningkat sebesar 15,81
yang kondisi awal 65,5 meningkat menjadi 81,31.
H. Hipotesis Tindakan