10
seseorang bermanfaat untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan kepada orang lain.
3. Pengertian keterampilan berbicara
Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar,2015: 241 keterampilan berbicara merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi
untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap seseorang merupakan
persyaratan alamiah yang memungkinkannya untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan dan lagu bicara.
Sedangkan Henry Guntur Tarigan 2013: 3 menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada
kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Untuk
mengembangkan keterampilan berbicara dapat memberikan pemenuhan kebutuhan yang berbeda. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
a aktivitas mengembangkan keterampilan secara umum,
b aktivitas mengembangakan bicara secara khusus untuk membentuk model
diksi dan ucapan, dan mengurangi penggunaan bahasa nonstandard, dan c
aktivitas mengatasi masalah yang meminta perhatian khusus. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
berbicara merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada
orang lain dan keterampilan berbicara ini juga adalah suatu keterampilan
11
berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan untuk keterampilan berbicara akan berujar
dipelajari.
4. Tujuan Berbicara
Menurut Nurbiana Dhieni, dkk 2005: 3-5 adalah tujuan berbicara untuk: memberitahukan, melaporkan, menghibur, membujuk, dan meyakinkan
seseorang. Selain itu perkembangan bicara anak bertujuan untuk menghasilkan bunyi verbal. Kemampuan mendengar dan membuat bunyi-bunyi verbal.
Kemampuan mendengar dan membuat bunyi-bunyi verbal merupakan hal pokok untuk menghasilkan bicara. Tujuan utama berbicara adalah untuk
berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, seyogianlah sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan.
Menurut Iskandarwassid 2015: 242-243 tujuan berbicara adalah sebagai berikut: a kemudahan berbicara, b kejelasan, c bertanggung jawab, d
membentuk pendengaran yang kritis, dan e membentuk kebiasaan, a.
Kemudahan berbicara Siswa harus mendapatkan kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara
sampai mereka mengembangkan keterampilan ini secara wajar, lancar, dan menyenangkan, baik didalam kelompok kecil maupun dihadapan pendengar
umum yang lebih besar jumlahnya.
12
b. Kejelasan
Dalam hal ini siswa berbicara dengan tepat dan jelas, baik artikulasi maupun diksi kalimat-kalimatnya.
c. Bertanggung jawab
Latihan berbicara yang bagus menekankan pembicara untuk bertanggung jawab agar berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan
sungguh-sungguh mengenai apa yang menjadi topik pembicaraan, tujuan pembicaraan, siapa yang diajak berbicara, dan bagaimana situasi pembicaraan
serta momentumnya. d.
Membentuk pendengaran yang kritis Berbicara yang baik sekaligus mengembangkan keterampilan secara
tepat dan kritis juga menjadi tujuan pembicara secara emplisit dan mengajukan pertanyaan.
e. Membentuk kebiasaan
Kebiasaan berbicara tidak dapat dicapai tanpa kebiasaan berinteraksi dalam bahasa yang dipelajari atau bahkan dalam bahasa ibu. Karena dalam
faktor ini penting dalam membentuk kebiasaan berbicara dalam perilaku seseorang.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan berbicara adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ketika seseorang
berbicara maka dia dapat bergaul dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Hal tersebut tidak lepas dari manusia sebagai makluk sosial, yaitu manusia tidak dapat
hidup sendiri, selalu membutuhkan kehadiran manusia lain.
13
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelajaran keterampilan Berbicara