16
memperhatikan apakah yang ingin disampaikan dapat mengerti arti dan maksudnya oleh orang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dirancang suatu pembelajaran
yang dapat menstimulasi dan melatih keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga siswa dapat berkomunikasi dengan lancar menggunakan bahasa yang
mudah dipahami orang lain dan keterampilan berbicaranya akan meningkat.
C. Metode Diskusi
1. Pengertian metode
Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, 2015: 56 menyatakan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan KBBI, 1995. Metode ini lebih bersifat prosedural dan sistematik karena tujuannya
untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan. Menurut Suryosubroto 2002: 149 menyatakan metode adalah cara, yang
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.
Menurut Moeslichatoen 2004: 7 menyatakan metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah
dipilih dan ditetapkan. Jadi metode adalah cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat simpulkan bahwa metode adalah: cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metode merupakan sebagai cara atau
pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain
17
itu, metode juga merupakan cara atau jalinan yang mudah untuk mencapai tujuan.
2. Pengertian Metode Diskusi
Menurut Hamdani 2011: 279 menyatakan bahwa suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan
pengetahauan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah, memperjelas suatu bahan serta pelajaran dan mencapai kesepakatan.
Menurut Abdul Azis Wahab,2012:100 Diskusi adalah suatu tugas yang benar-benar memerlukan keahlian. Oleh sebab itu apa yang disebut dengan
metode diskusi belum diterapkan dengan baik dan dengan persiapan yang sungguh-sungguh baik dari pihak guru, sekolah maupun siswa. Karena diskusi
yang sebenarnya adalah salah satu diantara teknik mengajar yang paling mujarab dan sekaligus paling sulit. Oleh karena itu, maka dilihat dari
sejarahnya diskusi sebagai salah satu cara mengajar lahirnya gagasan dari pikiran siswa. Dengan demikian pada jaman modern diskusi telah dianggap
sebagai salah satu ciri penting sebuah kelas yang demokratis, yang didefenisikan sebagai suatu kegiatan dimana orang-orang berbicara bersama
untuk berbagi dan saling tukar informasi tentang sebuah topik atau masalah atau mencari pemecahan terhadap suatu masalah berdasarkan bukti-bukti yang
ada. Dijelaskan Nio, 1981 Haryadi dan Zamzami 1997: 69 menyatakan
bahwa diskusi adalah proses penglibatan dua atau lebih individu yang
18
berinteraksi secara verbal dan tatap muka, mengenai tujuan yang sudah tentu melalui tukar-menukar informasi untuk memecahkan masalah.
Menurut Conny Semiawan,dkk 1992: 76 menyatakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyampain pelajaran melalui sarana pertukaran
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Menurut Suwarna Pringgawidagda2002: 83 menyatakan bahwa teknik
diskusi adalah cara penyajian materi pembelajaran dengan jalan guru mengajukan suatu masalah dan pembelajar mencari pemecahan secara
bersama. Adapun kelebihan teknik diskusi yaitu: a.
merangsang kreativitas pembelajar dalam membentuk ide dan gagasan dalam memecahkan masalah,
b. membiasakan pembelajar untuk bertukar pikiran dengan teman,
c. cakrawala berpikir pembelajar menjadi lebih luas, dan
d. perhatian pembelajar lebih tercurah pada pembelajaran.
Metode diskusi Suryosubroto 2002: 179 menyatakan bahwa adalah metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberi kesempatan kepada para siswa kelompok-kelompok siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau penyusun berbagai alternative pemecahan atas sesuatu masalah.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi merupakan penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat dan
untuk bagaimana cara penyampaian pelajaran melalui sarana pertukaran
19
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi guna untuk memperoleh pengetahauan dan pengalaman yang dapat memperjelas suatu bahan pelajaran
dan mencapai kesepakatan, melalui diskusi dimana siswa akan terlibat langsung dalam proses belajar baik sebagai partisipan maupun sebagai ketua
kelompok. Dimana setiap kelompok siswa dimungkinkan untuk berpartisipasi khususnya dalam kelompok kecil guna mengembangkan proses intelektualnya,
serta menumbuhkan sikap toleran dengan menyadari adanya perbedaan- perbedaan pandangan yang menyangkut dalam pemecahan diskusi tersebut.
3. Langkah-langkah penggunaaan metode diskusi diskusi