48
dalam  teks  cerita  tersebut  kemudian  memberikan  solusi  terkait  masalah tersebut.  Setelah  itu  siswa  melanjutkan  dan  membaca  kembali  teks  cerita
untuk lebih pahami dengan masalah-masalah yang terjadi dalam teks cerita tersebut. Kemudian siswa mengerjakan soal LKS dalam kelompok maasing-
masing,  siswa  mendiskusikan  kembali  dengan  teman  terkait  pokok-pokok permasalahan  dalam  teks  cerita  tersebut  kemudian  siswa  akan  mengisi
dilembaran jawaban atau LKS. Dari setiap siswa dalam kelompok diskusinya akan mencari solusi terkait teks cerita dan setelah pekerjaan mereka selesai
setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka ke-kelompok lain dan siswa  yang masih sisa dalam kelompok sendiri akan memberikan
saran kepada kelompok yang presentasi agar saling mengisi kepada teman kelompok yang belum tepat dengan jawaban kelompok lain.
Pada  kegiatan  akhir,  siswa  diberikan  soal  evaluasi  dan  tidak  saling menyontek  pekerjaan  teman  serta  teks  cerita  tutup,  siswa  mengumpulkan
pekerjannya.  Guru  dan  siswa  bersama-sama  menyimpulkan  materi pembelajaran.  Setelah  itu,  guru  memberikan  pesan  terkait  teks  cerita  dan
guru  memberikan    motivasi  kepada  siswa  agar  tetap  semangat  belajar kemudian menutup pemebelajaran dengan doa bersama-sama serta memberi
salam.
c. Observasi
Observasi  dilakukan  bersamaan  dengan  berlangsungnya  tindakan. Hasil observasi berupa catatan lapangan baik aktivitas guru maupun aktivitas
49
siswa  untuk  mengetahaui  sejauhmana  peningkatan  keterampilan  berbicara
dengan menggunakan metode diskusi. 1.  Kegiatan Guru
Dalam kegiatan guru Peneliti melakukan observasi pada kegiatan awal guru hingga akhir kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti,
guru  sudah  menerapkan  kegiatan  pembelajaran  keterampilan  berbicara menggunakan  metode  diskusi  dengan  baik  sesuai  dengan  RPP  yang  telah
dibuat sebelumnya. Diawal  pembelajaran,  guru  mengkondisikan kelas dan dibantu  oleh  peneliti  untuk  siap  kegiatan  belajar  mengajar.  Sebelum
memasuki materi yang inti guru meyampaikan apersepsi berupa pertanyaan yang  memancing  siswa  kearah  materi  agar  siswa  tetap  fokus  pada  inti
pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan apa yang saja harus dilakukan
siswa  pada  saat  proses  pembelajaran  berlangsung  dengan  menggunakan metode  diskusi.  guru  juga    menyampaikan  bagaimana  cara  membaca  teks
cerita  dengan  baik  dan  mengingatkan  kepada  siswa  untuk  mengetahaui kalimat yang penting yang harus diperhatikan dalam teks cerita tersebut.
Pada  saat  pembagian  kelompok  kelas  tetap  dalam  kondisi  awal pembelajaran. guru tidak meminta siswa untuk memindahkan tempat duduk
atau  membentuk  kelas  dalam  bentuk  letter  U  untuk  belajar  lebih  leluasa berbicara  dalam  kelompok  masing-masing  sehingga  siswa  mudah  untuk
mengutarakan pendapat kepada guru maupun kepada kelompok lainnya.
50
Gambar 2. Kegiatan guru saat memberikan motivasi.
Selain peneliti mengamati setiap masing-masing kelompok siswa yang maju,  guru  jarang  berkeliling  untuk  memantau  siswa  serta  mengingatkan
kesalahan siswa pada saat presentasi atau pada saat siswa mengerjakan tugas di kelompoknya.
Pada kegiatan akhir, guru bertanya kepada siswa terkait 5W1H dalam cerita tersebut. Guru meminta satu per satu dari siswa untuk mengemukakan
pendapatnya.  Dimana  siswa  mengemukakan  pendapatnya  untuk  melatih berbicara didepan guru dan teman-temannya. Guru juga akan membimbing
siswa  untuk  menyimpulkan  pembelajaran  dan  mengingatkan  siswa  untuk lebih ingat lagi terkait 5W1H dalam teks cerita tersebut.
2. Kegiatan siswa Pada  kegiatan  siswa,  peneliti  juga  melakukan  observasi  terhadap
kegiatan  siswa  untuk  mengetahaui  sejauh  mana  kegiatan  siswa  dalam pembelajaran keterampilam berbicara dengan menggunakan metode diskusi.
51
Berdasarkan  hasil  pengamatan  peneliti  dalam  pembelajaran  keterampilan berbicara pada siklus 1 sangat baik. Dilihat dari kondisi siswa sangat antusias
dalam  mengikuti  kegiatan  pembelajaran  bahasa  Indonesia  khususnya keterampilan  berbicara  respon  siswa  sangat  mendukung  untuk  tetap  fokus
pada  kegiatan  belajar  mengajar  sehingga  siswa  akan  lebih  mudah  untuk mengemukakan  pendapatnya.  Namun  ada  beberapa  siswa  yang  kurang
merespon  penjelasan  dari  guru  dan  menjawab  pertanyan-pertanyaan  yang diberikan  guru.  siswa  harus  ditunjuk  oleh  guru  untuk  mengemukakan
pendapatnya  karena  siswa-siswa  tersebut  cenderung  malu  dan  takut  untuk mengutarakan pendapatnya.
Gambar 3. Guru dan Siswa saat Menjelaskan Materi dalam Kelompok.
Kerja sama di antara kelompok juga belum terbentk sempurna karena dalam kelompok tersebut terdapat siswa yang masih berkeliling di kelompok lain tanpa
sepengetahauan guru. Setiap kelompok kurang adanya kerja sama masih ada siswa siswa  asyik  bermain  sendiri.  Tetapi  ada  beberapa  aspek-aspek  kebahasaan  dan
nonkebahasaan  siswa  dalam  berbicara  khususnya    saat  menggunakan  metode diskusi masih belum maksimal. Di antaranya, ketepatan pengucapan masih belum
52
maksimal, penempatan tekanan, nada, sendi belum sepenuhnya tepat, pilihan kata kurang bervariasi sehingga siswa terlihat tegang dan malu berbicara. Namun siswa
terlihat  antusias  dalam  mengikuti  pembelajaran  keterampilan  berbicara  dengan menggunakan  metode  diskusi,  hal  itu  terlihat  siswa  mulai  semangat  untuk  siap
menerima  pembelajaran.  walaupun  siswa  masih  kurang  percaya  diri  dalam mengutarakan  pendapat  dengan  menggunakan  metode  diskusi,  tetapi  dengan
motivasi dari guru siswa siap untuk belajar dan siswa berani mengikuti motivasi dari guru agar tetap semangat belajar terutama berbicara didepan umum.
d. Refleksi dan revisi tindakan siklus I