22
ini diskusi diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.
D. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Karakteristik siswa kelas V SD karakteristik siswanya lebih difokuskan pada kegiatan belajarnya. Karena siswa SD akan memulai dengan mandiri dan
akan lebih senang dengan memecahkan masalah, pada prosesnya pembelajaran siswa akan lebih senang dengan kehidupan sehari-harinya karena siswa sudah
mempunyai minat dan kemauan untuk kehidupan setiap harinya. Dengan demikian, siswa kelas V SD masih membutuhkan bimbingan dari gurunya. oleh
karena itu, guru mempunyai peranan penting dalam membimbing siswanya terutama siswa SD kelas V agar dalam proses pembelajaran siswa akan lebih
mudah dan lebih memahami saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut piaget, Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 34-35 tahap-tahap
perkembangan kognitif yaitu: a.
tahap sensori motor, 2 tahap pra-operasional, 3 tahap operasional konkret, dan 4 tahap operasional formal.
1. Tahap sensori motor usia 0-2 tahun, pada tahap ini belum memasuki usia sekolah.
2. Tahap pra-operasional usia 2-7 tahun, pada tahap ini kemampuan skema kongnitifnya masih terbatas.
3. Tahap operasional konkret usia7-11 tahun, pada tahap ini peserta didik sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume
23
dan jumlah, mempunyai kemampuan memahami cara mengo binasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya.
4. Tahap operasional formal usia 11-15 tahun, pada tahap ini peserta didik sudah menginjak usia remaja, perkembangan kongnitif peserta didik
pada tahap ini telah memiliki kemampuan mengorrdinasikan dua ragam kemampuan kongnitif baik secara simulatan serentak maupun
berurutan. Menurut Eka Izzaty, dkk 2008: 116-117 cirri khas siswa kelas tinggi di
sekolah Dasar adalah sebagai berikut. a.
Perhatian tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari b.
Ingin tahu, ingin belajar dan realistis c.
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus d.
Siswa memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya disekolah
e. Siswa suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
peran bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
E. Pemanfataan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Keterampilan