Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

48 proses sains peserta didik dilakukan pada kegiatan praktikum dan teori. Hasil pengamatan keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil Pengamatan Keterampilan Proses Sains No Indikator Eksperimen Kategori Kontrol Kategori 1 Observasi 82 Sangat Baik 82 Sangat Baik 2 Komunikasi 86 Sangat Baik 80 Baik 3 Klasifikasi 86 Sangat Baik 79 Baik 4 Prediksi 77 Baik 72 Baik 5 Inferensi 85 Sangat Baik 73 Baik 6 Mengorganisasikan data dan tabel 86 Sangat Baik 79 Baik 7 Menganalisis data 84 Sangat Baik 81 Sangat Baik 8 Merancang eksperimen 82 Sangat Baik 84 Sangat Baik Rata-rata 83 Sangat Baik 79 Baik Berdasarkan Tabel 9, keterampilan proses sains peserta didik di kelas kontrol berada pada kategori Baik. Sedangkan, keterampilan proses sains peserta didik di kelas eksperimen berada pada kategori Sangat Baik. Dengan demikian, keterampilan proses sains pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. 3. Hasil Angket Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Angket peserta didik bersifat deskriptif, sehingga keterampilan proses sains peserta didik dapat dianalisis secara deskriptif dengan menghitung skor yang selanjutnya dikonversikan dengan skala Likert. Angket digunakan untuk mengetahui 49 keterampilan proses sains dari sudut pandang peserta didik pada masing-masing kelas. Hasil analisis angket keterampilan proses sains peserta didik dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Hasil Angket Keterampilan Proses Sains No Indikator Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rerata Skor Kategori Rerata Skor Kategori 1 Observasi 3.516 Sangat Baik 3.267 Baik 2 Komunikasi 3.656 Sangat Baik 3.3 Baik 3 Klasifikasi 3.328 Baik 3.167 Baik 4 Prediksi 3.125 Baik 2.967 Baik 5 Inferensi 3.078 Baik 2.9 Baik 6 Mengorganisasikan data dan tabel 3.563 Sangat Baik 3.033 Baik 7 Menganalisis data 4.00 Sangat Baik 3.00 Baik 8 Merancang eksperimen 3.438 Sangat Baik 2.95 Baik Rata-rata 3.463 Sangat Baik 3.073 Baik Angket diberikan kepada peserta didik setelah pelakasaan ujian selesai dilakukan. Berdasarkan Tabel 10, keterampilan proses sains pada kelas kontrol diperoleh rata-rata sebesar 3,073 yang berada pada kategori baik B. Sedangkan, pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata sebesar 3,463 yang berada pada kategori sanagt baik SB. Hal tesebut menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning di kelas eksperimen mampu meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik dengan sangat baik.

B. Hasil Uji HipotesisJawaban Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan data hasil uji normalitas dan uji homogenitas, seluruh data penelitian berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya, uji yang digunakan untuk 50 mengetahui perbedaan keterampilan proses sains peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan kelas yang tidak menggunakan model disocvery learning yaitu uji Anakova. Hasil uji anakova disajikan pada tabel 11. Tabel 11 Ringkasan Hasil Uji Anakova No Sumber Nilai F hitung p 1 Corrected Model 0,725 0,493 2 Intercept 358,802 0,000 3 Nilai UAS 0,647 0,424 4 Kelas 0,895 0,348 Berdasarkan hasil analisis data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai UAS sebagai kovarian dan keterampilan proses sains sebagai variabel terikat. Untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains yang diperoleh peserta didik dari masing-masing kelas dapat dilihat dari angka signifikansi pada bagian Corrected Model. Hipotesisnya yaitu: Ho : Tidak ada perbedaan keterampilan proses sains peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan kelas yang tidak menggunakan model disocvery learning jika nilai UAS dikendalikan secara statistik H1 : Ada perbedaan keterampilan proses sains peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan kelas yang tidak menggunakan model disocvery learning jika nilai UAS dikendalikan secara statistik 51 Terlihat bahwa angka signifikansi yang diperoleh pada Corrected Model sebesar 0,309. Karena nilai signifikansi diatas 0,05 maka Ho diterima. Sehingga pada tingkat kepercayaan 95 dapat disimpulkan tidak ada perbedaan keterampilan proses sains peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan kelas yang tidak menggunakan model disocvery learning jika nilai UAS dikendalikan secara statistik.

C. Pembahasan

Penelitian efektivitas dari model discovery learning terhadap keterampilan proses sains peserta didik menggunakan materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Peneliti membagi materi larutan elektrolit dan nonelektrolit menjadi empat bagian dalam penyusunan rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP dan setiap bagian diberikan perlakuan oleh peneliti. Dalam setiap perlakuan, peserta didik dari masing- masing kelas terbagi menjadi 8 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri 3-4 orang. Pembagian kelompok berdasarkan nilai UAS peserta didik yang selanjutnya dibagi secara acak, sehingga masng-masing kelompok terdiri dari peserta didik yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara area purposive sampling, artinya pengambilan sampel ditentukan sepenuhnya oleh peneliti dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan pengambilan sampel berdasarkan daerah penyelidikan. Dalam penentuan sampel perlu adanya pertimbangan, terutama dalam pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilihat dari rata-rata nilai UAS masing-masing kelas. Setelah pemilihan kelas, 52 masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen menggunakan model discovery learning. Sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan model discovery learning, melainkan menggunakan model kooperatif.

1. Pelaksanaan Model Pembelajaran Discovery Learning

Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model discovery learning. Model Discovery learning merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan kemampuan peserta didik secara maksimal untuk menyelidiki pengetahuan secara sistematis, kritis, dan logis. Sehingga, peserta didik dapat menemukan pengetahuan sendiri, menumbuhkan sikap ilmiah peserta didik, dan menghasilkan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku peserta didik Hanafiah Suhana, 2012. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu stimulasipemberian rangsangan, pernyataanidentifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan generalisasi Ratumanan, 2015. Materi yang digunakan ialah larutan elektrolit dan nonelektrolit. Pelaksanaan penelitian membutuhkan 6x45 jam pertemuan, sehingga penelitian berlangsung selama 4 kali pertemuan dalam 2 minggu. a. Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen melaksanakan praktikum dengan alat dan bahan yang telah disediakan. Peserta didik juga diberikan LKPD sebagai acuan dalam pelaksanaan praktikum. Namun pada LKPD kelas eksperimen tidak tercantum rumusan masalah, nama alat, bahan, prosedur percobaan, daftar bahan pada

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3