42 Uji anakova bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains
peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan kelas yang tidak menggunakan model disocvery learning. Uji Anakova dapat
dipenuhi jika signifikansi yang diperoleh taraf signifikansi α = 0,05. Pada penelitian
ini, variabel bebas yang digunakan ialah keterampilan proses sains. Sedangkan variabel kontrol yang digunakan adalah nilai ulangan akhir semester UAS peserta
didik. Uji anakova pada penelitian ini menggunakan SPSS Versi 20. Langkah- langkah penggunaan uji anakova yaitu 1 membuat lembar kerja pada data view, 2
pilih analyze, general linear model, univariate, 3 masukkan variabel bebas ke kotak dependent list, 4 masukkan variabel kontrol ke kotak covariate, 5 masukkan kelas
ke kotak fixed factor, 6 pilih OK 4.
Uji Deskriptif Uji deskriptif dilakukan pada pada hasil observasi dan angket. Uji ini
digunakan sebagai data pendukung. Pemberian skor tiap item pernyataan menurut skala Likert dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Skor Penialaian Skala Likert Sukardi, 2005
Pernyataan Sikap Nilai
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
Skor pada angket skala Likert dapat dikonversikan menjadi nilai dan dari nilai tersebut dapat dikategorikan sesuai pada Tabel 4.
43
Tabel 4 Pedoman Konversi Skor Menjadi Nilai Skala Likert Widoyoko, 2016
No. Rentang Nilai
Kategori Kualitas
1. � Xi + 1,8 sb
i
Sangat Baik SB 2.
�
i
+ 0,6 sb
i
X ≤ �
i
+ 1,8 sb
i
Baik B 3.
�
i
- 0,6 sb
i
X ≤ �
i
+ 0,6 sb
i
Cukup C 4.
�
i
- 1,8 sb
i
X ≤ �
i
- 0,6 sb
i
Kurang K 5.
X ≤ �
i
- 1,8 sb
i
Sangat Kurang SK Keterangan:
X = Skor empiris
�
I
Rerata Ideal =
1 2
Skor maksimum ideal + Skor minimum ideal sb
i
Simpangan baku ideal =
1 6
Skor maksimum ideal - Skor minimum ideal Perhitungan dalam analisis data menghasilkan sebuah hasil yang selanjutnya
diubah menjadi bentuk presentase. Tenik analisis data ini dilakukan pada setiap indikator keterampilan proses sains. Proses perhitungan presentase dilakukan dengan
rumus: Pp =
� �
x 100
Keterangan: Pp
= Persentase pencapaian F
= Skor yang dicapai P
= Skor yang memungkinkan untuk dicapai skor tertinggi
44 Perhitungan presentase pada setiap indikator keterampilan proses sains
dikonversikan menjadi nilai dan dari nilai tersebut dapat dikategorikan sesuai pada Tabel 5.
Tabel 5 Kriteria Presentase Indikator Keterampilan Proses Sains Sahertian, 2000
Rentang Persentase Kategori
80 – 100
Sangat Baik 61 - 80
Baik 41
– 60 Cukup
21 – 40
Kurang – 20
Sangat Kurang
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian efektivitas dari model discovery learning terhadap keterampilan proses sains peserta didik dilaksanakan di SMA Negeri 11 Yogyakarta pada tanggal 6
Januari hingga 27 Januari 2017. Penelitian ini menggunakan 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas menggunakan model yang
berbeda agar terlihat perbedaan keterampilan proses sains peserta didik. Kelas eksperimen menggunakan model discovery learning. Sedangkan kelas kontrol tidak
menggunakan model discovery learning, melainkan menggunakan model kooperatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari pengetahuan awal, soal,
lembar observasi, dan angket. 1.
Pengetahuan Awal dan Keterampilan Proses Sains Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh pengetahuan awal dan
keterampilan proses sains. Data pengetahuan awal peserta didik diperoleh dari nilai ujian akhir kelas X semester 1 UAS. Nilai UAS digunakan sebagai variabel kontrol
atau nilai yang dikendalikan secara statistik, penentuan kelas yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta penentuan kelompok pada masing-
masing kelas. Sedangkan data keterampilan proses sains diperoleh dengan menggunakan 3 macam instrumen penelitian, yaitu angket, observasi dan soal.
Instrumen soal dikerjakan oleh masing-masing peserta didik pada akhir pertemuan. Soal terdiri dari 8 soal essay yang masing-masing soal tercakup indikator
46 keterampilan proses sains. Sehingga, dengan soal tersebut, peneliti dapat mengukur
keterampilan proses sains peserta didik. Berikut ringkasan data pengetahuan awal dan keterampilan proses sains yang
berupa hasil tes kognitif disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Ringkasan data pengetahuan awal dan keterampilan proses sains
Kelas Jumlah
Peserta Didik Nilai
Tertinggi Nilai
Terendah Nilai Rata-
rata Data Pengetahuan Awal
Eksperimen 32
90 42,5
70.234 Kontrol
30 90
47,5 72.083
Hasil Tes Kognitif Keterampilan Proses Sains
Eksperimen 32
92 78
84.281 Kontrol
30 92
67 83.067
Uji prasyarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu 95, sehingga semua hasil dibandingkan dengan signifikansi 0,05.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Software SPSS 20.0 for Windows. Hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 7. Berdasarkan hasil data pada
Tabel 6, dapat diketahui bahwa seluruh data dalam penelitian ini berdistribusi normal, karena signifikansi yang diperoleh 0,05.
47
Tabel 7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Data Kelas
Kolmogorov- Smirnov
Saphiro- Wilk
Kesimpulan
Nilai UAS Kontrol
0,066 0,188
Normal Eksperimen
0,200 0,235
Normal Keterampilan
Proses Sains Kontrol
0,200 0,061
Normal Eksperimen
0,115 0,068
Normal b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk memperoleh anggapan bahwa sampel
penelitian memiliki kondisi yang sama dari awal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 20.0 for Windows. Hasil uji homogenitas disajikan pada
Tabel 7. Berdasarkan hasil data pada Tabel 8, dapat diketahui bahwa seluruh data dalam penelitian ini homogen atau berasal dari populasi yang sama, karena
signifikansi yang diperoleh 0,05.
Tabel 8 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas
Data Kelas
p Kesimpulan
Nilai UAS Kontrol
0,298 Homogen
Eksperimen Keterampilan Proses
Sains Kontrol
0,068 Homogen
Eksperimen 2.
Hasil Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Hasil observasi keterampilan proses sains peserta didik dapat dianalisis secara
deskriptif dengan menentukan persentase keterampilan proses sains pada setiap indikator keterampilan proses sains. Indikator keterampilan proses sains yang diamati
yaitu observasi, komunikasi, klasifikasi, prediksi, inferensi, mengorganisasikan data dan tabel, menganalisis data, dan merancang eksperimen. Pengamatan keterampilan
48 proses sains peserta didik dilakukan pada kegiatan praktikum dan teori. Hasil
pengamatan keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Hasil Pengamatan Keterampilan Proses Sains
No Indikator
Eksperimen Kategori
Kontrol Kategori
1 Observasi
82 Sangat Baik
82 Sangat Baik
2 Komunikasi
86 Sangat Baik
80 Baik
3 Klasifikasi
86 Sangat Baik
79 Baik
4 Prediksi
77 Baik
72 Baik
5 Inferensi
85 Sangat Baik
73 Baik
6 Mengorganisasikan
data dan tabel 86
Sangat Baik 79
Baik 7
Menganalisis data 84
Sangat Baik 81
Sangat Baik 8
Merancang eksperimen
82 Sangat Baik
84 Sangat Baik
Rata-rata 83
Sangat Baik 79
Baik Berdasarkan Tabel 9, keterampilan proses sains peserta didik di kelas kontrol
berada pada kategori Baik. Sedangkan, keterampilan proses sains peserta didik di kelas eksperimen berada pada kategori Sangat Baik. Dengan demikian, keterampilan
proses sains pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. 3.
Hasil Angket Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Angket peserta didik bersifat deskriptif, sehingga keterampilan proses sains
peserta didik dapat dianalisis secara deskriptif dengan menghitung skor yang selanjutnya dikonversikan dengan skala Likert. Angket digunakan untuk mengetahui