59
3. Keterampilan Proses Sains Peserta Didik pada setiap Indikator
a.
Observasi
Keterampilan observasi dapat diperoleh peserta didik dengan menggunakan semaksimal mungkin alat indra penglihatan, pendengaran, perasa, dan penciuman.
Dengan demikian, peserta didik dapat menemukan fakta-fakta yang relevan dan mampu mencari kesamaan ataupun perbedaan pada objek yang diamati Wilis, 1986.
Keterampilan observasi dapat diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan seperti mengamati gejala percobaan, mengamati video, dan membaca referensi.
Berdasarkan sintaks pada model discovery learning, keterampilan observasi dapat ditunjukkan pada sintaks stimulasi dan pengumpulan data. Pada sintaks stimulasi,
peserta didik dihadapkan pada kondisi yang menunjukkan masalah, sehingga pada kegiatan praktikum dan teori peserta didik akan terdorong untuk melakukan
observasi. Pada sintaks pengumpulan data, peserta didik ditugaskan untuk melakukan kegiatan eksplorasi, pencarian, dan penelusuran dalam rangka mengumpulkan
informasi yang relevan. Dengan demikian, secara tidak langsung peserta didik akan melakukan observasi untuk memperoleh informasi yang ia butuhkan.
Hasil pengamatan keterampilan proses sains peserta didik yang berupa observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan lembar observasi
disajikan pada Tabel 12.
60
Tabel 12 Hasil Pengamatan Keterampilan Observasi
No Keterampilan Observasi
Kegiatan Rata-Rata
Kategori Praktikum
Teori 1
Kelas Eksperimen 86
78 82
Sangat Baik 2
Kelas Kontrol 75
88 82
Sangat Baik Berdasarkan Tabel 12, Keterampilan observasi peserta didik di kelas
eksperimen memiliki presentase yang sama dengan kelas kontrol, sehingga keterampilan proses sains peserta didik pada kedua kelas berada di kategori Sangat
Baik. Namun, presentase kelas eksperimen pada kegiatan praktikum lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut dikarenakan lembar kerja peserta didik di
kelas eksperimen tidak terdapat langkah kerja, sehingga salah satu kelompok di kelas eksperimen mencoba mengamati gejala pada larutan yang dicampur. Aktivitas peserta
didik dari kelas eksperimen yang sedang mengobservasi gejala-gejala yang muncul dalam percobaan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Peserta Didik Melakukan Observasi pada Percobaan
Keterampilan observasi pada peserta didik juga dapat ditemukan ketika peserta didik memperhatikan beberapa video yang dapat menjelaskan larutan
61 elektrolit dan larutan nonelektrolit. Aktivitas peserta didik dari kelas eksperimen yang
sedang mengamati video dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Peserta Didik Melakukan Observasi pada Video
Keterampilan observasi pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. Hal tersebut membuktikan bahwa keterampilan proses sains telah dimiliki oleh
peserta didik, sehingga tidak ada perbedaan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Penggunaan model discovery learning maupun model non discovery learning
pada kedua kelas menghasilkan keterampilan observasi yang baik. Hal tersebut disebabkan karena keterampilan observasi merupakan keterampilan dasar yang telah
dimiliki masing-masing peserta didik, sehingga kedua kelas memiliki keterampilan observasi yang sama-sama baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Afif Hafez Zeidan Majdi Rashed Jayosi 2015 yang mengatakan bahwa mayoritas peserta didik di Palestina memilih pilihan jawaban yang terkait dengan observasi,
prediksi dan menghitung dengan benar. Kemampuan observasi dan prediksi merupakan keterampilan yang mudah dibandingkan keterampilan lainnya.
Selain lembar observasi, keterampilan proses sains peserta didik yang berupa observasi dapat diukur dengan soal yang telah dikategorikan berdasarkan indikator
62 keterampilan proses sains. Pada soal essay nomor 3 digunakan untuk mengukur
keterampilan mengamati peserta didik. Pada kelas eksperimen, dari 32 peserta didik terdapat 16 peserta didik yang menjawab benar dengan sempurna. Sedangkan pada
kelas kontrol, dari 30 peserta didik terdapat 3 peserta didik yang menjawab benar dengan sempurna. Hal tersebut membuktikan bahwa keterampilan proses sains
peserta didik indikator observasi pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Gambar 4 memperlihatkan cara menjawab salah satu peserta
didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa peserta didik kelas eksperimen terbiasa mengamati secara detail, karena jawaban
detail berdasarkan hasil pengamatan. Sedangkan peserta didik di kelas kontrol menjawab berdasarkan pengamatan sekilas saja.
Kelas Eksperimen Model Discovery Learning
Kelas Kontrol Model Kooperatif
Gambar 4 Jawaban Keterampilan Observasi