Tahap penutup atau akhir pembelajaran yaitu tahap akhir dalam pembelajaran kemampuan mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
dengan media audio visual menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Tahap ini meliputi beberapa bagian, yakni 1 guru bertanya
jawab dengan siswa tentang kesulitan dalam pembelajaran mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan dengan media audio visual menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw, 2 guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran mengapresiasi dongeng yang
diperdengarkan dengan media audio visual menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw, 3 guru memberikan motivasi kepada siswa
mengenai pentingnya mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan dengan media audio visual menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP pada siklus I peneliti
sajikan tersendiri pada lampiran 1 satu yaitu pada bagian bagian lampiran.
3.1.1.3 Pengamatan atau Observasi
Pengamatan atau observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini, akan terungkap barbagai kegiatan yang
berhubungan dengan pembelajaran, maupun respon siswa terhadap penggunaan media audio visual dan model pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw yang digunakan dalam pembelajaran mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan nontes.
Data pengamatan diperoleh melalui beberapa cara, yaitu 1 tes tertulis, menemukan unsur-unsur intrinsik tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, dan
amanat, serta hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan, dan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang, 2 pedoman observasi atau
pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui semua perilaku belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, aspek-aspek yang diamati pada
pedoman observasi siklus I sama dengan siklus II, 3 pedoman jurnal, aspek- aspek yang terdapat pada pedoman jurnal siklus I sama dengan siklus II, 4
pedoman wawancara, aspek-aspek yang ditanyakan pada pedoman wawancara siklus I sama dengan siklus II, 5 dokumentasi foto sebagai laporan barupa
gambaran aktivitas siswa selama penelitian. Aspek-aspek yang didokumentasikan pada siklus I juga sama dengan siklus II.
3.1.1.4 Refleksi
Pada tahap refleksi ini yang dilakukan yaitu menganalisis hasil tes, hasil observasi, hasil jurnal, dan hasil wawancara yang telah diperoleh. Setelah
dianalisis akan terlihat permasalahan atau muncul pemikiran baru yang perlu diadakan tindakan baru, sehingga perlu perencanakan ulang dan tindakan
ulang. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai perbaikan pada tindakan siklus II. Dengan demikian, perencanaan akan lebih matang, sehingga
permasalahan yang muncul pada siklus I dapat diatasi pada siklus II, sedangkan kelebihan-kelebihannya akan dipertahankan dan ditingkatkan.
Setelah melakukan tindakan pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa merasa senang dan merespon baik dengan pembelajaran mengapresiasi
dongeng dengan media audio visual menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Akan tetapi, pada saat pembelajaran sedang
berlangsung masih ada beberapa siswa yang menunjukkan perilaku negatif. Sikap tersebut dibuktikan dari beberapa siswa yang kurang merespon terhadap
pembelajaran, siswa cenderung bersikap pasif dan tidak bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, serta siswa tidak bersemangat dalam mengerjakan tes
mengapresiasi dongeng. Hasil tes kemampuan mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
pada siklus I mencapai nilai rata-rata klasikal sebesar 66.7 atau berkategori cukup. Belum tercapainya target karena pembelajaran mengapresiasi dongeng
dengan media audio visual menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw merupakan hal yang baru bagi mereka dan kebanyakan siswa
belum menguasai sepenuhnya aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan sehingga skor yang diperoleh
siswa masih pada tahap rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil tes kemampuan mengapresiasi dongeng dengan aspek penilaian unsur alur secara
klasikal mencapai nilai 54.2 atau dalam kategori kurang dengan skor rata-rata siswa 3.25. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pada siklus II untuk
memperbaiki hasil pada siklus I agar harapan untuk mencapai target yang ditentukan dapat terlaksana.
3.1.2 Proses Tindakan Siklus II