Macam-macam Sumber Belajar Hakikat Sumber Belajar

18 kebiasaan membaca dan mempelajari hal-hal yang bersifat umum sesuai dengan kemampuan mereka. 7 Kliping Kliping merupakan guntingan artikel atau berita yang dimuat dimajalah dan Koran yang memiliki topik atau informasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. b Materi Bukan Bacaan Non Reading Materials Materi bukan bacaan adalah bahan-bahan materi yang bukan mempunyai pengertian yang luas mengacu kepada materi yang sebagian tergantung pada penglihatan visual dan pendengaran audio untuk menjelaskan arti dari penafsiran atau kata-kata yang tercetak seperti pada buku-buku. Berikut beberapa materi bukan bacaan yang dapat digunakan dalam pembelajaran. 1 Gambar-gambar, Foto, Ilustrasi Gambar atau foto adalah media pembelajaran yang umum di gunakan. Kelebihan media ini bersifat konkret, gambar juga dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Fungsi materi atau media ini untuk mendapatkan gambaran yang nyata, menjelaskan ide dan menunjukkan objek benda yang sesungguhnya, dengan gambar akan memberikan makna pembelajaran lebih hidup, tepat dibanding dengan kata-kata. Hal ini akan lebih menarik dan merangsang kemampuan berpikirnya. Dalam pembelajaran IPA gambar sering digunakan agar peserta didik dapat melihat secara 19 kongkrit tentang materi yang di ajarkan oleh guru, gambar tersebut misalnya gambar tentang jenis-jenis daun. 2 Film Media film akan membantu proses pembelajaran yang memiliki daya tarik dan menyenangkan bagi siswa. Film dapat menampilkan waktu berabad-abad yang lalu atau peristiwa masa lalu dan saat ini siswa dapat melihatnya secara langsung dan menambahkan pengetahuan serta pengalaman belajarnya. Film dapat menarik perhatian anak, film juga dapat merangsan dan memotivasi kegiatan anak didik. Meskipun demikian film juga memiliki kelemahan-kelemahan. 3 Filmstrips Filmstrips merupakan rangkaian film statis tidak bergerak. Filmstrips umumnya sudah dalam teratur, misalnya menggambarkan sejarah, perkembangan suatu permukiman. Isi filmstrips dapat didiskusikan secara bertahap dan dapat dipertunjukkan secara per strip. 4 Rekaman recording Rekaman atau materi audio ini dapat menampilkan sumber pembelajaran seperti pidato-pidato asli pemimpin Negara atau tokoh masyarakat. Contoh pidato yang dapat digunakan adalah pidato proklamasi Ir. Soekarno, jenis-jenis suara hewan. Rekaman 20 dapat merangsang pikiran dan memusatkan perhatian anak serta dapat didengarkan berulang-ulang. 5 Grafik Grafik adalah representasi dari gejala dalam kehidupan di masyrakat. Bentuk dari grafik yaitu grafik garis, grafik batang dan histogram. Grafik berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, serta dapat menerangkan perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara jelas. Menurut Arief S. Sadiman 2014: 40 ada beberapa manfaatkelebihan media grafik. a Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan- hubungannya. b Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah maupun pertumbuhan dan arah. c Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis, semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik yang cepat dan sederhana. 6 Kartun Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap sesuatu, biasanya anak-anak usia sekolah dasar sangat senang dengan kartun. Kartun hanya memuat pesan yang harus disampaikan dan dituangkan dalam gambar sederhana dan tidak rinci. 21 7 Poster Poster umumnya bersifat simbolik, dirancang untuk memberi pesan dengan ringkas. Media ini digunakan untuk memulai, mengembangkan dan menyimpulkan suatu bahasan tertentu. 8 Papan Buletin Papan buletin adalah alat yang sesuai untuk memamerkan gagasan- gagasan tertentu sesuai dengan topik materi. Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti adapun tujuan penggunaan papan buletin yaitu a Untuk memberi rangsangan pada kondisi kelas hingga menarik. b Menciptakan kesiapan terutama untuk unit kerja yang baru. c Memberikan jalan keluar bagi siswa berbakat. d Membangkitkan semangat dan moral kelas, dan e Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab diantara sesama siswa 9 Karyawisata field trip Karyawisata merupakan sebagai alat dan sumber belajar dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor pemerintahan, mengunjugi kebun binatang atau taman. Oleh karena itu siswa dapat melihat langsung jenis-jenis hewan dan jenis-jenis bunga. 22 10 Museum Museum adalah tempat penyimpanan barang-barang yang memiliki nilai sejarah yang diabadikan dalam tempat tertentu untuk dapat dilihat oleh masyarakat yang akan datang. Museum memiliki arti penting sebagai sumber belajar karena dalam museum memiliki nilai informasi yang sangat tinggi. Biasanya dalam pembelajaran IPA museum dapat dimanfaatkan untuk meilihat-lihat contoh patung, misalnya patung hewan langka. 11 Lingkungan Alam Lingkungan alam atau lingkungan fisik yang mencangkup aspek alamiah seperti air, tanah, udara, matahari, flora, fauna dan sebagainya. Pemanfaatan lingkungan fisik alam sebagai sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi siswa, serta mencari hubungan fakta-fakta yang ada di lingkungan fisiknya, melalui lingkungan alam siswa dapat diajarkan cara-cara melestarikan dan menjaga linkungannya. Oleh karena itu siswa tidak hanya mendapatkan pembelajaran di buku saja melainkan mereka dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannnya. 12 Sumber Masyarakat community Resources Manusia sebagai individu, masyarakat, dan warga Negara beserta lingkungan kehidupannya merupakan sumber belajar yang baik. Selain itu masyarakat juga berfungsi sebagai upaya sosialisasi 23 dini siswa pada masyarakat sekaligus sebagai laboratorium pendidikan. Sumber belajar ini dapat dimanfaatkan ketika materi ajar membutuhkan tokoh-tokoh tertentu untuk mrnjelaskan materi yang akan di bahas.

4. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar yang berlaku, media pembelajaran dan sumber belajar mempunyai kesamaan di sisi lain juga memiliki perbedaan. Adapun penyebab orang memilih media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah untuk memenuhi kebutuhan serta tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Memilih sumber belajar harus mempertimbangkan agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dick dan Carey dalam Kokom Komalasari 2013: 126 menyebutkan beberapa patokan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sumber belajar, yaitu: a ketersediaan sumber; menarik, terampil b ketersediaan dana; c keluwesan, kepraktisan dan daya tahan umur sumber belajar; serta d efektivitas sumber belajar untuk waktu yang panjang. Nana Sudjana dan Ahmad Rifai 1997: 84:86 menyebutkan bahwa memilih sumber belajar didasarkan atas kriteria umum dan kriteria berdasarkan atas tujuan, secara rinci kriteria pemilihan sumber belajar tersebut adalah: a. Kriteria umum, merupakan dasar memilih berbagai sumber belajar, mencakup ekonomis, praktis dan sederhana, mudah 24 diperoleh, bersifat fleksibel, komponen-komponen sesuai dengan tujuan pengajaran. b. Kriteria berdasarkan tujuan, antara lain mencakup sumber belajar untuk memotivasi, tujuan pengajaran, penelitian, memecahkan masalah dan presentasi. Berdasarkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sumber belajar di atas, maka guru ataupun pihak sekolah hendaknya memperhatikan dalam kriteria pemilihan media sebagai sumber belajar. Sebab sumber belajar bukan hanya sebagai pajangan saja dan alat bantu belajar sementara tetapi sumber belajar akan digunakan dalam waktu yang panjang dan dan dimanfaatkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

B. Hakikat Pembelajaran IPA

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran IPA

Belajar dan pembelajaran merupakan suatu unsur yang saling berkaitan, di dalamnya terdapat kegiatan belajar dan mengajar belajar berarti siswa dan mengajar berarti guru, berdasarkan pemikiran tertentu. Menurut Sugihartono, dkk 2007: 74 “belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya”. Sedangkan “pembelajaran IPA itu sendiri merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan kita merupakan bagian dari pembelajaran IPA” Usman 25 Samatowa, 2011: 8 . Pembelajaran IPA sangat diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat dan pengetahuan dari pengalaman langsung. Menurut Hendro Darmojo dalam Usman Samatowa 2006: 2 menyatakan bahwa “pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya”. Sedangkan menurut Powler “IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimensistematis teratur” Usman Samatowa,2011: 3. Artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten, sedangkan menurut Cross “ belajar sains ukan hanya untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga untuk perkembangan suatu masyarakat dan kehidupannya yang akan datang” Usman Samatowa, 2011: 8. 26 Dari beberapa defenisi di atas, bahwa pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengkaji tentang isi alam semesta yang dapat memberikan pengetahuan langsung melalui lingkungan sekitar. IPA merupakan bagian dari kehidupan kita yang dapat menggali berbagai informasi rahasia alam serta dapat meningkatkan pengetahuan baru.

2. IPA untuk Sekolah Dasar

IPA merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan guru di kelas. Tindakan dapat dikatakan edukatif jika beroreantasi pada pengembangan diri atau pribadi siswa secara utuh, artinya pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Dalam pembelajaran IPA, siswa diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan proses IPA yang perlu dirubah agar sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan yang mencakup tahap mengamati, mencoba, mengukur, dan menarik kesimpulan oleh karena itu guru harus benar-benar berhasil menciptakan pembelajaran yang edukatif. Untuk menciptakan keberhasilan suatu pembelajaran, maka sangat dibutuhkan interaksi yang baik antara guru dan siswa, misalnya guru harus mengelola kelas dengan baik. Dalam pembelajaran IPA yang menjadi acuan untuk mendukung terciptanya pembelajaran yang edukatif sehingga dibutuhkan interaksi siswa dengan objek atau alam secara langsung. Oleh sebab itu guru dituntut menjadi fasilitator yang menciptakan kondisi dan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JARAKAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN JARAKAN SEWON, BANTUL.

0 4 215

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IIIB SD NEGERI PANGGANG, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 245

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V A SEKOLAH DASAR NEGERI CEPIT, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015.

0 0 152

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM MEMODIFIKASI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 123

PENGARUH RELASI SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 1 93

KEMAMPUAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI JARAKAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 0 89

HUBUNGAN INTENSITAS BERMAIN GAME ONLINE DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI JARAKAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

5 8 119

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IPA DENGAN TIPE CLIS (CHILDREN’S LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRAPYAK WETAN SEWON BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 189

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA.

0 0 278