N = normalitas HCL fk = Faktor Konvensi untuk protein dari makanan
fp = Faktor Pengencer C = Bobot Cuplikan sampel
Winarno, 1991
b. Prosedur Kerja Penentuan Kadar Lemak dengan Metode Ekstraksi.
Labu lemak yang digunakan dikeringkan di dalam oven, kemudian didinginkan di dalam desikator dan ditimbang.Sebanyak 5 gram sampel dibungkus dengan kertas
saring dan ditutup dengan kapas bebas lemak kertas saring yang berisi sampel dimasukkan ke dalam tabung ekstraksi Soxhlet, kemudian kondensor dipasang di
bagian atas, dan labu lemak di bagian bawah. Peragi empat heksana dituang secukupnya ke dalam labu lemak.Sampel direfluks selama 5 jam.Peragi tempat yang
digunakan didestilasi dan ditampung.Kemudian labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dikeringkan dalam oven dengan suhu 105
o
C hingga bobot konstan.Labu lemak selanjutnya didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang beserta
dengan lemak di dalamnyaLegowo, 2004.
c. Analisa Kadar Karbohidrat Dengan Menggunakan Metode Hidrolisis
Hidrolisis Karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat ereduksi Cu
2+
menjadi Cu
1+
. Kelebihan Cu
2+
dapat dititar secara iodometri yaitu menggunakan cara kerja:
- Timbang seksama lebih kurang 5 gram cuplikan ke dalam erlenmeyer 500 ml
- Tambahkan 200 ml larutan HCL 3 didihkan selama 3 jam dengan pendingin
tegak.
Universitas Sumatera Utara
- Dinginkan dan netralkan dengan larutan NaOH 30 dengan lakmus atau
fenoltalein, dan ditambahkan sedikit CH
3
COOH 3 agar suasana larutan agar sedikit asam.
- Pindahkan isinya ke dalam labu ukur 500ml dan impitkan hingga tanda garis,
kemudian saring -
Pipet10 ml saringan ke dalam elenmeyer 500 ml, ambahkan 25 ml larutan luff dengan pipet dan beberapa butir baut didih serta 15 ml air suling.
- Panaskan campuran tersebut dengan nyala yang tetap. Usahakan agar larutan dapat
mendidih dalam waktu 3 menit gunakan stop watch, didihkan terus selama tepat 10 menit dihitung dari saat mulai mendidih dan gunakan stop watch kemudian
dengan cepat dinginkan dalam bak berisi es. -
Seteah dingin tambahkan 15 ml larutan Kl 20 dan 25 ml H
2
SO
4
25 Perlahan- lahan.
- Titar secapatnya dengan lrutan tio 0,1 N gunakan penunjuk larutan kanji 0,5
- Kerjakan juga blanko
Perhitungan : Blanko-penitar x N tio x 10 setara dengan terusi yang tereduksi, Kemudian
lihat dalam daftar Luff Schoorl berapa mg gula yang terkandung untuk ml tio yang dipergunakan.
Kadar glukosa x 100
Dimana : Kadar Karbohidrat = 0,90 x kadar glukosa
Universitas Sumatera Utara
W
1 =
bobot cuplikan , dalam mg W = glukosa yang terkandung untuk ml tio yang dipergunakan, dalam mg
dari daftar Fp = Faktor pengenceran
d. Analisa Kadar Energi
Energi dihitung dengan metode hitungan. Satuan yang digunakan adalah kilo kalori, dihitung dengan rumus :
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penilaian. Metode penilaian pada eksperimen ini yaitu penilaian subjektif.
Penelian subjektif merupakan cara peneliaian terhadap mutu atau sifat-sifat suatu komoditi dengan menggunakan panelis sebaai instrument atau alat. Panelis dalam
penelitian ini merupakan panelis yang tidak terlatih yang diambil dari mahasiswai Fakultas Kesehatan Masyarakat sebanyak 30 orang dengan kriteia sehat lahir bathin
terutama organ untuk menguji, tidak sakit, tidak lelah, bisa bekerja sama. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang tingkat kesukaan terhadap biskuit
tepung labu kuning dan ikan lele. Tingkat kesukaan dari panelis dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis
terlebih dahulu dianalisis untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai berikut.
Energi kkal = 9 x gr lemak + 4 x gr protein + 4 x gr
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: = Skor persentase
n = Jumlah skor yang diperoleh
N = Skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis
Untuk mengubah data skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisisnya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai
berikut : Nilai tertinggi
= 3 suka Nilai terendah
= 1 tidak suka Jumlah kriteria
= 3 kriteria Jumlah panelis
= 30 orang a.
Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi
= 30 x 3 = 90 b.
Skor minimum = jumlah panelis x nilai terndah
= 30 x 1 = 30 c.
Persentase maximum =
= = 100
d. Persentase minimum
= =
= 33,3 e.
Rentangan = Persentase maximum
– Persentase Minumim = 100 - 33,3 = 66,7
f. Interval persentase
= Rentangan : Jumlah kriteria = 66,7 :3 = 22,2
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dibuat interval persentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut.
Tabel 3.3 Interval Persentase dan Kriteria Kesukaan
Persentase Kriteria Kesukaan
78
– 100
56
– 77,99
34
– 55,99
Suka Kurang suka
Tidak suka
Pengujian organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur ini menggunakan skala hedonik dengan kriteria kesukaan yaitu suka, kurang suka,
dan tidak suka dan diberi skor atau skala numerik seperti dalam Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.4 Pemberian Skor pada Skala Hedonik
Organoleptik Skala Hedonik
Skala Numerik Warna
Suka Kurang suka
Tidak suka 3
2 1
Aroma
Suka Kurang suka
Tidak suka 3
2 1
Rasa
Suka Kurang suka
Tidak suka 3
2 1
Tekstur
Suka Kurang suka
Tidak suka 3
2 1
3.9 Pengolahan dan Analisis Data