cv
3.9 Kasus : Kebakaran Toko di Banjaran, Kamis 15 September 2005
Ada peristiwa kebakaran toko yang terjadi di Kawasan Banjaran, yang menjadi lokasi penelitian penulis, pada hari Kamis, 25 September 2005 yang
menimpa 5 buah toko, yaitu toko konfeksi dan toko sepatu. Kebakaran diakibatkan konsleting atau hubungan arus pendek pada salah satu toko, peristiwa
terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, kerugian di taksir Rp.
400.000.000,-. Pada saat kebakaran PKL yang ada di depan toko belum mulai beraktivitas. Petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk
memadamkan api karena banyaknya kerumunan. Dari kasus terbakarnya toko di Kawasan Perdagangan Banjaran,
sebenarnya dapat dijadikan pelajaran atau peringatan bagi pemilik toko, PKL maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal, bahwa kondisi kawasan
perdagangan yang kumuh dan semrawut dengan PKL menempati trotoar dan bahu jalan rawan terjadinya kebakaran, baik itu hubungan arus pendek maupun dari
puntung rokok atau percikan api kompor. Proses pemadaman api juga akan mengalami kesulitan karena kawasan semrawut dan berada di jalur utama Tegal –
Purwokerto. Sudah saatnya pemda untuk menata kawasan tersebut dengan memperhatikan kepentingan semua pihak demi kenyamanan dan keselamatan
warga kota. Foto-foto berikut ini menggambarkan suasana pada saat kebakaran
terjadi.
cvi
GAMBAR. 3.10 KEBAKARAN TOKO DI JALAN RAYA SELATAN, BANJARAN
Sumber: Suara Merdeka dan Radar Tegal,16 September 2005 Warga melihat sisa-sisa kebakaran
Barang dagangan yang berhasil diselamatkan. Toko yang terbakar, sementara PKL belum
mulai beraktivitas Warga berusaha memadamkan api dengan
menyiram air.
Warga yang berkerumun melihat proses pemadaman api, Jalur Tegal-Purwokerto dialihkan lewat jalan 2.
cvii
BAB IV
ANALISIS INTERAKSI AKTIVITAS PERTOKOAN DAN PEDAGANG KAKI LIMA PADA TROTOAR DI KAWASAN PERDAGANGAN BANJARAN
KABUPATEN TEGAL
Dalam bab ini akan diuraikan terlebih dahulu analisis mengenai karakteristik kawasan yang meliputi analisis keberadaan PKL di kawasan
perdagangan, analisis persepsi PKL, persepsi pertokoan, persepsi pembeli, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis interaksi aktivitas PKL dan pertokoan yaitu
interaksi ekonomi, interaksi sosial dan interaksi waktu. Dari analisis jenis interaksi kemudian dilakukan analisis bentuk interaksi yaitu mutualisme,
parasialisme, persaingan, konflik dan akomodatif.
4.2 Analisis Karakteristik Kawasan