6 sekolah. Tetapi ironis fenomena menunjukan bahwa tingkat krisis akhlak di
kalangan pelajar kian meningkat, setidaknya dapat dilihat melalui masalah sosial yang ditimbulkan oleh mereka, di antaranya rambut yang tidak rapi,
seragam sekolah yang kotor, merokok, memakai anting pada salah satu telinga, aksi corat-coret yang menjadi semacam seni yang dianggap wajar,
pemakaian narkoba, pergaulan bebas atau free sex, tauran yang menjadi menu sehari-hari mereka.
Hal-hal di atas tentu bukan sekedar keisengan mereka, tetapi termasuk penyimpangan yang sangat serius, sehingga tidaklah berlebihan bila sebagian
orang memandang sebagai masalah pendidikan nasional dan memandang masalah ini sebagai potret buram pendidikan nasional.
Anak adalah generasi yang diciptakan untuk masa mendatang. Maka sepantasnyalah bila sebagai orang tua dan pendidik memberikan bekal kepada
mereka. Tidak semata bekal materi, namun lebih dari itu, anak perlu dibekali dengan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil pendidikan. Dengan bertitik tolak
pada permasalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji secara teoritik dan menuangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul :
“HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SEKS DENGAN AKHLAK SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HUDA CURUG
WETAN TANGERANG”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini dapat diidentifikasi, yaitu :
a. Semakin maraknya pornografi dan pornoaksi
b. Menjamurnya perilaku seks bebas dikalangan remaja.
c. Kurangnya pengetahuan remaja terhadap pendidikan seks.
d. Banyaknya remaja yang berpacaran dikalangan para pelajar.
e. Adanya pengaruh globalisasi, perkembangan tekhnologi dan informasi
yang semakin canggih memudahkan remaja membuka situs berbau pornografi yang dapat berdampak buruk terhadap moral dan akhlak.
7
C. Pembatasan Masalah
Agar penyusunan skripsi ini tidak terlalu meluas maka penulis membatasi pada dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari :
1. Pendidikan seks, yang dimaksud adalah pendidikan seks menurut
praktisi pendidikan dan menurut pandangan agama Islam. 2.
Akhlak yang dimaksud adalah akhlak mulia, kepribadian siswa yang terpuji berhubungan dengan sosialisasi dirinya dengan orang lain.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada
hubungan yang signifikan antara pendidikan seks dengan akhlak siswa MTs Nurul Huda Curug Wetan Tangerang?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan seks dalam kehidupan beragama
siswa terutama pembentukan akhlak siswa. 2. Untuk mengetahui keadaan akhlak siswa di MTs Nurul Huda Curug
Wetan Tangerang. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
pembentukan akhlak siswa 4. Untuk mengetahui apakah Pendidikan seks dapat berfungsi preventif
terhadap hal-hal negatif dan dapat mengarahkan siswanya bersikap sesuai ajaran Islam.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian tentang pendidikan seks.
8 2. Bagi siswa, dalam rangka memperbaiki dirinya secara kontiniu agar dapat
terus menerus berakhlak yang baik dan mendorong siswa untuk meningkatkan kualitas diri menghadapi perkembangan zaman serta
memberikan masukan dan informasi tentang pentingnya pengetahuan pendidikan seks bagi remaja.
3. Bagi guru, dalam rangka mengoptimalkan efektifitas kerjanya sebagai pendidik dan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam
meningkatkan akhlakul karimah siswa. 4. Bagi Sekolah, untuk dapat meningkatkan mutu sekolah. Terutama sekolah
mendapatkan gambaran mengenai akhlak siswa yang ada disekolah yang bersangkutan kemudian diharapkan dapat menjadi masukan guna lebih
meningkatkan mutu pendidikan dan membina akhlak yang baik. Memberikan informasi tentang pendidikan seks sehingga tidak
menimbulkan penyimpangan perilaku seksual pada remaja dan sebagai bahan pengkajian dan pengembangan kurikulum terutama penilaian
tentang pendidikan seks khususnya pada remaja. 5. Bagi peneliti, untuk mengetahui dan mendalami cara dan langkah
penelitian yang professional baik perpustakaan maupun lapangan library reseach dan field reseach, juga memperoleh ilmu dan pengetahuan yang
baru. Untuk peningkatan pengalaman dan wawasan bagi peneliti sendiri dalam menganalisa hubungan pendidikan seks dengan akhlak siswa
remaja, serta sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA