25
7. Metode dengan Mau’idhah
Yang dimaksud dengan metode mau’idhah ialah “suatu cara tekhnik mendidik dengan memberikan nasihat-nasihat ajaran-
ajaran yang baik kepada anak didik”. Sebagian mufassirin memberikan terjemahan yang sama antara istilah mau’idhah dan
nasihat, yaitu menyampaikan kebaikan dan kebenaran kepada orang lain agar menjadi baik.
Dalam pendidikan seks, metode ini digunakan dalam : 1.
Menerangkan syariat yang melarang dan menghukum tiap- tiap orang
yang melakukan pelanggaran-pelanggaran kesusilaan. Misalnya :
a Supaya tidak melakukan onanimasturbasi
b Nasihat supaya tidak melakuakn homoseks dan lesbian.
c Nasihat supaya tidak melakukan zina, dan sebagainya.
2. Menerangkan tentang syariat khitan
3. Menerangkan tentang syariat perkawinan. Misalnya :
a Nasihat kepada seseorang yang belum kawin tetapi telah
memenuhi syarat untuk kawin. b
Nasihat kepada seorang pemuda yang belum mampu kawin supaya berpuasa.
Oleh karena itu, metode ini sangat tepat digunakan dalam pendidikan seks pada remaja, karena dalam pendidikan seks
tersebut berisi tentang penerangan-penerangan, bimbingan dan nasihat-nasihat ajaran-ajaran yang baik.
8. Metode melatih diri untuk mengamalkan
Dalam memberikan materi pendidikan seks kepada para remaja, metode ini sangat penting diterapkan. Dikatakan oleh Al-
Ghazali bahwa :“Metode mendidikmengajarkan melalui latihan anak-anak adalah termasuk sekian banyak yang penting dan
sangat penting”.
26 Dengan menggunakan metode ini, “diharapkan dapat
menggugah akhlak yang baik pada jiwa siswa sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih istiqomah dan bahagia”. Adapun
metode ini diterapkan dalam : a.
Siswa dilatih supaya menjaga pandangan mata atau menundukkan pandangan terhadap lawan jenis yang bukan
mahramnya. b.
Siswa dilatih supaya tidak melakuan ikhtilat c.
Siswa dilatih supaya berpakaian yang islami, bagi wanita supaya berpakaian busana muslimah berjilbab.
d. Siswa dilatih supaya tidak berjabat tangan dengan lawan jenis
yang bukan mahramnya. e.
Siswa dilatih supaya tidak melakukan khalwat dengan lawan jenis yang bukan mahramnya ditempat yang sepi.
Dengan menggunakan metode melatih diri untuk mengamalkan ini, maka hal-hal yang dulunya sulit dan berat, akan terasa ringan.
Sudah tentu latihan tersebut merupakan hal yang disengaja dan mempunyai tujuan tertentu yakni membentuk kebiasaan yang baik
menurut syariat Islam, sehingga pengamalannya akan bernilai sebagai suatu ibadah.
33
Metode pendidikan seks sebaiknya diberikan oleh guru, psikolog atau orang tua , hal-hal yang sifatnya tekhnis bisa diberikan
oleh guru atau psikolog, sementara orang tua diharapkan menanggapi masalah anak sehari-hari, masalah emosional mereka. Kuncinya terletak
pada hubungan orang tua dengan anak. Meskipun orang tua tidak bisa mengajarkan masalah seks secara detail, asal saja ada keterbukaan
dalam keluarga, kiranya tidak akan terjadi hal yang tidak wajar. Sebaliknya, meskipun anak diberikan pendidikan seks secara detail,
33
Akhmad Azhar Abu Miqdad, “Pendidikan Seks bagi Remaja”, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997. Cet-1. Hal. 113-123
27 tetapi suasana di rumah tidak hangat dan tidak ada komunikasi di antara
mereka, maka tidak akan ada gunanya. Jadi, kuncinya adalah komunikasi yang terbuka antara orang tua
dan anak. Memang orang tua perlu berbekal pengetahuan menganai masalah seks agar bisa menjelaskan kepada anaknya. Atau paling tidak,
mereka harus tahu siapa sebaiknya yang harus menerangkan.
5. Konsep dan Dasar Pendidikan Seks Menurut Syariat Islam