Pemotongan Besi UNP
Pembentukan Pola Besi UNP
Material Cleaning
Pemanasan Material
Hot Dip Galvanizing
Pemotongan Plat Besi
Pembentukan Pola
Pengeboran
Pembentukan Pola Besi UNP
Pembentukan Pola
Pengeboran Pemotongan
Besi Silindris
Pembentukan Ulir
Pemotongan Besi Silindris
Pembentukan Ulir
Penempaan Besi
Pemotongan Pipa Besi
Pembentukan Pola
Pengeboran Pembentukan
Pola Pengeboran
Penempaan Besi
Pengelasan Besi
Cross Arm Steel UNP
Brace Steel Plate
Bolt Machine Eyebolt
Brace Side Arm
Gambar 5.1. Block Diagram Produksi Pembuatan Produk Cross Arm Steel UNP, Brace Steel Plate, Bolt Machine, Eyebolt, Brace Side Arm
15
1 2
3 9
8 7
6 5
4 10
11 12
18 17
16 14
13 20
21 19
22 23
25 26
24 28
27 29
30 32
31 33
15 1
2 3
9 8
7 6
5 4
10 11
12 18
17 16
14 13
20 21
19 23
22 33
24 26
27 25
Stasiun Kerja Pemotongan Besi UNP
Pembentukan Besi UNP Pemotongan besi
Pembentukan besi Penempaan besi
Pembentukan ulir Kode
A B
C D
E F
Stasiun Kerja Pengelasan Besi
Material Cleaning Pemanasan Material
Hot Dip Galvanizing Area Penumpukan Bahan Baku
Area Penumpukan Produk jadi Area Penumpukan Bahan UNP
Kode G
H I
J K
L M
M A
B C
D F
I J
H
E
L K
G
100 cm
SKALA = 1:100
Gambar 5.2. Block Layout Lantai Produksi Awal
Tabel 5.2. Stasiun Kerja dan Pengkodean Pada Lantai Produksi CV.
. ABC Hardware Industry
Stasiun Kerja Kode
Pemotongan Besi UNP
A
Pembentukan Besi UNP
B
Pemotongan besi
C
Pembentukan besi
D
Penempaan besi
E
Pembentukan ulir
F
Pengelasan Besi
G
Material Cleaning
H
Pemanasan Material
I
Hot Dip Galvanizing
J
Area Penumpukan Bahan Baku
K
Area Penumpukan Produk jadi
L
Area Penumpukan Bahan UNP
M
Berdasarkan data urutan proses dan pemberian kode terhadap setiap stasiun kerja maka dapat dibuat urutan proses dengan menggunakan kode-kode seperti pada
Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Urutan Proses Produk
Urutan Proses
Cross Arm Steel UNP M → A → B → H → I → J →L
Brace Steel Plate K
→ C → D → H → I → J → L Bolt Machine
K → C → F → H → I → J → L
Eyebolt K
→ C → F → E → H → I → J → L Brace Side Arm
K → C → D → E → G → H → I → J → L
5.1.2. Data Sekunder
Data sekunder yang diperlukan untuk pengolahan data adalah data volume produksi perusahaan selama setahun.
5.1.2.1. Volume Produksi
Produk yang diteliti merupakan produk perusahaan yang diperoleh melalui pencatatan dokumen volume produksi perusahaan pada tahun 2011 yang dapat
dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Volume Produksi pada Tahun 2011 Unit
Produk Bolt
Machine Brace Side
Arm Brace Steel
Plate Cross Arm Steel
UNP Eyebolt
Bulan
1 9.400
8.400 9.500
10.200 9.000
2 9.600
8.600 9.600
10.200 9.100
3 10.000
8.600 9.800
10.200 9.200
4 9.800
8.800 9.800
10.400 9.140
5 10.000
8.600 9.800
10.200 9.300
6 9.400
8.600 9.600
10.100 9.100
7 9.200
8.800 9.800
10.200 9.200
8 9.600
8.600 9.600
10.200 9.100
9 10.000
8.600 9.600
10.300 9.100
10 9.600
8.800 9.800
10.300 9.300
11 10.000
8.400 9.800
10.240 9.200
12 9.680
8.560 9.580
10.200 9.080
Total 116.280
103.360 116.280
122.740 109.820
Sumber: Hasil Pencatatan dokumen perusahaan CV. ABC Hardware Industry
5.2. Pengolahan Data
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai penentuan titik koordinat block layout departemen produksi, penentuan jarak antar stasiun kerja, penentuan
frekuensi perpindahan bahan antar stasiun kerja, perhitungan total momen perpindahan pada tataletak awal, pembentukan Activity Relationship Chart
ARC, Algoritma CRAFT dengan Quant System 3.0 dan Algoritma BLOCPLAN dengan software BLOCPLAN 90.
5.2.1. Penentuan Titik Koordinat Block Layout Departemen Produksi
Setiap stasiun kerja digambarkan dalam bentuk kotak block yang dengan ukuran dan letaknya seperti pada lantai produksi di pabrik. Untuk menentukan jarak antar
stasiun kerja tersebut terlebih dahulu perlu diketahui titik koordinat dari masing- masing block stasiun kerja.
Penentuan titik koordinat untuk stasiun kerja A: a. Buat garis diagonal untuk stasiun kerja A
b. Perpotongan garis diagonal menjadi titik pusat koordinat stasiun A. Perpotongan diagonal yang terjadi untuk stasiun A berada pada titik:
Koordinat X = X
2
1
X X
−
+ = 0 +
2 5
−
= 0 + 2,5 = 2,5
Koordinat Y = Y
2
1
Y Y
−
+ = 7 +
2 7
13 −
= 7 + 3 = 10 Titik koordinat stasiun kerja A = x,y = 2,5;10.
Penentuan titik koordinat untuk stasiun kerja E: Karena bentuknya tidak persegi, dihitung dengan menggunakan titik berat dengan
rumus: TB = ML
Dimana, M = momen, L = luas TB
X
7 ,
16 62
1037 42
20 42
5 ,
18 20
13 =
= +
+ =
=
∑ ∑
x x
L L
X L
M
i i
i X
X
=
TB
Y
2 ,
26 62
1622 42
20 42
26 20
5 ,
26 =
= +
+ =
=
∑ ∑
x x
L L
Y L
M
i i
i Y
Y
=