B. Profil Dahlan Iskan
Dahlan Iskan lahir di daerah Pacitan. Daerah tersebut merupakan daerah perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Dahlan lahir dengan
kehidupan yang sangat sederhana. Orang tuanya tetap berusaha menyekolahkan anaknya setinggi mungkin walaupun untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya
begitu sulit. Keluarga Dahlan tidak pernah tahu kapan tanggal lahirnya. Hal itu karena
saat Dahlan lahir, kakak Dahlan menulis hari kelahirannya di belakang lemari dapur menggunakan kapur tulis. Di kemudian hari keluarga Dahlan terpaksa
menjual lemari tersebut untuk membeli beras dan hanya lemari itu saja yang menjadi bukti kelahirannya. Akhirnya Dahlan memutuskan tanggal 17 Agustus
1951 adalah kelahirannya dan dia gunakan hingga sekarang.
4
Atas saran kakaknya, Dahlan diminta untuk hijrah ke Samarinda untuk melanjutkan pendidikannya di Institut Agama Islam Negeri IAIN Sunan Ampel
Samarinda. Dia memutuskan pindah ke Universitas 17 Agustus Untag Samarinda karena merasa pelajaran yang didapat sama seperti Dahlan SMA. Di
universitas ini Dahlan memilih Fakultas Hukum.
5
Mendapat pemahaman tentang hukum pun tidak membuat Dahlan Iskan puas. Kesehariannya lebih banyak dihabiskan di Ikatan Pers Mahasiswa yang
menerbitkan koran Mimbar Masyarakat dengan jangka terbit sebulan sekali. Saat
4
A. N. Ubaedy dan Imam Santoso, Refleksi Kehidupan; Kisah dan Kajian Hidup Orang- Orang Ternama,
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005, h.35-36.
5
Harmanto Edy Djatmiko, Rahasis Sukses the Best CEO Indonesia, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004, h.76-77.
LP3ES-Jerman mengadakan pelatihan pers mahasiswa, Dahlan menjadi salah satu orang yang terpilih. Di kala itu pula Dahlan mendapat kesempatan pelatihan di
Majalah Tempo. Dahlan dipilih Tempo sebagai koresponden wilayah Samarinda dan meninggalkan pendidikannya di Untag.
6
Pada 1975 Dahlan mempersunting Nafsiah Sabri di Samarinda. Dua tahun setelah menikah, mereka dikaruniai anak pertama bernama Azrul Ananda. Dahlan
kemudian pindah ke Surabaya pada 1978 dengan harapan kehidupannya beranjak naik. Akan tetapi Tempo dibredel oleh pemerintah dan mata pencarian Dahlan
satu-sanya hilang. Dia mengisi kolom di Surabaya Post untuk mendapatkan penghasilan. Setelah Tempo bangkit lagi dan mengambil alih Jawa Pos, Dahlan
ditunjuk memimpin Jawa Pos.
7
Dahlan Iskan dikenal sebagai orang yang memiliki jiwa usaha yang sangat tinggi. Dia bahkan mengetuai sejumlah klub asosiasi olah raga di tingkat provinsi
dan nasional. Dahlan dipercayai menjadi orang nomor satu di Jawa Pos oleh Eric Samola bukan karena ijazah atau pengalamannya, melainkan karena sorot
matanya. Dahlan dilihat memiliki kemauan yang keras untuk bekerja.
8
Jawa Pos yang Dahlan pimpin menjadi salah satu media massa disegani
meski sebelumnya hampir mati. Sampai akhirnya Jawa Pos memiliki cabang di berbagai daerah serta memiliki puluhan jaringan percetakan di Indonesia. Dahlan
kemudian memberikan kepercayaan kepada anaknya untuk memimpin perusahaan tersebut.
6
Harmanto, Rahasis Sukses the Best CEO Indonesia, h.76-77.
7
Harmanto, Rahasis Sukses the Best CEO Indonesia, h.77-78. 8 A. N. Ubaedy, Refleksi Kehidupan, h. 36-38.
Di akhir tahun 2009 Dahlan dipercaya Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Direktur Perusahaan Listrik Negara PLN
menggantikan Fahmi Mochtar. Hal ini karena saat dipimpin Fahmi, Jakarta sering kali mati lampu. Setelah Dahlan Iskan menjabat, permasalahan tersebut semakin
berkurang. Dua tahun menikmati kursi kepemimpinan Direktur PLN, Dahlan Iskan
semakin dipercaya menduduki posisi tertinggi di Badan Usaha Milik Negara BUMN. Dahlan semakin menjadi perhatian publik dengan kinerjanya yang
dapat dikatakan memuaskan. Dia sampai turun ke jalan saat jalan tol mengalami kemacetan dan mengatur mobil supaya jalan tol tersebut cepat lancar.
Perjalanan Dahlan sebagai Menteri BUMN sering kali mengalami hambatan. Dia sempat diberitakan berselisih paham dengan politikus lain. Puncak
dari perselisihan itu adalah saat Dahlan melontarkan pendapat bahwa anggota DPR suka memeras BUMN.
Menjelang pemilu 2014, Dahlan Iskan berpartisipasi dalam konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Dahlan optimistis akan terpilih dalam pemilihan
tersebut. Hal itu karena banyak kalangan yang mendukung tindakan Dahlan, meski ada ada juga yang tidak setuju karena masih meragukan kapasitasnya.
41
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Permasalahan di antara Dahlan Iskan dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR semakin meruncing semenjak Dahlan Iskan mengabarkan pada media
massa bahwa dia akan mengungkapkan siapa saja anggota DPR yang suka memeras Badan Usaha Milik Negara BUMN. Pernyataan ini membuat beberapa
politikus yang Dahlan sebut kelabakan. Bahkan di antara mereka sampai melayangkan somasi kepada Dahlan.
Surat kabar Koran Tempo sebagai salah satu dari media nasional sangat intens memberitakan masalah ini. Jika dilihat ke belakang, permulaan kasus ini
ketika anggota DPR mendapati Perusahaan Listrik Negara PLN rugi hingga Rp 37 triliun. Lalu anggota DPR meminta orang tertinggi saat itu, Dahlan Iskan agar
menjelaskan kenapa perusahaan milik negara tersebut dapat defisit. Selama hampir satu bulan Koran Tempo menyajikan perkembangan kasus ini.
Setelah mencari data di kantor redaksi Koran Tempo, peneliti mendapat beberapa berita yang berjudul:
No Judul Berita
Tanggal Pemberitaan
1 Ungkap Pemalak BUMN; Dahlan Percaya
Diri ke DPR 5 Oktober 2012
2 Dahlan Mengaku Hendak Disingkirkan
8 Oktober 2012 3
Pemborosan di PLN; Pemerintah Menilai 30 Oktober 2012