1. Halaman muka Koran Tempo dengan judul Ungkap Pemalak BUMN;
Dahlan Percaya Diri ke DPR
Gaya bahasa yang digunakan wartawan pada berita ini tidak bertele-tele. Wartawan dengan lugas menggambarkan kronologi peristiwa yang terjadi, apa
yang akan Dahlan Iskan lakukan besok, dan menceritakan yang sedang dia lakukan.
“Bahkan kita menjelaskan secara jelas kepada masyarakat, ini loh kasusnya. Urutan-urutannya seperti ini. Kalau diperhatikan, berita di Tempo itu
selalu ada info grafik di depannya. Itu salah satu cara menjelaskan kepada publik,
” kata Elik.
6
6
Wawancara pribadi dengan Elik Susanto.
2 Analisis framing berita Dahlan Mengaku Hendak Disingkirkan, 8
Oktober 2012 a.
Sintaksis
Judul Dahlan Mengaku Hendak Disingkirkan tergambar jelas bagaimana usahanya untuk membongkar skandal upeti yang diminta DPR. Meski Dahlan
tidak menyebutkan alasan kenapa dia hendak disingkirkan, tetapi dari seluruh rangkaian berita menggambarkan bahwa penyingkiran tersebut berhubungan
dengan perseteruannya dengan DPR. “Kali ini isu yang sama mencuat kembali
ketika hubungan antara Dahlan dan Dewan Perwakilan Rakyat memanas. Konflik bermula ketika Dahlan menyebutkan ada
anggota Dewan yang meminta ‘jatah’ kepada direksi BUMN.”
7
Berita ini tidak ditaruh pada halaman utama, tapi berita utama. Meski demikian, berita utama pada Koran Tempo berkaitan dengan halaman utama.
Sama seperti berita sebelumnya, tulisan kali ini Dahlan juga tidak menyebutkan apa yang telah dia wacanakan. Dahlan merahasiakan pernyataannya ini pada
wartawan. Paragraf selanjutnya mengingatkan kembali kepada pembaca bahwa Dahlan sudah beberapa kali diancam seperti ini.
Dahlan Iskan yang sebelumnya tidak menyebutkan siapa saja yang memalak BUMN, kali ini dia memberitahukannya pada saat pertemuan dengan
BK DPR. akan tetapi, orang yang disebut Dahlan membantah. Mereka bahkan akan menuntut Dahlan karena telah melakukan pencemaran nama baik.
“Idris dan Sumaryoto
membantah tuduhan itu. Idris bahkan berencana menuntut Dahlan. ‘Ini
7
Dahlan Mengaku Hendak Disingkirkan, Koran Tempo, 8 Oktober 2012, h. A4.