Alasan pemilihan desain kualitatif adalah untuk memahami suatu fenomena yang tentang apa saja yang dialami oleh informan penelitian
secara menyeluruh yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendirilah atau dibantu dengan orang
lain merupakan alat utama dalam proses pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian terhadap situasi atau keadaan
yang terjadi di tempat penelitian. Dengan menggunakan desain kualitatif, kita akan lebih mudah menyesuaikan jika berhadapan dengan kenyataan
yang beragam. Selain itu, dengan menggunakan metode kualitatif, kita dapat melihat adanya hubungan langsung antara peneliti dengan informan.
2.4. Kerangka Teori
Pola asuh menurut Zeitlin 2000, terdiri dari pemberian ASI dan MP-ASI, penyiapan makanan, praktik higiene dan sanitasi lingkungan,
praktik kesehatan di rumah, pola pencarian pelayanan kesehatan, perawatan bagi ibu, perawatan psikososial dan stimulasi kognitif.
Sedangkan menurut Engle dkk 1997, pola asuh terdiri dari pemberian ASI dan dan makanan tambahan, perawatan bagi ibu, perawatan
psikososial dan stimulasi kognitif, penyajian makanan, praktik higiene, praktik kesehatan di rumah berupa upaya preventif yang meliputi
pemberian imunisasi dan perawatan kesehatan anak. Kerangka teori berdasarkan tinjauan pustaka, pada gambar dibawah ini :
Bagan 2.1 Kerangka Teori Pola Asuh
Adaptasi Zeitlin 2000 dan Engle dkk 1997
Pola Asuh Baduta
Perawatan bagi Ibu
Pemberian ASI
Ekslusif Pemberian
Makan Balita
Perawatan Psikososial
dan Stimulasi
Kognitif Penyiapan
dan Penyimpana
n Makanan Praktik
Kesehatan Dasar
Pola Pencarian
Layanan Kesehatan
Praktik Higiene dan
Sanitasi Lingkungan
BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH
3.1. Kerangka Pikir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh ibu terhadap balita stunting di wilayah Puskesmas Neglasari Kota Tangerang
tahun 2015. Keadaan gizi balita dapat disebabkan karena kurangnya pola asuh yang baik kepada anak. Apabila praktik pengasuhan anak baik, maka
secara langsung akan meningkatkan status gizi anak dan menurunkan kejadian penyakit infeksi.
Pola asuh terdiri dari pemberian ASI dan, pemberian makan tambahan, dan penyiapan dan penyimpanan makanan, praktik kesehatan
dasar, pola pencarian layanan kesehatan, praktik higiene dan sanitasi lingkungan, perawtan bagi ibu, perawatan psikososial dan stimulasi
kognitif. Perawatan psikososial dan stimulasi kognitif tidak diteliti karena membutuhkan kompetensi khusus seperti ilmu psikologi.
48
Bagan 3.1 Kerangka Pikir Pola Asuh
Pola Asuh Baduta
Perawatan bagi Ibu
Pemberian ASI
Eksklusif Pemberian
Makanan Pendamping
ASI Penyiapan dan
Penyimpanan Makanan
Praktik Kesehatan
Dasar Pola
Pencarian Layanan
Kesehatan Praktik
Higiene dan Sanitasi
Lingkungan
Stunting