Gambaran Umum Lokasi Penelitian

sangat majemuk layaknya masyarakat ibukota Jakarta. Jika dilihat dari pekerjaan berdasarkan data kunjungan pasien ke puskesmas, status pekerjaan terbanyak adalah belum bekerja dan ibu rumah tangga. Berikut gambarannya: Diagram 5.1 Status Kunjungan ke Puskesmas Berdasarkan Jenis Pekerjaan Di wilayah kerja Puskesmas Neglasari terdapat cukup banyak warung yang menjual bahan makanan untuk keperluan sehari-hari. Selain itu terdapat juga akses yang mudah untuk ke pasar. Namun berdasarkan data dari Litbang Kota Tangerang tahun 2011, Kecamatan Neglasari merupakan kecamatan paling rentan terhadap kerawanan pangan dibanding kecamatan lainnya di Kota Tangerang. Kecamatan Neglasari memiliki prioritas nomor 3 terhadap kerawanan pangan. Hal ini secara umum disebabkan karena prevalensi underweight pada balita, persentase penduduk hidup dibawah garis kemiskinan paling tinggi, rumah tangga tanpa akses terhadap air bersih, dan rumah tangga tanpa akses terhadap listrik Litbang Kota Tangerang Tahun 2011. Berikut gambarannya: 54.80 22.80 8.30 7.50 2.10 2.90 8.30 Data Kunjungan Pasien Menurut Pekerjaan Tahun 2014 Belum Bekerja IRT Buruh Karyawan PNS PelajarMahasiswa Wiraswasta Gambar 5.1 Peta Kerawanan Pangan Kecamatan yang Ada di Kota Tangerang

5.2 Karakteristik Informan

5.2.1. Informan Utama

Informan utama dalam penelitian ini adalah pengasuh utama dari baduta usia 13-24 bulan yang mengalami stunting, terdiri dari 4 informan. Keempat informan tersebut berasal dari 3 kelurahan yang ada di bawah wilayah kerja Puskesmas Neglasari yaitu kelurahan Karangsari, Karanganyar, dan Kelurahan Neglasari. Informan tidak diambil dari Kelurahan Mekarsari disebabkan karena sulitnya mencari anak usia 13-24 yang mengalami stunting di wilayah itu dan faktor tempat yang tidak memungkinkan. Status gizi anak diketahui berdasarkan indikator TBU dari hasil pengukuran tinggi badan yang dilakukan di puskesmas. Berikut adalah karakteristik informan utama : Tabel 5.1 Karakteristik Pengasuh Utama dari Baduta Usia 13-24 Bulan yang Mengalami Stunting Baduta Stunting Ra Ai La Al Umur Balita dalam Bulan 13 18 20 24 Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan TB Cm 70 69.5 74.5 75 BB Lahir dalam Gram 2.100 2.200 2.700 2.300 Nama Pengasuh Utama Sh Nh Yu Y Umur 25 25 - 25 Pendidikan SD SD SD SMA Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga Pekerjaan Ayah Baduta Buruh Bangunan Buruh Harian Lepas Pegawai Swasta Petugas Kebersihan Rata- rata Penghasilan Orant Tua Baduta Perbulan 1.200.000 1.200.000 2.000.000 2.500.000 Jumlah Anggota Keluarga dalam 1 Rumah 3 4 7 4 Jumlah Balita dalam Keluarga 1 1 1 1 Hubungan dengan Baduta Ibu Ibu Bibi Ibu Angkat Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh baduta dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin perempuan. Usia baduta yang paling keci adalah 13 bulan dan paling besar berumur 24 bulan. Ketika lahir sebagian besar baduta tersebut memiliki berat badan di bawah 2.500 gram. Sebagian besar umur informan utama berusi 25 tahun. separuh dari mereka mempunyai hubungan dengan anak sebagai ibu kandung sedangkan yang lainnya merupakan ibu angkat dan bibi dari baduta. Pekerjaan seluruh pengasuh utama dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga, sebagian besar dari mereka memilki tingkat pendidikan SD. Pekerjaan ayah baduta bervariasi

Dokumen yang terkait

DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 12-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANDUAGUNG KABUPATEN LUMAJANG

4 21 22

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH GIZI DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 6-24 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Randuagung Kabupaten Lumajang Tahun 2014)

7 30 193

Gambaran Pola Asuh Makan Pada Baduta Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamulya Tahun 2012

17 271 140

Hubungan Pola Asuh Gizi dengan Status gizi pada Balita Usia 4–12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Medang Kabupaten Blora tahun 2006

2 7 86

Hubungan Pola asuh makan dan Status gizi dengan Perkembangan anak usia 6-24 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Plus, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

0 0 4

DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 12

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018

1 5 10

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOSARI I SKRIPSI

0 0 13

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATTINGALLOANG KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2010

0 0 102

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 24-59 BULAN DI POSYANDU ASOKA II WILAYAH PESISIR KELURAHAN BAROMBONG KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR TAHUN 2014

0 0 113