Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

kebutuhanya, tidak sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada diri anak. Ada tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan aktif tidaknya dalam proses pembelajaran. 4. Motivasi Motivasi adalah kekuatan-kekuatan dari dalam individu yang menggerakkan individu untuk berbuat. 39 Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatianya tidak tertuju pada pelajaran, suka menggangu kelas dan sering meninggalkan pelajaran. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi yang kuat, pada tempatnya diciptakan susana belajar yang menggembirakan. 2 Faktor Ekstern Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, faktor ini meliputi : a Lingkungan keluarga Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Yang termasuk faktor ini antara lain : 39 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2007, Cet.II, h. 160 1. Perhatian orang tua Dalam lingkungan keluarga setiap individu atau siswa memerlukan perhatian orang tua dalam mencapai prestasi belajarnya. Karena perhatian orang tua ini akan menentukan seseorang siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Perhatian orang tua diwujudkan dalam hal kasih sayang, memberi nasihat-nasihat dan sebagainya. 2. Keadaan ekonomi orang tua Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar siswa, kadang kala siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan ekonomi keluarganya. Akan tetapi ada juga siswa yang keadaan ekonominya baik, tetapi prestasi belajarnya rendah atau sebaliknya siswa yang keadaan ekonominya rendah malah mendapat prestasi belajar yang tinggi. 3. Hubungan antara anggota keluarga Dalam keluarga harus terjadi hubungan yang harmonis antar personil yang ada. Dengan adanya hubungan yang harmonis antara anggota keluarga akan mendapat kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Hal ini dapat menciptakan kondisi belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan baik pula. b Lingkungan sekolah Yang dimaksud sekolah, antara lain : 1. Guru, yang meliputi : Guru merupakan salah satu faktor lingkungan sekolah yang berperan penting dalam mencapai prestasi belajar siswa. Guru sebagai subjek dalam pendidikan yang bertugas untuk mentransfer ilmu kepada siswa, maka seorang guru harus dapat menguasai bahan pelajaran yang akan ditransfer dan dapat menyampaikan dengan baik serta dapat menguasai dan mengontrol kondisi kelas siswa. 2. Faktor alat Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian kurang efektif. Terutama pelajaran yang bersifat praktikum, kurangnya alat laboratotium akan banyak menimbulkan kesulitan siswa dalam belajar dan guru cenderung menggunakan metode ceramah yang menimbulkan kepasifan bagi siswa sehingga tidak menutup kemungkinan akan menghambat prestasi belajar siswa. 3. Kondisi gedung Kondisi gedung terutama ditunjukkan pada ruang kelas atau ruang tempat proses belajar mengajar. Ruang harus memenuhi syarat kesehatan seperti; a. Ruang harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar dan sinar dapat masuk ruangan b. Dinding harus bersih, putih, tidak terlihat kotor c. Lantai tidak becek, licin atau kotor d. Keadaan gedung yang jauh dari keramaian seperti pasar, bengkel, pabrik, dan lain-lain, sehingga siswa mudah konsentrasi dalam belajar Apabila beberapa hal diatas tidak terpenuhi maka situasi belajar akan kurang baik. 4. Kegiatan-kegiatan penunjang Pelajaran teoritis di dalam kelas dapat diaktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan belajar di luar kelas. Kegiatan pembelajaran ini biasa disebut dengan ekstrakurikuler. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler dapat menunjang kegiatan kurikuler. Jamal Ma’mun Asnawi menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat menunjang kegiatan intrakurikuler, misalnya siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler latihan berpidato bahasa Arab, dengan sendirinya akan sangat membantu kegiatan belajar mata pelajaran bahasa Arabnya di dalam kelas. 40 Adapun hasil belajar atau manfaat yang dapat diperoleh siswa dari kegiatan ekstrakurikuler secara rinci adalah sebagai berikut: a PramukaKepramukaan. Begitu banyaknya manfaat yang bisa diambil dari kegiatan pramuka, diantaranya: 1 Melatih kedisiplinan. Seorang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka pastilah akan berusaha untuk belajar disiplin karena kedisiplinan adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota pramuka. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler pramuka sudah pasti akan selalu menerapkan sikap disiplin dalam segala hal, tanpa terkecuali dalam hal belajar. Kegiatan pembelajaran tanpa adanya kedisiplinan kemungkinan besar akan jauh dari keberhasilan. Dalam hal ini kedisiplinan akan menjadi faktor yang menentukan keberhasilan dalam belajar. Salah satu bentuk kedisiplinan yang tercermin dalam perilaku belajar ialah melaksanakan tugas-tugas sekolah dengan baik dan tepat waktu. 2 Motivasi. Setiap kegiatan kepramukaan selalu memberikan motivasi bagi pesertanya sehingga dengan mengikuti kegiatan kepramukaan siswa akan memiliki bekal motivasi yang cukup bagi dirinya untuk melakukan segala hal terutama dalam belajar. 40 Jamal Ma’mun Asnawi, Jurus-jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA Jogjakarta: Diva Press, 2009, h. 164 Kegiatan pembelajaran tanpa adanya motivasi bisa diperkirakan tidak akan berhasil. Dalam hal ini motivasi sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar diharapkan dapat tercapai. b Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan UKS adalah membentuk sebuah wadah di sekolah yang siap dan terampil dalam melakukan pelayanan kesehatan dan medis terhadap masyarakat khususnya untuk teman-teman di sekolahnya. Kegiatan UKS berhubungan erat dengan mata pelajaran yang berkaitan dengan alam, lingkungan dan sekitarnya, seperti pelajaran IPAbiologi. Dengan kata lain, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler UKS secara tidak langsung akan menambah pengetahuan yang berkenaan dengan pelajaran IPAbiologinya. c Manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olah raga. Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang, kurang semangat, dan pikirannya terganggu. Dampaknya, siswa yang kurang sehat tidak dapat menyerap materi yang dipelajarinya secara optimal. Dengan mengikuti kegiatan olah raga selain dapat menyalurkan hobi, minat dan bakat, juga dapat memberikan dampak bagi fisik dan kesehatan siswa. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap siswa dan sebagai modal utama untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas. d Pesantren kilat Beberapa tujuan dan manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler pesantren kilat adalah: 1. Memberi pemahaman yang menyeluruh tentang pentingnya menghidupkan hari-hari dan malam-malam Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan positif ibadah 2. Meningkatkan amal ibadah siswa dan guru atau yang lainnya pada bulan Ramadhan yang arahnya mendorong pembentukan kepribadian siswa baik secara rohani maupun secara jasmani dengan melakukan penghayatan terhadap ibadah puasa dan amal- amal lainnya yang ia kerjakan. 3. Memberikan pemahaman yang mendalam kepada para siswa tentang ajaran agama dan bagaimana mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Meningkatkan syiar Islam baik untuk tujuan persuasif rekrutmen siswa dalam partisipasi kegiatan keagamaan maupun untuk tujuan pembangunan opini dan citra positif dan semarak di bulan puasa. 5. Mengisi waktu luang dengan lebih memaknai dan memperdalam iman dan takwa. Begitu banyaknya tujuan dari penyelenggaraan pesantren kilat diatas, salah satu diantaranya ialah memberikan pemahaman-pemahaman agama yang mendalam kepada siswa. Sehingga sangat jelas bahwa dengan mengikuti kegiatan pesantren kilat, dapat membantu siswa dalam pemahaman mata pelajaran agama di kelasnya, diantaranya; al-Quran Hadis, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab. Itulah beberapa manfaat, jenis kegiatan, dan hasil belajar dari kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah, tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler adalah memperluas kemampuan dan pengetahuan sehingga mampu meningkatkan prestasi akademik siswa. c Faktor Mass Media dan Lingkungan Sosial Masyarakat 1. Faktor mas media meliputi; bioskop, tv, surat kabar, majalah, buku- buku komik yang ada disekeliling kita. Hal-hal itu yang akan menghambat belajar apabila terlalu banyak waktu yang dipergunakan, hingga lupa tugas belajar. 2. Lingkungan sosial a. Teman bergaul berpengaruh sangat besar bagi anak-anak. Maka kewajiban orang tua adalah mengawasi dan memberi pengertian untuk mengurangi pergaulan yang dapat memberikan dampak negatif bagi anak tersebut. b. Lingkungan tetangga dapat memberi motivasi bagi anak untuk belajar apabila terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan tetangga adalah orang yang tidak sekolah, menganggur, akan sangat berpengaruh bagi anak. c. Aktivitas dalam masyarakat juga dapat berpengaruh dalam belajar anak. Peran orang tua disini adalah memberikan pengarahan kepada anak agar kegiatan di luar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas belajarnya. Berdasarkan teori-teori belajar diatas, begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Namun secara umum hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa sendiri faktor internal dan faktor dari luar diri siswa faktor eksternal. Kedua faktor tersebut akan selalu berinteraksi, sehingga secara langsung maupun tidak langsung faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya belajar seseorang. Diantara faktor eksternal yang sangat vital dalam menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar seseorang ialah faktor lingkungan. 41 Faktor lingkungan tersebut ialah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 41 M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999, h. 52. Pendidikan sekolah menjadi salah satu faktor penting dalam proses belajar seseorang. Fuad Hasan dalam bukunya Dasar-dasar Kependidikan, mendefinisikan pendidikan sekolah adalah pendidikan di sekolah, yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu- waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. 42 Pada hakikatnya, sekolah adalah lingkungan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga. Dikarenakan keterbatasan orang tua dalam hal perkembangan ilmu dan teknologi, maka lingkungan keluarga tidak mampu lagi mendidik anaknya. Amir Daien mengutarakan bahwa tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. 43 Untuk menjalankan tugas-tugas tersebut diperlukan orang-orang yang lebih ahli, sehingga sekolah-lah selaku lembaga pendidikan formal yang mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. 44 Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan. Pembangunan tidak mungkin berhasil dengan baik tanpa didukung oleh tenaga kerja yang memadai sebagai produk dari pendidikan. Karena itu sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Akhir dari proses pendidikan di sekolah adalah kemampuan anak yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Atas dasar itu sekolah 42 Fuad Hasan, Dasar-dasar Kependidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 42. 43 Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan Surabaya: Usaha Nasional, 1973, h. 110. 44 Fuad Hasan, Dasar-dasar Kependidikan …, h. 20. memerlukan strategi dan pendekatan dalam operasional pengajaran dan pendidikan. Adapun salah satu pendekatan yang besar kemungkinannya akan mendukung proses belajar siswa diantaranya adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka baik dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi. Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan secara intrakulikuler. Kegiatan ekstrakurikuler sangat besar manfaatnya bagi siswa dan guru dimana hal tersebut sebagai wujud manifestasi sarana penting dalam penunjang dan menopang tercapainya misi pembangunan yang dilakukan di luar jadwal akademis sekolah.

B. Kerangka Berfikir

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menampung dan membina peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya. Melalui pendidikan di sekolah, siswa diharapkan mengalami perubahan-perubahan yang positif dalam tingkah laku, dan sikap pada diri mereka. Selain bertujuan menciptakan manusia-manusia berpendidikan dalam bidang teori dan praktek, pendidikan di sekolah juga bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bermoral, dan peka terhadap lingkungannya, sehingga menjadikan mereka manusia yang seutuhnya. Untuk mengoptimalisasikan kegiatan belajar-mengajar, sekolah tidak hanya bertumpu pada kegiatan kurikuler dan intrakurikuler, tetapi sekolah memfasilitasi siswa-siswinya dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas yang mengedepankan pengembangan-pengembangan kepribadian siswa yang matang, berkaitan dengan aspek-aspek rasionalitas, intelektualitas, dan emosi dalam dirinya. Karena kegiatan tersebut diselenggarakan di luar program kurikuler maka dinamakan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah salah satu kegiatan penunjang proses pendidikan yang berada di luar kurikulum pelajaran sekolah. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki, baik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam diri mereka, maupun yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya di dalam kelas, sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. Dengan demikian diduga terdapat hubungan korelasi antara kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa. Semakin intensif siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler maka akan semakin baik prastasi belajarnya. Sebaliknya semakin sedikit siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, semakin rendah prastasi belajarnya.

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 45 Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Ha : Ada hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan prestasi belajar siswa MTs. Negeri Pagedangan. 45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Ed. Revisi, cet.-XIII, h. 65. 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dari hasilnya. Analisis data dalam penelitian ini juga dilakukan sesudah semua data terkumpul dengan langkah-langkah penelitian yang jelas.

B. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. 1 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Negeri Pagedangan Kab. Tangerang tahun ajaran 20102011 yang berjumlah 530 siswa. Atas dasar pertimbangan belum mendapatkan bimbingan ekstrakurikuler yang terlalu lama di sekolah, kelas VII tidak masuk kedalam objek penelitian. Sehingga peneliti hanya mengambil sampel dari kelas VIII dan kelas IX yang berjumlah 420 orang yang tersebar pada 12 kelas. 1 SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktikJakarta: PT. RinekaCipta, 2006, cet.-XIII, h.130. Tabel 1. Rekapitulasi Data Kelas VIII dan IX Siswa MTs. Negeri Pagedangan No Kelas L P Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 VIII 1 VIII 2 VIII 3 VIII 4 VIII 5 VIII 6 IX 1 IX 2 IX 3 IX 4 IX 5 IX 6 9 20 15 14 16 16 15 25 22 22 22 20 16 15 20 20 18 18 9 14 18 18 18 20 25 35 35 34 34 34 24 39 40 40 40 40 Jumlah 420 Sumber : Tata Usaha MTs Negeri Pagedangan Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa jumlah siswa kelas VIII dan siswa kelas IX adalah 420.

C. Teknik Sampling

Menurut Sukardi, sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. 2 Dalam menentukan sumber data, peneliti harus memutuskan siapa dan berapa jumlah orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi yang menjadi 2 Sukardi, MetodologiPenelitianPendidikan, KompetensidanPraktiknyaJakarta: PT BumiAksara, 2003, Cet.-I, h.54.

Dokumen yang terkait

Upaya madrasah dalam mengembangkan kreativitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler: penelitian di MAN 4 Jakarta

0 8 126

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

Hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler rohis dengan prestasi belajar PAI di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta

4 22 109

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Bawah Sd Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 14

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Bawah Sd Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 17

PRESTASI AKADEMIK DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN MINAT SISWA Prestasi Akademik ditinjau dari Aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler dan minat siswa mengikuti kegiatan Belajar mengajar pada Mat

0 3 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI.

0 0 60

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROBOTIKA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN.

1 7 156

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DAN MODELLING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF.

0 1 115

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MAN PINRANG

0 1 87