10 Proses belajar dan hasil individu ada kaitannya dengan perbedaan
individu kemampuan dan latar belakang siswa. Sedangkan prinsip umum mengenai belajar sebagaimana hasil atau
produk disebutkan bahwa hasil belajar berupa sikap dan tingkah laku dan perubahan langsung bagi diri siswa.
c. Prestasi Belajar
Secara etimologi, prestasi berarti; pencapaian, penampilan, dan kemampuan.
28
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi diartikan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan.
29
Arif Gunarso mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar.
30
Nana Sudjana, dalam bukunya yang berjudul Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, memberi pengertian tentang prestasi belajar sebagai
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
31
Dari pengertian hasil belajar yang sebagaimana telah diuraikan diatas, maka dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah
hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan-kegiatan belajar yang optimal berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berguna bagi
perkembangan diri selanjutnya. Prestasi belajar menurut Benyamin Bloom secara garis besar dibagi 3
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik.
32
Ketiga ranah tersebutlah yang menjadi objek penilain, Nana Sudjana merinci ketiga aspek
tersebut:
28
Mohamad Ngajenan, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia Semarang: Dahara Prize, 1986, h. 143.
29
Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2007, ed-III, cet-IV, h. 895.
30
Sunarto, “Pengertian Prestasi Belajar,” Artikel diakses pada 06 Nopember 2010 dari
http:sunartombs.wordpress.com20090105pengertian-prestasi-belajar
31
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992, cet.-IV, h. 22.
32
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar …,cet.-XIV, hal. 22.
1
Ranah kognitif. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu : a
Pengetahuan knowledge b
Pemahaman comprehension c
Penerapan application d
Penguraian analysis e
Pemanduan syntesis f
Penilaian evaluatif Perubahan yang terjadi pada ranah kognitif ini tergantung pada
tingkat kedalaman belajar yang dialami oleh siswa. Dengan pengertian bahwa perubahan yang terjadi pada ranah diharapkan seorang siswa mampu
melakukan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapinya sesuai dengan bidang studi yang dihadapinya.
2
Ranah afektif. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Menurut Nana
Sudjana, tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman kelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.
33
Adapun jenis katagori dalam ranah ini adalah sebagai hasil dari belajar yang mulai dari tingkat dasar sampai yang kompleks, yaitu :
a Menerima rangsangan receving
b Merespon rangsangan responding
c Menilai sesuatu valuing
d Mengorganisasi nilai organization
e Menginternalisasikan mewujudkan nilai-nilai characteazion by
value or value compleks
33
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar …, h. 30
Pada ranah afektif ini harapkan siswa mampu lebih peka terhadap nilai dan etika yang berlaku, dalam bidang ilmunya perubahan yang terjadi
cukup mendasar, maka siswa tidak hanya menerimanya dan memperhatikan saja, melainkan mampu melakukan satu sistem nilai yang berlaku dalam
bidang ilmunya.
3
Ranah Psikomotorik. Ranah psikomotorik ini erat sekali dengan ketrampilan yang bersifat
konkret, walaupun demikian tidak terlepas dari kegiatan belajar yang bersifat mental pengetahuan dan sikap. Dalam hal ini belajar merupakan
tingkah laku yang nyata dan dapat dialami.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu faktor intern yang bersumber pada
diri siswa dan faktor ekstern yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor intern terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi,
kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Bahruddin merinci faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
34
1 Faktor intern faktor dalam diri manusia
Faktor ini meliputi: a
Faktor fisiologi yang bersifat fisik yang meliputi: 1.
Karena sakit Seorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya, sehingga
saraf sensoris dan motorisnya lemah. Akibatnya rangsangan yang diterima melalui inderanya lama, sarafnya akan bertambah lemah, sehingga ia tidak
34
Bahruddin dan Ersa Nur Wahyuni, Teori Belajar Pembelajaran Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009, cet-II, h. 19-28.