dilaksanakan oleh sekolah, madrasah, kampus, maupun masjid, TPA, majlis ta’lim, lembaga dakwah dalam waktu relatif singkat pada waktu
libur atau pada saat Ramadhan.
16
Pesantren kilat bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman ajaran Islam pada peserta didik, sehingga mereka dapat
menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Dalam buku Paduan Penyelenggaraan Pesantren Kilat dijelaskan
bahwa tujuan dari diadakannya pesantren kilat yaitu: a.
Agar mampu meningkatkan, memperdalam dan memantapkan serta meningkatkan penghayatan siswa mengenai ajaran Islam,
khususnya tentang keimanan, ibadah, akhlak, dan pemahaman isi al-Quran.
b. Agar siswa mampu mengimplementasikan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga perilakunya sesuai dengan ajaran Islam. Sinkronisasi antara pemahaman dan amalan yang seiring
akan membentuk mental spiritual yang tangguh, memiliki kepribadian yang kokoh dan mampu mengadapi proses
modernisasi dan globalisasi.
17
4 Pasukan Pengibar Bendera Paskibra
Paskibra merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera. Kegiatan ekstrakurikuler Paskibra merupakan suatu kegiatan atau aktifitas
di sekolah atau lembaga pendidikan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran yang bertugas sebagai pengibar bendera.
16
Departemen Agama RI, Panduan Penyelenggaraan Pesantren Kilat Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, 2005 h. 2.
17
Departemen Agama RI, Panduan Penyelenggaraan Pesantren Kilat …, h. 4.
5 Pencak Silat
Pencak silat adalah ilmu bela diri asli Indonesia. Pencak silat merupakansalah satu seni budaya yang di wariskan oleh nenek
moyang bangsa Indonesia. Olahraga pencak silat mengandung unsur keterampilan budi pekerti, pembentukan kepribadian yang kuat, dan
semangat kebangsaan yang berguna untuk membentuk dan membina manusia pembangunan yang diperlukan oleh masyarakat, bangsa dan
negara.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian belajar
Pendapat tentang pengertian belajar ada bermacam-macam, pendapat- pendapat tersebut lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda.
Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
18
Menurut Witting
dalam bukunya
Psychology of
Learning mendefinisikan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi
dalam segala macamkeseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
19
Witherington mendefinisikan belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
20
Ada juga yang menafsirkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu melalui interkasi dengan lingkungan.
21
18
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta, 1995, ed. Revisi, cet-V, h.2.
19
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, cet. VI, h. 90.
20
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, t.t, h.84.
21
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet-IX, h. 37.
Menurut Alisuf Sabri, belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan.
22
Dengan kata lain, seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat mewujudkan dalam bentuk tingkah
lakunya.
23
Uzer Usman mensyaratkan bahwa perubahan tingkah laku tersebut haruslah melalui interaksi antara individu dan individu dengan kelompoknya.
24
Hal ini sejalan dengan pendapat Hilgard yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang melahirkkan atau merubah suatu kegiatan melalui jalan
latihan baik dalam labolatorium ataupun dalam lingkungan alamiah.
25
Rahman Abror yang dikutip Nashar berpendapat, bahwa belajar itu menimbulkan perubahan yang relatif tetap yang membedakan antara keadaan
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah diperlakukan belajar.
26
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa
dan raga. Gerak raga yang ditunjukan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang didapatkan itu bukan
perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab masuknya kesan-kesan yang baru. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan yang
mempengaruhi tingkah laku seseorang.
27
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan
perubahan dalam tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai hasil yang telah dicapai
22
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, Cet-III, h.55.
23
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta: 2005, cet-I, h.20.
24
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, cet-XIII, h.5.
25
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Cet.I, h.35.
26
Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran Jakarta: Delia Press, 2004, cet-II, h. 50.
27
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar …, h.13.
dari aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu, baik aktual maupun potensial.
b. Prinsip-prinsip belajar
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai satu proses perubahan tingkah laku akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar juga
dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dengan sumber belajar dalam hal ini guru, buku-buku maupun lingkungan. Untuk mencapai suatu
tujuan pengajaran yang baik perlu didukung oleh prinsip-prinsip belajar yang mendasarinya. Yang dimaksud prinsip belajar disini adalah aturan-aturan
tentang belajar. Prinsip-prinsip umum belajar dibedakan menjadi dua yaitu prinsip-prinsip umum yang memandang belajar sebagai suatu proses dan
prinsip umumnya memandang belajar sebagai suatu hasil atau produk. Adapun prinsip-prinsip umum belajar sebagai proses memandang
bahwa : 1
Proses belajar adalah mengalami, berbuat, mengadakan reaksi, tujuan memperoleh pola yang dipelajari, dituntut partisipasi aktif para siswa,
2 Respon individu diubah selama belajar,
3 Situasi belajar ditentukan oleh tujuan belajar oleh siswa,
4 Proses belajar diawali oleh suatu kebutuhan dan tujuan,
5 Proses belajar akan berlangsung efektif bila materi dan hasil yang
diperoleh disesuaikan dengan pengalaman siswa, 6
Proses belajar akan baik dan efektif bila siswa dapat melihat hasil yang dicapainya dan memahami makna belajar,
7 Proses belajar dan hasilnya dipergunakan untuk tingkat aspirasi siswa
8 Siswa akan mengalami kesukaran, hambatan dan situasi yang tidak
menyenangkan dalam mencapai tujuan belajar, 9
Proses belajar akan berlangsung baik jika disertai bimbingan pengajaran,
10 Proses belajar dan hasil individu ada kaitannya dengan perbedaan
individu kemampuan dan latar belakang siswa. Sedangkan prinsip umum mengenai belajar sebagaimana hasil atau
produk disebutkan bahwa hasil belajar berupa sikap dan tingkah laku dan perubahan langsung bagi diri siswa.
c. Prestasi Belajar