Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dibahas hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang.

A. Hasil Penelitian

1. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

II terhadap Minat Belajar Penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap minat belajar dilakukan dengan memberikan kuesioner awal dan kuesioner akhir kepada dua kelas, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah kelas IVB dengan jumlah siswa 26 dan kelompok kontrol adalah kelas IVA dengan jumlah 25 siswa. Signifikansi data diukur menggunakan analisis statistik. Signifikansi dilihat dari perubahan nilai kuesioner awal ke nilai kuesioner akhir atau perbedaan skor kuesioner akhir antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Variabel independen dari penelitian ini adalah penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II. Hipotesis sementara yaitu H ada perbedaan penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi. H tidak ada perbedaan penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi. Tabel 4.1 Data minat belajar Aspek Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Skor Kuesioner Awal Skor Kuesioner Akhir Skor Kuesioner Awal Skor Kuesioner Akhir Rata-rata 2.91 3.20 2.93 3.42 Skor Tertinggi 3.64 3.73 3.47 4.00 Skor Terendah 2.36 2.64 2.13 2.87 Tabel di atas merupakan paparan hasil prestasi belajar yang memuat rata-rata, skor tertinggi, dan skor terendah, data yang lebih rinci dapat dilihat di lampiran 25 dan 27 pada halaman 138 dan 139. Data yang telah diperoleh oleh peneliti diuji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program IBM 21 SPSS Statistics for windows 32-bit untuk menentukan jenis uji statistik. Berikut ini adalah kriteria untuk menarik kesimpulan jika harga sig. 2-tailed 0.05 data terdistribusi normal, maka analisis data menggunakan statistik parametric, dan jika harga sig. 2-tailed 0.05 data terdistribusi tidak normal maka analisis data menggunakan statistik nonparametric. Tabel 4.2 Data Uji Normalitas Kuesioner Awal Lampiran 31 No. Aspek Nilai signifikansi Keterangan 1. Kuesioner Awal kelas kontrol 0.672 Normal 2. Kuesioner Awal kelas eksperimen 0.876 Normal Menurut data di atas data tersebut memiliki distribusi normal, sehingga akan dianalisis dengan statistik parametric independent sample t-test. Analisis data selanjutnya dilakukan uji homogenitas antara kuesioner awal kelas eksperimen dan kelas kontrol variabel minat belajar, kemudian menguji normalitas kuesioner awal dan kuesioner akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan yang terakhir uji pengaruh perlakuan variabel minat belajar. a. Uji Homogenitas Langkah yang pertama ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan antara hasil kuesioner awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Langkah ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memiliki data yang sama sehingga dapat dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah Levene’s test. Kedua data kuesioner awal baik kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak memiliki perbedaan jika harga sig. 2- tailed 0.05. Hipotesisnya sebagai berikut ini: H : Ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut ini. Jika harga sig. 2-tailed 0.05, maka H ditolak dan H diterima. Artinya ada perbedaan signifikan antara skor kuesioner awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga skor kuesioner awal kedua kelompok tersebut berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari kuesioner awal ke kuesioner akhir dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika harga sig. 2-tailed 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga skor kuesioner awal kedua kelas tersebut berada dalam level yang sama, sehingga digunakan analisis perbandingan skor kuesioner akhir dari kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.3 Perbandingan skor kuesioner awal variabel minat belajar Lampiran 31 Hasil Kuesioner Awal Nilai signifikansi Keterangan Kelompok eksperimen Kelompok kontrol 0.428 Tidak Berbeda Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed adalah 0.428 atau lebih dari 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga skor kuesioner awal kedua kelompok tersebut berada dalam level yang sama, sehingga nantinya digunakan analisis perbandingan skor kuesioner akhir dari kelompok eksperimen dan kelas kontrol. b. Uji Pengaruh Perlakuan Langkah terakhir ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis statistik menggunakan analisis statistik non parametric Mann Whitney apabila distribusi tidak normal jika data yang dihasilkan distribusi normal maka menggunakan analisis statistik parametric independent sample t-test. Sebelum melakukan uji hipotesis, diperlukan uji normalitas dan uji homogen kuesioner akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut ini hasil uji normalitas dari kedua kelompok dan uji homogenitas. Tabel 4.4 Uji Normalitas Kuesioner Akhir Lampiran 31 No. Aspek Nilai signifikansi Keterangan 1. Kuesioner akhir kelas kontrol 0.482 Normal 2. Kuesioner akhir kelas eksperimen 0.610 Normal Tabel 4.5 Uji Homogenitas Kuesioner Akhir Lampiran 31 Hasil Posttest Nilai Signifikansi Levene’s Keterangan Eksperimen kontrol 0.460 Tidak berbedahomogen Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed adalah 0.460 atau lebih dari 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Langkah selanjutnya adalah uji hipotesis, kedua skor kuesioner akhir memiliki perbedaan jika harga sig. 2-tailed 0.05. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh signifikan terhadap minat belajar. Analisis yang telah dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini menerima atau menolak hipotesisnya adalah sebagai berikut ini: H : Ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut ini. Jika harga sig. 2-tailed 0.05, maka H ditolak dan H diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh signifikansi terhadap prestasi belajar. Jika harga sig. 2-tailed 0.05, maka H diterima dan H ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II tidak berpengaruh signifikansi terhadap minat belajar. Dari uji Levene’s terlihat bahwa data homogen, oleh karena itu peneliti menggunakan baris Equal variances assumed untuk membandingkan skor kuesioner akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 4.6 Perbandingan Skor Kuesioner Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Variabel Minat Belajar Lampiran 31 Hasil Kuesioner Akhir Nilai signifikansi Keterangan Kelas eksperimen dan kelas kontrol 0.020 Berbeda Dari data tabel di atas diketahui harga sig. 2-tailed adalah 0.020 atau 0.05, maka H ditolak dan H diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor kuesioner akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat dikatakan juga penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh signifikansi terhadap minat belajar. Hasil analisis yang telah dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu menerima atau menolak hipotesis penelitian. Bahwa penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat belajar. Diagram berikut memperlihatkan skor kuesioner awal dan kuesioner akhir baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gambar 4.1 Perbandingan skor antara skor kuesioner awal dan kuesioner akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2.6 2.8 3 3.2 3.4 3.6 Kuesioner Awal Kuesioner Akhir Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

2. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw