Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensinya. Melalui pendidikan siswa belajar untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang lebih baik. Pendidikan yang baik dapat tercermin dari proses pembelajaran yang dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki oleh siswa dari tahap yang paling rendah sampai pada tahap yang paling tinggi. Slameto 2010:2 mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya. Menurut Winkel 1989:36, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar dilakukan antara guru dan siswa. Guru merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru bukan hanya menyampaikan suatu materi tetapi juga menjadi orang tua kedua siswa di sekolahan. Guru berperan juga sebagai pengatur sekaligus proses dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian tugas guru sangatlah berat, karena guru harus mampu membuat anak didiknya senang dan mudah dalam menerima mata pelajaran. Salah satu cara yang dilakukan guru untuk meningkatkan rasa senang siswa terhadap pelajaran adalah dengan belajar secara berkelompok. Metode pembelajaran yang memanfaatkan pembagian kelompok adalah metode pembelajaran kooperatif. Slavin 2005:4 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam materi pelajaran. Pendapat lain dari Sugiyanto 2010:37 adalah pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil sehingga siswa dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar. Jadi, pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang menggunakan pembagian kelompok supaya siswa dalam kelompok bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan hendaknya bersifat inovatif dan bervariasi untuk meningkatkan minat atau semangat siswa dalam proses kegiatan belajar di kelas, sehingga prestasi belajar siswa dapat berkembang dengan baik. Salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II yang akan membantu peserta didik dalam belajar di kelas secara aktif. Beberapa peneliti melakukan penelitian menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II untuk mengetahui pengaruh metode ini terhadap proses maupun hasil belajar siswa. Contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati 2009 yang meneliti tentang penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II untuk meningkatkan motivasi, partisipasi, dan prestasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Jogonalan Klaten, contoh lainnya adalah penelitian yang dilakukan Yuwita 2008 yang meneliti tentang keefektifan Cooperative Learning tipe Jigsaw II yang melibatkan siswa dalam pembelajaran Matematika pada sekolah inklusi di kelas XII IPS 2 MAN Maguwoharjo. Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa metode kooperatif tipe Jigsaw II memiliki pengaruh positif terhadap proses belajar yaitu motivasi dan partisipasi, dan juga dalam hal hasil belajar yaitu prestasi belajar siswa. Untuk membuktikan dan menguatkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang metode kooperatif tipe Jigsaw II, peneliti melakukan penelitian eksperimental yang membandingkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan Jigsaw II dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan Jigsaw II pada siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang pada semester genap Tahun Ajaran 20122013 dengan Standar Kompetensi: 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsi, dan Kompetensi Dasar: 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat belajar IPS Kompetensi Dasar ”Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya” pada siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang Tahun Ajaran 20122013? 2. Apakah penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS Kompetensi Dasar ”Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya” pada siswa kelas IV SDN Sengi 2 Magelang Tahun Ajaran 20122013?

C. Tujuan Penelitian