di atas dapat diambil kesimpulan penggunaan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh signifikan terhadap minat belajar dan prestasi belajar. Berikut
ini rangkuman dari hasil analisis data: Tabel 4.13. Rangkuman Kuesioner Awal dan Pretest
No. Variabel
sig. 2-tailed
Keterangan
1. Minat belajar
0.428 Tidak berbeda
2. Prestasi belajar
0.473 Tidak berbeda
Tabel 4.14 Rangkuman Kuesioner Awal ke Kuesioner Akhir dan Pretest ke Posttest.
No Variabel Kelompok
Rerata Peningkatan
1 Minat
Belajar Kontrol
Kuesioner awal 2.91
7.25 Kuesioner akhir 3.20
Eksperimen Kuesioner awal
2.93 12.25
Kuesioner akhir 3.42 2
Prestasi Belajar
Kontrol Pretest
46.60 21.80
Posttest 68.40
Eksperimen Pretest
44.23 31.92
Posttest 76.15
Tabel 4.15. Rangkuman Perbandingan Skor Kuesioner Akhir dan Skor Posttest
No. Variabel Hasil Sig. 2-tailed Keterangan
1. Minat
belajar Perbandingan kuesioner
akhir kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen 0.020
Berbeda
2. Prestasi
belajar Perbandingan posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0.044 Berbeda
B. Pembahasan
Dalam menganalisis data digunakan cara menguji normalitas, uji homogenitas, selanjutnya yang terakhir menguji pengaruh perlakuan uji beda.
Cara ini dipilih sebab hasil uji data awal kuesioner awal dan pretest tidak
berbeda atau dalam taraf pada titik pijak yang sama sehingga dilakukan
perbandingan nilai data akhir.
Salah satu hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan metode
kooperatif tipe Jigsaw II dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II atau menggunakan metode ceramah dalam
hal minat belajar siswa. Perbedaan minat belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen ditunjukkan dengan harga sig. 2-tailed 0.020 atau 0.05,
hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kuesioner akhir kelompok kontrol dan kuesioner akhir kelompok eksperimen. Hasil
kedua dari penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan metode kooperatif
tipe Jigsaw II dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II atau menggunakan metode ceramah dalam hal
prestasi belajar. Perbedaan dalam hal prestasi belajar tersebut ditunjukkan dengan harga sig. 2-tailed 0.044 atau 0.05, hal tersebut menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu siswa kelompok eksperimen belum terbiasa belajar menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II,
sehingga siswa terlihat bingung saat menerima instruksi dari guru saat
pembelajaran berlangsung.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat belajar IPS Kompetensi Dasar ”Mengenal
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya” pada siswa kelas IV SDN Sengi 2
Magelang Tahun Ajaran 20122013. Pengaruh dalam hal minat belajar dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0.020 atau 0.05 dalam
perbandingan nilai kuesioner akhir kelompok kontrol dan eksperimen. Nilai signifikansi 0.05 menunjukkan bahwa nilai kuesioner akhir antara
kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai perbedaan yang
signifikan.
2. Penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS Kompetensi Dasar
”Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya” pada siswa kelas IV
SDN Sengi 2 Magelang Tahun Ajaran 20122013. Pengaruh dalam hal prestasi belajar dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0.044 atau
0.05 dalam perbandingan nilai posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Nilai signifikansi 0.05 menunjukkan bahwa nilai posttest
antara kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai perbedaan yang
signifikan.