merupakan  ciri  khas  individu  yang  membedakan  seseorang  dengan  orang  lain yang dibangun melalui pikiran dan perbuatan perilakutindakan.
Pendidikan  karakter  adalah  proses  pemberian  tuntunan  kepada  peserta didik  untuk  menjadi  manusia  seutuhnya  yang  berkarakter  dalam  dimensi  hati,
pikir, raga serta rasa dan karsa Samani, 2012: 45. Menurut Lickona pendidikan karakter  mencakup  tiga  unsur  pokok,  yaitu  mengetahui  kebaikan,  mencintai
kebaikan  dan  melakukan  kebaikan  Suyadi,  2013:  6.  Sementara  Fakry  Gaffar mengungkapkan  bahwa  dalam  pendidikan  karakter  terdapat  tiga  ide  pikiran
penting,  yaitu  proses  transformasi,  ditumbuhkembangkan  dalam  kepribadian  dan menjadi  satu  dalam  perilaku  Kesuma,  2011:  5.  Dari  ketiga  teori  diatas,
mengandung  makna  bahwa  pendidikan  karakter  dalam  prosesnya  melibatkan pengetahuan  pikir,  mengetahui  kebaikan,  proses  transformasi,  perasaan  hati,
rasa, mencintai kebaikan, ditumbuhkembangkan dalam kepribadian dan tindakan karsa, melakukan kebaikan, menjadi satu dalam perilaku.
Berdasarkan  beberapa  pernyataan  diatas,  penulis  menyimpulkan  bahwa pendidikan  karakter  adalah  usaha  sadar  manusia  untuk  memanusiakan  diri  dan
kehidupannya  dengan  membangun  karakter  dalam  diri  manusia  yang  melibatkan pengetahuan, perasaan dan tindakan dalam perilaku sehari-hari.
2.1.1.2 Tujuan pendidikan karakter
Samani  2012:  45  mengungkapkan  tujuan  pendidikan  karakter  adalah mengembangkan  kemampuan  peserta  didik  untuk  memberikan  keputusan  baik-
buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari  dengan  sepenuh  hati.  Kesuma,  dkk  2011:  9,  menjelaskan  bahwa
pendidikan  karakter  dalam  setting  sekolah  memiliki  tujuan  menguatkan  dan
mengembangkan nilai –nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga
menjadi kepribadiankepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai –nilai
yang  dikembangkan.  Narwanti  2011:  17  menyimpulkan  bahwa  melalui pendidikan  karakter  diharapkan  peserta  didik  mampu  secara  mandiri
meningkatkan dan
mengggunakan pengetahuannya,
mengkaji dan
menginternalisasi  nilai-nilai  karakter  sehingga  terwujud  dalam  perilaku  sehari- hari.
Berdasarkan uraian tujuan pendidikan di atas maka penulis   meyimpulkan bahwa  tujuan  pendidikan  karakter  adalah  menanamkan  nilai-nilai  kebaikan
kepada peserta didik sehingga menjadikan mereka individu  yang berkarakter dan mewujudkannya nilai-nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari.
2.1.1.3 Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Dalam  rangka  lebih  memperkuat  pelaksanaan  pendidikan  karakter  pada satuan  pendidikan  maka  Kemendiknas  2011  telah  mengidentifikasi  25  nilai
karaker  yang  bersumber  dari  agama,  Pancasila,  budaya  dan  tujuan  pendidikan nasional,  yaitu: 1 kereligiusan 2 kejujuran 3 kecerdasan 4 tanggung jawab
5  kebersihan  dan  kesehatan  6  kedisiplinan  7  tolong  menolong  8  berpikir logis,  kritis,  kreatif  dan  inovatif  9  kesantunan  10  ketangguhan  11
kedemokratisan  12  kemandirian    13  keberanian  mengambil  resiko  14 berorientasi  pada  tindakan  15  berjiwa  kepemimpinan  16  kerja  keras  17
percaya  diri  18  keingintahuan  19  cinta  ilmu  20  kesadaran  akan  hak  dan kewajiban  diri  dan  oran  lain  21  kepatuhan  terhadap  aturan-aturan  sosial  22
menghargai  karya  dan  prestasi  orang  lain  23  kepedulian  terhadap  lingkungan 24  nasionalisme  25  menghargai  keberagaman.  Furqon  2010:  79-81
menyebutkan nilai-nilai karakter menjadi 30 butir karakter diantaranya 1 adil 2 amanah 3 pengampunan 4 antisipatif 5 arif 6 baik sangka 7 kebajikan 8
keberanian  9  kebijaksanaan,  10  cekatan  11  cerdas  12  cerdik  13  cermat 14 pendaya guna 15 demokratis 16 dermawan 17 dinamis 18 disiplin 19
efisien  20  empan  papan  21  empati  22  fair  play  23  gigih  24  gotong royong,25  hemat  26  hormat  27  ikhlas  28  inisiatif  29  inovatif  dan  30
kejujuran. Semua  karakter  di  atas  dapat  dijabarkan  menjadi  beberapa  kategori.
Menurut  Koesoema  2011:  124,  nilai-nilai  karakter  dapat  berupa  nilai  yang bersifat individual personal maupun yang lebih sosial. Pada penelitian ini, peneliti
mengembangkan  bahan  ajar  yang  terintegrasi  dengan  karakter  cerdas  dan menghargai. Karakter cerdas  merupakan nilai karakter yang berhubungan dengan
diri sendiri  dan karakter menghargai merupakan nilai karakter yang berhubungan dengan sesama.
1 Cerdas
Menurut  Kamus  Terbaru  Bahasa  Indonesia  Tim  Reality,  2008:  171 cerdas  adalah tajam pikiran, sempurna akal dan pikirannya mudah mengerti dan
memahami.  Cerdas  merupakan  kemampuan  seseorang  dalam  melakukan  suatu tugas  secara  cermat,  tepat,  dan  cepat  Kemendiknas:  2011.  Sementara  dalam
Grand  Design  Pendidikan  Karakter  dijelaskan  bahwa  cerdas  merupakan kemampuan berpikir secara cermat dan tepat, bertindak dengan penuh perhitungan
Samani, 2012: 51. Hidayatullah 2010: 81 mendefinisikan cerdas adalah pintar dan  cerdik,  cepat  tanggap  dalam  menghadapi  masalah,  cepat  mengerti  jika
mendengar  keterangan;tajam  pikiran. Dari  beberapa  pengertian  di  atas  maka
penulis  mengartikan  cerdas  sebagai  kemampuan  berpikir  dan  bertindak  secara cermat, tepat dan cepat.
Menurut  Kamus  Terbaru  Bahasa  Indonesia  Tim  Reality,  2008:  172 cermat  adalah  seksama,  teliti,  berhati-hati  dalam  mengerjakan  sesuatu.
Kecermatan  merupakan  salah  satu  indikator  kalimat  efektif.  Yang  dimaksud cermat  dalam  kalimat  efektif  adalah  kalimat  yang  tidak  menimbulkan  tafsiran
ganda  dan  tepat  dalam  pemilihan  kata  Zaenal  Arifin  dan  Amran  Tasai,  1985  : 120.
Menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia Tim Reality, 2008: 629 tepat adalah betul  atau lurus arahnya  jurusannya, kena benar pada sasaran, tidak ada
selisih  sedikitpun  persis, jitu.  Tepat  dalam Bahasa  Indonesia  meliputi  pemilihan kata  diksi.  Diksi  maksudnya    kita  memilih  kata  yang  tepat  untuk  menyatakan
sesuatu. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikan baik lisan maupun tulisan Arifin, Zaenal dan Amran
Tasai,  1985  :  150.  Menurut  Kamus  Terbaru  Bahasa  Indonesia  Tim  Reality, 2008:169 cepat adalah dalam waktu singkat, lekas.
Dari  berbagai  referensi  diatas  maka  disimpulkan  karakter  cerdas  yang ingin  dikembangkan  adalah  kemampuan  seseorang  mengerjakan  tugas  cara
cermat,  tepat  dan  cepat.  Sikap  cermat  yang  ditanamkan  dalam  bahan  ajar  ini adalah  teliti  atau  seksama  dalam  menyusun  kata-kata  membentuk  kalimat
sehingga  tidak  menimbulkan  tafsiran  ganda,  cermat  dalam  merangkai  kalimat secara runtutKaitannya dengan materi dalam bahan ajar yang dikembangkan maka
cermat dapat dipahami sebagai kecermatan dalam membaca sebuah denah. Tepat artinya ketepatan dalam memilih kata diksi untuk menyatakan sesuatu serta tepat
dalam  menyampaikan  sebuah  informasi.  Kaitannya  dengan  materi  dalam  bahan ajar yang dikembangkan maka tepat dapat diartikan tepat dalam mendeskripsikan
suatu tempat sesuai dengan denah. Cepat artinya dalam waktu singkat. Kaitannya dengan  materi  dalam  bahan  ajar  maka  cepat  dimaknai  sebagai  kemampuan
seseorang  menjelaskan  deskripsi  suatu  tempat  dalam  jangka  waktu  tertentu  yang sudah ditentukan.
2 Menghargai
Menurut  Kamus  Terbaru  Bahasa  Indonesia  Tim  Reaality,  2008:278 menghargai  adalah  menentukan  harga,  memberi  harga  pada  sebuah  barang,
menaksir  harganya,  menghormati,  mengindahkan,  menilai  penting,  dan memandang  sangat  sempurna.  Dalam  Six  Pillar  of  Charater  Education  sebuah
lembaga  swasta  yang  menangani  pendidikan  karakter  di  Amerika  serikat menguraikan  beberapa  perilaku  yang  menunjukkan  sikap  menghargai  atau
menghormati respect Samani,2012:55 sebagai berikut: 1.
Perlakukanlah orang lain seperti halnya engkau ingin diperlakukan. 2.
Jadilah orang yang beradap dan sopan. 3.
Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh orang lain. 4.
Jangan  menghina  orang  atau  memperolok-olokkan  atau  memanggil  orang dengan julukkannya.
5. Jangan pernah mengancam atau mamalak orang lain.
6. Jangan menilai orang sebelum engkau mengenalnya dengan baik.
Salah  satu  uraian  di  atas  menunjukkan  bahwa  mendengarkan  apa  yang dikatakan  orang lain  merupakan perilaku  yang  mencerminkan sikap menghargai.
Pendapat  yang  sama  diungkapkan  oleh  Tilman  2004:  44  bahwa  menghargai
dapat  diartikan  sebagai  suatu  sikap  mau  mendengarkan  orang  lain.  Sementara Furqon  2010:  84  mendefinisikan  penuh  perhatian  sebagai  sikap  menunjukkan
penghargaan  terhadap  seseorang  dengan  jalan  memberikan  perhatian  penuh terhadap  apa  yang  dikatakannya.  Definisi  tersebut  menunjukkan  bahwa  sikap
menghargai  dapat  dilakukan  dengan  jalan  memberikan  perhatian  penuh  terhadap apa yang dikatakan orang lain. Oleh karena itu penulis menarik kesimpulan bahwa
sikap  mendengarkan  orang  lain  yang  sedang  berbicara  dapat  digunakan  sebagai indikator  sikap  menghargai.  Berikut  ini  indikator  orang  yang  aktif  sebagai
pendengar. Riyanto, dkk., 2012: 158: 1.
Memberikan perhatian penuh kepada si pembicara. 2.
Menatap atau memandang si pembcara. 3.
Terbuka dan bersikap empatik. 4.
Menciptakan suasana yang nyaman sebagai pendengar. 5.
Mencoba untuk mengerti tujuan atau maksud si pembicra 6.
Mencoba untuk memilah-milah mana opini dan mana yang merupakan fakta. 7.
Menilai dan mempertimbangkan, tidak segera menarik suatu kesimpulan. 8.
Melenyapkan lamunan atau angan-angan kosong ketika menjadi pendengar. 9.
Mendengarkan  sungguh-sungguh  sebelum  mencoba  untuk  menanggapi  si pembicara.
10. Menerapkan pesan-pesannya sesuai dengan kebutuhanku.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD