12
5. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
a. Pengertian IPA
Conant dalam Samatowa, 2011 :1 mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan
yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasikan lebih lanjut. A.N. Whitehead dalam Samatowa, 2011 :1 menyatakan bahwa sains
dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejalafakta order observasi, dan kedua
didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam orde konsepsional. Darmojo dalam Samatowa, 2011 :2 menyatakan IPA adalah pengetahuan
yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Dari beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan IPA adalah segala ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan manusia dan gejala alam. Susanto 2013: 167-169 mengungkapkan bahwa hakikat pembelajaran IPA
diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian dalam bentuk konsep, seperti fakta-
fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan alam dengan
keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Ketiga ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yang
dikembangkan pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan.
13
b. Perlunya IPA diajarkan di Sekolah Dasar
Ada empat alasan IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar yaitu : 1.
IPA berfaedah bagi suatu bangsa, bahwa IPA merupakan dasar teknologi; 2.
IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis;
3. IPA diajarkan melalui percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak;
4. IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat
membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat
pendidikan IPA menjadi penting. Oleh karena itu, struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Keterampilan
proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten dalam Samatowa, 2011: 5 yaitu 1 mengamati, 2 mencoba memahami apa yang diamati, 3
mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, 4 menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah
ramalan tersebut benar.
c. Tujuan Pembelajaran IPA