0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi. Profesionalisme guru pasca sertifikasi
ditinjau dari golongan ruang didapat nilai levene statistic adalah 2,448 dengan nilai signifikansi 0,092 = 0,05. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians
populasi.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan Analysis of Variance ANOVA. Hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut lampiran
5.3 : 1.
Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Bidang Studi a.
Rumusan Hipotesis I Ho
1
= Tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi.
Ha
1
= Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi.
b. Pengujian Hipotesis I Hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung
= 7,027 dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan untuk F
tabel
pada taraf signifikansi 0,05 95 dengan numerator jumlah variabel-1
= 2, dan denumerator jumlah cacahkasus-jumlah variabel = 96 adalah 3,106. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujiannya:
Tabel 5.13 Tabel Anova
Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Bidang Studi
2 : 2
: ,
. 3 ;
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi
ditinjau dari bidang studi. 2.
Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Masa Kerja a.
Rumusan Hipotesis II Ho
2
= Tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja.
Ha
2
= Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja.
b. Pengujian Hipotesis II Hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung
= 0,799 dengan nilai signifikansi 0,453. Sedangkan untuk F
tabel
pada taraf signifikansi 0,05 95 dengan numerator jumlah variabel-1
= 2, dan denumerator jumlah cacahkasus-jumlah variabel = 96 adalah 3,106. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujiannya:
Tabel 5.14 Tabel Anova
Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Masa Kerja
2 : 2
: ,
. 3 ;
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca
sertifikasi ditinjau dari masa kerja. 3.
Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Golongan Ruang
a. Rumusan Hipotesis III
Ho
3
= Tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang.
Ha
3
= Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang.
b. Pengujian Hipotesis III Hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung
= 2,811 dengan nilai signifikansi 0,065. Sedangkan untuk F
tabel
pada taraf signifikansi 0,05 95 dengan numerator jumlah variabel-1
= 2, dan denumerator jumlah cacahkasus-jumlah variabel = 96 adalah 3,106. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujiannya:
Tabel 5.15 Tabel Anova
Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Golongan Ruang
2 : 2
: ,
. 3 ;
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca
sertifikasi ditinjau dari golongan ruang.
C. Pembahasan
1. Profesionalisme Guru SMP Pasca Sertifikasi ditinjau dari Bidang Studi
Berdasarkan analisis
data menunjukkan
ada perbedaan
profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil analisis varians yang diperoleh nilai
F
hitung
= 7,027 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 = 0,05.
Deskripsi profesionalisme guru pasca sertifikasi menunjukkan bahwa sebagian besar guru dikategorikan memiliki profesionalisme yang
positif 66 atau 66,67 . Dalam www. Barito – Post.com2008 menyatakan bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki akhlak mulia,
menguasai bidang studi serta menguasai dan akrab dengan ilmu dan teknologi.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa urutan profesionalisme paling tinggi ditemukan pada guru bidang studi PKn, kedua bidang studi
Matematika, ketiga bidang studi Bahasa, keempat bidang studi IPS, kelima bidang studi IPA. Kesimpulan ini didukung oleh perhitungan mean bidang
studi PKn sebesar 125,60, bidang studi Matematika sebesar 124,96, bidang studi Bahasa sebesar 118,18, bidang studi IPS sebesar 117,58 dan bidang
studi IPA sebesar 108,36. Menurut peneliti adanya perbedaan profesionalisme guru pasca
sertifikasi ditinjau dari bidang studi dikarenakan adanya perbedaan pola pikir seseorang yang tidak hanya berkembang melalui pendidikan formal
yang melekat pada dirinya saja tetapi bisa didapat dari informasi media dan perkembangan teknologi.
Program sertifikasi yang dicanangkan pemerintah pada dasarnya mengarah pada upaya peningkatan hasil proses pembelajaran dengan
mengkondisikan tenaga pendidik yang berkompeten. Oleh karena itulah, agar diperoleh guru yang profesional dan kompeten maka setiap guru
harusnya mau dan mampu meningkatkan kemampuan dirinya secara signifikan dengan kebutuhan proses pembelajaran. Seorang guru harus
percaya diri menunjukkan dirinya pada profesi dan kualitasnya.
2. Profesionalisme Guru SMP Pasca Sertifikasi ditinjau dari Masa Kerja
Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja.
Kesimpulan ini didukung oleh hasil analisis varians yang diperoleh nilai F
hitung
= 0,799 dengan probabilitas = 0,453 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 = 5.
Deskripsi profesionalisme guru pasca sertifikasi menunjukkan bahwa sebagian besar guru dikategorikan memiliki profesionalisme yang
positif 66 atau 66,67 . Dalam www. Barito – Post.com2008 menyatakan bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki akhlak mulia,
menguasai bidang studi serta menguasai dan akrab dengan ilmu dan teknologi.
Dalam penelitian ini ditemukan ada kesamaan profesionalisme antara guru dengan masa kerja banyak dan guru dengan masa kerja sedikit,
yaitu kesamaan profesionalisme yang positif pasca sertifikasi. Kesimpulan ini didukung oleh perhitungan mean masa kerja 18 – 21 tahun sebesar
124,71, masa kerja 22 – 25 tahun sebesar 119,35, masa kerja 26 – 30 tahun sebesar 119,29.
Menurut peneliti adanya kesamaan profesionalisme guru ditinjau dari masa kerja dikarenakan adanya kesamaan asumsi bahwa pengalaman
guru mengajar menggambarkan kualitas mengajar guru yang baik. Guru yang profesional harus mencerminkan sosok guru yang mempunyai
wawasan pendidikan secara luas baik yang sifatnya makro maupun mikro. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki sejumlah kompetensi
yang dapat menunjang tugasnya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan
selalu melakukan pengembangan diri secara terus menerus melalui organisasi
profesi, buku,
seminar, internet
dan semacamnya
harysmk3.wordpress.com2008. Disamping 4 kompetensi yang dipersyaratkan oleh Undang-
Undang, kompetensi penguasaan teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan hal yang harus diperhatikan dalam era sekarang ini. Karena
pembelajaran berbasis elektronik atau dikenal dengan istilah e-learning sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan dan