membangun kompetensinya, misalnya dengan merancang blog atau situs mengenai dirinya.
3. Hasil
penelitian ketiga
menunjukkan tidak
adanya perbedaan
profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang. Sejalan dengan penelitian ini, baik guru yang memiliki golongan ruang
IIId maupun yang mempunyai golongan ruang IVa dan IVb mempunyai profesionalisme positif pasca sertifikasi. Golongan ruang seseorang sangat
erat hubungannya dengan produktivitas seseorang dalam bekerja. Oleh sebab itu, bagi guru yang bergolongan tinggi ataupun yang belum tinggi
diharapkan meningkatkan produktivitas mereka, salah satu contohnya adalah dengan membuat suatu karya ilmiah tentang pendidikan.
4. Saran untuk penelitian berikutnya agar menambah variabel seperti; status
sosial ekonomi guru, tingkat pendidikan, kultur sekolah dan lain sebagainya.
C. Keterbatasan
1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah
pertanyaan untuk mengukur profesionalisme guru pasca sertifikasi guru dalam jabatan sebanyak 37 pertanyaan. Mengingat masing-masing pilihan
jawaban tidak terjabarkan ke dalam suatu uraian secara rinci, ada kemungkinan bahwa guru memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Hal
ini kemungkinan akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang memberikan cerminan pada kondisi sesungguhnya.
2. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang diperoleh kemungkinan tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya.
Maka disarankan untuk penelitian lain menggunakan metode wawancara sebagai cara konfirmasi cross check.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2007. Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan, Jakarta: Depdiknas.
_________. 2008 Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas _________.2007. Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru dalam
Jabatan, Jakarta: Depdiknas. _________. 2005 Undang Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Jakarta: Depdiknas
Husen Umar. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia. Nurdin, Muhamad. 2004. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Arr-
Ruzzmedia. Permendiknas. 2007 Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas
Poerwadarminta, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN
Balai Pustaka. Sahertian, Piet. 1990. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sahertian, Piet. 1994.Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Samana. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV.
Suyatno, H. 2008. Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Indeks. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional sisdiknas. Jakarta : Sinar Grafika Uzer Usman.1990. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. http:www.Barito-post.com
http:www.depdiknas.go.id2007 http:www.harysmk3.wordpress.com2008
http:www.kabarindonesia.com http:enewsletterdisdik.wordpress.com