Profesionalisme guru bersertifikasi dalam jabatan ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang : studi kasus guru-guru 13 SMP Negeri di Kabupaten Klaten.

(1)

ABSTRAK

PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA

DAN GOLONGAN RUANG

Survei : Guru – Guru 13 SMP Negeri Di Kabupaten Klaten

Danny Citra Pertiwi Universitas Sanata Dharma

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, (2) perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja, (3) perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang.

Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah Guru - Guru 13 SMP Negeri Di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten Yang Telah Lulus Sertifikasi yang berjumlah 135 orang. Sampel penelitian berjumlah 109 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi (sign. value=0.000 < = 0,05); (2) tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja (sign. value=0,453 > = 0,05); (3) tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang (sign. value=0,065 > = 0,05).


(2)

ABSTRACT

PROFESSIONALISM OF CERTIFIED TEACHER PERCEIVED FROM PROGRAM OF STUDY, PERIOD OF WORKING

AND OFFICIAL STRATIFICATION

A survey done on 13 Junior High School Teachers in Jatinom District, Klaten Regency

Danny Citra Pertiwi Sanata Dharma University

2009

The research aims to find out the differences between professionalism of certified teacher perceived from (1) program of study, (2) period of working, (3) official stratification.

This study is a kind of an observation research. The sourses of population in this research are 135 of 13 Junior High School teachers in Jatinom District, Klaten Regency. The sourse samples in this research are 109 respondents. The technique of sampling is purposive sampling. The technique of collecting data is questionnaire. The technique of analyzing the data is Analysis of Variance (ANOVA).

The result of the research shows that there is different professionalism of certified teacher perceived from program of study(1) program of study (sign value = 0,000 < = 0,05), and there isn’t any different professionalism of certified teacher perceived from (2) there isn’t any different professionalism of certified teacher perceived from period of working (sign value = 0,453 > = 0,05); (3) there isn’t any different professionalism of certified teacher perceived from official stratification (sign value = 0,065 > = 0,05)


(3)

PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA

DAN GOLONGAN RUANG

Studi Kasus: Guru – Guru 13 SMP Negeri Di Kabupaten Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh: DANNY CITRA PERTIWI

051334032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009


(4)

(5)

(6)

PERSEMBAHAN

“Let God lead your

way”

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. yang

senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan doa sehingga aku bisa menjadi orang yang berguna.

2. yang telah membuatku bersemangat untuk segera menyelesaikan kuliah.

3. yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan dukungan doa hingga aku lulus Sarjana.

4. terima kasih untuk dukungan doa yang diberikan, sehingga aku bisa menyelesaikan kuliah.


(7)

(8)

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidakmemuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Oktober 2009


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma : Nama : Danny Citra Pertiwi

Nomor Mahasiswa : 051334032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA

DAN GOLONGAN RUANG

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Oktober 2009 Yang menyatakan


(10)

ABSTRAK

PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA

DAN GOLONGAN RUANG

Survei : Guru – Guru 13 SMP Negeri Di Kabupaten Klaten

Danny Citra Pertiwi Universitas Sanata Dharma

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, (2) perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja, (3) perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang.

Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah Guru - Guru 13 SMP Negeri Di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten Yang Telah Lulus Sertifikasi yang berjumlah 135 orang. Sampel penelitian berjumlah 109 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi (sign. value=0.000 < = 0,05); (2) tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja (sign. value=0,453 > = 0,05); (3) tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang (sign. value=0,065 > = 0,05).


(11)

ABSTRACT

PROFESSIONALISM OF CERTIFIED TEACHER PERCEIVED FROM PROGRAM OF STUDY, PERIOD OF WORKING

AND OFFICIAL STRATIFICATION

A survey done on 13 Junior High School Teachers in Jatinom District, Klaten Regency

Danny Citra Pertiwi Sanata Dharma University

2009

The research aims to find out the differences between professionalism of certified teacher perceived from (1) program of study, (2) period of working, (3) official stratification.

This study is a kind of an observation research. The sourses of population in this research are 135 of 13 Junior High School teachers in Jatinom District, Klaten Regency. The sourse samples in this research are 109 respondents. The technique of sampling is purposive sampling. The technique of collecting data is questionnaire. The technique of analyzing the data is Analysis of Variance (ANOVA).

The result of the research shows that there is different professionalism of certified teacher perceived from program of study(1) program of study (sign value = 0,000 < = 0,05), and there isn’t any different professionalism of certified teacher perceived from (2) there isn’t any different professionalism of certified teacher perceived from period of working (sign value = 0,453 > = 0,05); (3) there isn’t any different professionalism of certified teacher perceived from official stratification (sign value = 0,065 > = 0,05)


(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

c. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

e. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.


(13)

f. .Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd, M.Si selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini

g. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd, S.I.P, M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini

h. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah diberikan melalui perkuliahan.

i. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran dalam proses belajar selama ini.

j. Seluruh kepala sekolah dan para guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kawedanan Jatinom, Kabupaten Klaten atas bantuan dan keramahtamahan selama penulis melakukan penelitian.

k. Seluruh keluargaku: Bapak dan Ibu tersayang atas segala dukungan doa, cinta, dan kesabaran sampai sekarang. Mas Bagus Aditama (santai wae mas aku lulus kok tahun ini) dan Dek Satria Arilangga, untuk segala perhatian, nasihat, dukungan moril, materiil, dan spiritual.

l. Seluruh keluarga besar Parto Diharjo dan Sutomo Harjowiryono, semua yang telah Mbah Kung, Mbah Uti, Pakde, Budhe, Om, Tante, Mbak, Mas dan Adik berikan begitu berarti bagiku.

m. Mas Wawan yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.


(14)

n. Sahabat-sahabat terbaikku: Tami, Rica, Lina, Ratna, Ruci, Esti, Heni terima kasih atas semua bantuan, perhatian, nasihat, omelan, dan semangat agar aku segera menyelesaikan skripsi. Terima kasih untuk persahabatan yang telah kalian berikan.

o. Teman-teman PAK’A dan PAK’B Pendidikan Akuntansi’05 atas kebersamaan selama proses perkuliahan yang menyenangkan di Universitas Sanata Dharma (aku sangat bahagia bersama kalian).

p. Muda Mudi Rw.06 Dukuh Miren atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan dalam suka dan duka.

q. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Oktober 2009 Penulis


(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ... 7


(16)

1. Profesionalisme guru... 7

2. Kompetensi guru…………... 12

3. Sertifikasi Guru... 16

4. Bidang Studi... 20

5. Masa Kerja... 20

6. Golongan Ruang... 21

B. Kerangka Berfikir... 21

C. Hipotesis... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 25

E. Operasionalisasi Variabel... 26

F. Teknik Pengumpulan Data... 30

G. Pengujian Kuesioner ... 31

H. Teknik Analisis Data... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 48

B. Analisis Data... 55

C. Pembahasan... 60

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan... 65


(17)

B. Saran... 65

C. Keterbatasan... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sampel Penelitian………...25

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi... 27

Tabel 3.3 Skor Pernyataan Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi... 28

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Pedagogik... 32

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Kepribadian... 32

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Profesional ... 33

Tabel 3.7 Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Sosial... 33

Tabel 3.8 Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 35

Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ... 48

Tabel 5.2 Bidang Studi Responden ... 49

Tabel 5.3 Masa Kerja Responden ... 49

Tabel 5.4 Klasifikasi Masa Kerja Responden ... 50

Tabel 5.5 Golongan Ruang Responden... 51

Tabel 5.6 Kompetensi Pedagogik ... 51

Tabel 5.7 Kompetensi Kepribadian... 52

Tabel 5.8 Kompetensi Profesional ... 53

Tabel 5.9 Kompetensi Sosial ... 53

Tabel 5.10 Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi ... 54

Tabel 5.11 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas ... 55

Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas... 56

Tabel 5.13 Tabel Anova Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari Bidang Studi... 58


(19)

Tabel 5.14 Tabel Anova Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari

Masa Kerja ... 58 Tabel 5.15 Tabel Anova Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau Dari


(20)

DAFTAR GAMBAR


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ... 72

Lampiran 2. Data Induk Penelitian... 77

Lampiran 3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 93

Lampiran 4. Penilaian Acuan Patokan Tipe II... 98

Lampiran 5. Analisis Data ... 103

Lampiran 6. Tabel Nilai r dan F... 111

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian... 118


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya, suatu kegiatan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada bidang kegiatan pendidikan, pendidikan diharapkan dijalankan sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut tertuang dalam Undang – Undang No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3), sebagai berikut:

“Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

Sejalan dengan tujuan nasional, pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional dalam bidangnya. Ragam SDM yang diperlukan dalam proses ini adalah tenaga pendidik termasuk di dalamnya adalah kepala sekolah, guru, tenaga administrasi yang ada di sekolah.

Guru merupakan figur sentral dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran penting dalam proses dan hasil pendidikan. Oleh karena itu, wajar jika segala sesuatu yang menyangkut perbaikan mutu pendidikan selalu melibatkan komponen guru. Banyak fakta menunjukkan bahwa saat ini profesionalitas guru dipertanyakan publik. Profesionalitas guru yang dimaksud berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab guru sebagai


(23)

seorang pendidik. Ada banyak peserta didik memiliki tingkat kecerdasan dan ketrampilan yang tinggi, tetapi mereka tidak mempunyai tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal demikian kemungkinan disebabkan guru sebagai pendidik kurang memiliki kecakapan yang memadai pada bidang profesinya.

Keberadaan UU Guru dan Dosen merupakan pengakuan bahwa profesi guru merupakan pekerjaan profesional, sebagaimana pekerjaan dokter, lawyer, pilot, dan bukan sembarang orang bisa menjadi guru. Sebagai profesi, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus mempunyai pendidikan sarjana atau diploma. Sedangkan kompetensi guru yang dipersyaratkan adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sebagai salah satu wujud keprofesionalannya, seorang guru dapat mengikuti sertifikasi.

Bagi kebanyakan guru tujuan untuk mengikuti sertifikasi tersebut mempunyai dua motif, yaitu motif ekonomi dan motif psikologis. Motif ekonomi didasari dengan naiknya gaji guru 100 % apabila mereka berhasil lulus sertifikasi, sehingga kesejahteraan mereka pun ikut naik. Sedangkan motif psikologis mereka adalah lebih dihormatinya mereka dikarenakan pangkat/jabatan mereka lebih tinggi. Namun, kesuksesan mereka seringkali tidak diikuti dengan keprofesionalan mereka dalam mengajar, malah


(24)

3

terkadang mereka kurang rajin dalam mengajar, hal ini dikarenakan mereka telah mempunyai gaji yang cukup sehingga mereka mulai jarang untuk melaksanakan tugas mengajar.

Pandangan guru terhadap profesionalisme pasca sertifikasi berbeda-beda. Faktor-faktor yang diduga kuat menyebabkannya antara lain: bidang studi, masa kerja, dan golongan ruang. Ditinjau dari bidang studi, latar belakang pendidikan guru merupakan kualifikasi akademik yang dimiliki guru. Tidak semua guru mempunyai latar belakang bidang studi yang sama. Ada yang menjadi guru bidang studi IPA, IPS, Bahasa, Matematika, PKn dan bidang studi yang lainnya. Antara guru bidang studi yang satu dengan guru bidang studi yang lainnya mempunyai cara pandang yang berbeda tentang profesionalisme guru.

Masa kerja, banyak guru memiliki masa kerja yang bervariasi. Bagi guru yang sudah bekerja dalam waktu lama akan mempunyai peluang lebih besar untuk dapat mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan dibandingkan guru yang baru saja merintis kariernya. Dengan kata lain, guru yang senior akan mendapat skor lebih banyak bila dibandingkan dengan guru yunior. Walaupun demikian, guru yunior bisa menambah skor apabila mereka mampu menambah jam mengajar mereka di sekolah lain. Masa kerja guru yang bervariasi tersebut dapat menimbulkan pandangan yang berbeda tentang profesionalisme guru.

Golongan ruang ada kaitannya dengan tingkat pendidikan dan lama bekerja seorang guru, jika tingkat pendidikan guru itu tinggi maka golongan


(25)

ruang yang akan dimiliki guru itu juga tinggi dan masih dapat mengajukan permohonan kenaikan pangkat sampai dengan jenjang maksimal kepangkatannya berdasarkan tingkat pendidikan terakhirnya. Karena pendidikan terakhir dan lama bekerja seorang guru tidak sama, maka golongan ruang yang disandang guru juga tidak sama. Apabila guru menyandang golongan ruang yang tinggi berarti guru juga mempunyai wawasan yang luas terutama dibidang pendidikan, dari perbedaan golongan ruang yang disandang setiap guru akan mempunyai pandangan yang berbeda-beda terhadap profesionalisme guru terutama dengan masalah kesejahteraannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, terutama telah disahkannya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dengan judul “Profesionalisme Guru Bersertifikasi dalam Jabatan ditinjau dari Bidang studi, Masa kerja dan Golongan Ruang”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada guru – guru 13 SMP Negeri di Kabupaten Klaten.

B. Batasan Masalah

Bagaimana profesionalisme guru-guru 13 SMP Negeri di Kabupaten Klaten pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut:


(26)

5

1. Apakah ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi?

2. Apakah ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja?

3. Apakah ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari golongan ruang?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah profesionalisme guru-guru SMP pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan profesi guru, khususnya yang berkaitan dengan sertifikasi yang dirumuskan dalam UU RI No. 14 tahun 2005.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan memberikan dukungan yang positif untuk menjadi guru yang profesional.


(27)

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan memberikan pengalaman yang bermanfaat terutama mengenai profesi guru yang erat kaitannya dengan kesejahteraan dan penghargaan terhadap profesi guru.

4. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi khususnya tentang profesi guru, sebagai penyelenggara pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai tenaga pendidik dan sebagai tambahan referensi penelitian.


(28)

7 BAB II

TINJAUAN TEORITIK

A. Kajian teori

1. Profesionalisme Guru a. Profesionalisme

Menurut kamus umum bahasa Indonesia (WJS. Purwadarminta) kompetensi berarti (kewenganan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan.

Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna sebagaimana yang dikemukakan sebagai berikut:

Descriptive of qualitative nature or teacher behaviour appears to be entirely meaningful (Broke add Stone dalam Moeh.Uzer Usman1995, 14) . Kompetensi guru merupakan gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Adapun kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dengan pengertian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewengangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.


(29)

Profesional yang berarti a vocation an wich professional knowledge of some department a learning science is used in it’s applications to the other or in the practice of an art found it.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum.

Kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Dr. Nana Sudjana dalam Moeh Uzer Usman, 1995:14).

Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru professional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.

b. Guru

Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru merupakan profesi yang jabatan atau


(30)

9

pekerjaannya memerlukan keahlian khusus sebagai guru ( Uzer Usman, 1990:3).

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional adalah orang yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampuan maksimal.

1. Hak dan Kewajiban Guru

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:

a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.

b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.


(31)

d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual.

e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk:

a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 2. Peranan Guru

Menurut Peter F. Oliver dalam Piet A Sahertian (1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut:

a. Guru sebagai penceramah. Memang tugas guru sebagai penyampai informasi disebut juga sebagai penceramah pada zaman itu

b. Guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.

c. Guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, melengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar.

d. Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.

e. Guru sebagai pemimpin kelompok. Dalam belajar guru berperan sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok


(32)

11

belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama.

f. Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.

g. Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.

h. Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi, dengan demikian anak ikut aktif memecahkan.

3. Kode Etik Guru

Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut (Samana, 1994:117):

a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.

e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.

f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.

h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang


(33)

4. Prinsip Guru

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme

2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia

3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas

4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanan tugas keprofesionalan 6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi

kerja

7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat

8) memiliki jaminan perlindungan hokum da;lam melaksanakan tugas keprofesionalan

9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, nilai kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

2. Kompetensi Keguruan 1) Kompetensi Pedagogik

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola


(34)

13

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2007, kompetensi pedagogik guru meliputi

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu

d) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan


(35)

j) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2) Kompetensi Kepribadian

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2007, kompetensi kepribadian guru meliputi:

a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

d) Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

3) Kompetensi Profesional

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan


(36)

15

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Ruang lingkup kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut: a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik

filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya

b) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik

c) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya

d) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

e) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan

f) Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran

4) Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang Guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki potensi untuk:


(37)

a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat

b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

3. Sertifikasi Guru

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 Pasal 1, sertifikasi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikasi pendidik untuk guru dalam jabatan. Dijelaskan lebih lanjut dalam pedoman sertifikasi dalam jabatan bahwa yang mengikuti sertifikasi adalah yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal bervariasi maka juga perlu mempertimbangkan (1) masa kerja/pengalaman mengajar, (2) usia, (3) pangkat/golongan (bagi PNS), (4) beban mengajar, (5) jabatan/tugas tambahan dan (6) prestasi kerja. Penyelenggaraan sertifikasi ini telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan dijelaskan bahwa pelaksanaan sertifikasi guru melibatkan berbagai institusi, maka untuk standarisasi kualitas proses dan hasil sertifikasi guru diperlukan institusi berbentuk konsorsium, yakni Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.056/P/2007, keanggotaan


(38)

17

KSG terdiri atas berbagai institusi yang terkait dengan penyelenggaraan sertifikasi guru tersebut sebagai berikut :

1. Direktur Jenderal Pendidik Tinggi Depdiknas.

2. Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. 3. Sekretaris Jenderal Departemen Agama.

4. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 5. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Rektor Universitas Negeri Makasar. 7. Rektor IKIP PGRI Semarang.

8. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. 9. Rektor Universitas Katolik Sanata Dharma.

10.Rektor Universitas Negeri Padang. 11.Dekan FKIP Universitas Palangkaraya.

Setelah sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan, guru tersebut akan memperoleh sertifikat pendidik melalui uji kompetensi. Uji kompetensi yang dilakukan adalah dalam bentuk portofolio. Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval tertentu (Depdiknas, 2007:3). Komponen penilaian portofolio mencakup (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.18 Tahun 2007) :

1. Kualifikasi akademik. 2. Pendidikan dan pelatihan. 3. Pengalaman mengajar.

4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 5. Penilaian dari atasan dan pengawas.

6. Prestasi akademik.

7. Karya pengembangan profesi. 8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah.

9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial. 10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Guru yang belum lulus uji kompetensi akan diberi kesempatan untuk mengulang ujian materi pendidikan dan pelatihan yang belum lulus, sesuai dengan prosedur. Apabila sampai pengulangan penilaian guru tersebut tidak


(39)

lulus juga, maka guru tersebut wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) profesi guru untuk meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan persyaratan sebagai guru profesional yang ditetapkan oleh undang-undang. Diklat ini akan dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang akan ditetapkan oleh menteri pandidikan nasional. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi guru ini diakhiri dengan ujian yang mencakup ujian tulis dan ujian kinerja (praktik mengajar). Ujian tulis untuk mengungkap kompetensi profesional, sedangkan ujian praktik untuk mengungkap kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik. Keempat kompetensi tersebut juga bisa dinilai selama proses pelatihan berlangsung.

Bagi yang lulus, kesejahteraan guru akan terjamin karena mereka akan mendapatkan tunjangan profesi pendidik sebesar satu kali gaji pokok yang dibayarkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Banyak harapan yang ingin diwujudkan dari program sertifikasi guru ini. Bukan hanya kesejahteraan saja yang ingin dicapai, tetapi diharapkan juga dengan adanya sertifikasi ini ada banyak lulusan sekolah menengah yang ingin menjadi


(40)

19

tenaga pendidik. Kalau dulu guru dianggap pekerjaan yang sia-sia saja karena pendapatan gaji yang kecil, sekarang tidak lagi karena dengan adanya sertifikasi akan menjamin kehidupan yang memiliki sertifikat. Tapi bukan hanya masalah materi saja kualitas guru juga diharapkan akan semakin meningkat dan bisa mencetak manusia yang cerdas dan kompetitif.

Tujuan Sertifikasi Guru:

Menurut Suyatno (2008:2), tujuan sertifikasi guru adalah sebagai berikut :

a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. c. Meningkatkan martabat guru.

d. Meningkatkan profesionalisme guru.

Manfaat Sertifikasi Guru:

Menurut Suyatno (2008:2), manfaat sertifikasi guru adalah sebagai berikut :

1) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru.

2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional.


(41)

4. Bidang Studi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:137) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan bidang adalah segi pandangan, aspek yang membahas suatu masalah. Sedangkan yang dimaksud dengan studi adalah pelajaran; penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Dalam kegiatan pendidikan bidang studi adalah mata pelajaran yang diampu seorang guru dalam memberikan pengajaran di sekolah. Bidang studi seorang guru didasarkan pada ijasah akademik pendidikan terakhir guru.

5. Masa kerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:634) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan masa adalah waktu, zaman atau lama waktu yang tertentu permulaan dan batasnya. Dan yang dimaksud kerja adalah perbuatan melakukan sesuatu. Dengan demikian masa kerja adalah lamanya waktu untuk melakukan sesuatu, yaitu pekerjaan tersebut. Dalam bekerja ada yang dibatasi melalui kontrak dan ada yang tidak dibatasi.

Masa kerja guru adalah waktu mulai bekerjanya seorang guru. Bagi guru PNS masa kerja dihitung mulai dari diterbitkannya surat keterangan melaksanakan tugas berdasarkan SK CPNS. Bagi guru non PNS masa kerja dihitung selama guru mengajar yang dibuktikan dengan Surat Keputusan dari Sekolah berdasarkan surat pengangkatan dari yayasan.


(42)

21

6. Golongan ruang

Menurut Piet A. Sahertian (1994:15) Ruang atau pekerjaan adalah satu kelompok dari tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai bagi organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penggolongan dari ruang seorang guru didasarkan pada ijasah pendidikan terakhir guru.

Samana (1994:80) mengungkapkan bahwa jabatan guru adalah jabatan fungsional yang perkembangan kariernya lebih didasarkan pada disiplin kerja. Apabila disimpulkan berikut ini disajikan matriknya :

No. Jabatan Guru Pangkat dan Golongan Ruang 1. Guru Pratama Pengatur Muda, II/a

2. Guru Pratama Tingkat I Pengatur Muda Tingkat I,II/b 3. Guru Muda Pengatur, II/c

4. Guru Muda Tingkat I Pengatur Tingkat I, II/d 5. Guru Madya Penata Muda, III/a

6. Guru Madya Tingkat I Penata Muda Tingkat I, III/b 7. Guru Dewasa Penata, III/c

8. Guru Dewasa Tingkat I Penata Tingkat I, III/b 9. Guru Pembina Pembina, IV/a

10 Guru Pembina Tingkat I Pembina Tingkat I, IV/b 11. Guru Utama Muda Pembina Utama Muda, IV/c 12. Guru Utama Madya Pembina Utama Madya, IV/d 13. Guru Utama Pembina Utama, IV/e

B. Kerangka Berpikir

1) Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau dari Bidang Studi

Cara pandang guru terhadap profesionalisme guru pasca sertifikasi sangat dipengaruhi oleh bidang studi. Guru yang dapat mengikuti sertifikasi adalah guru yang telah memenuhi persyaratan utama, yaitu memiliki ijasah akademik atau kualifikasi akademik minimal DII. Antara guru yang satu


(43)

dengan guru yang lain mempunyai bidang studi yang berbeda-beda sesuai dengan pendidikan formal yang ditempuh seorang guru.

Oleh karena itu, sejalan dengan pemikiran tersebut dapat diduga adanya perbedaan pandangan antara guru yang satu dengan guru yang lain ditinjau dari bidang studinya.

2) Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau dari Masa Kerja

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2007, sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio. Guru yang lulus sertifikasi akan mendapatkan sertifikat pendidik. Ada 10 komponen yang dimasukkan dalam komponen penilaian portofolio. Komponen tersebut adalah kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman berorganisasi dan penghargaan pendidikan.

Mengingat banyak komponen yang harus dipenuhi, maka pada guru yang memiliki masa kerja lama akan lebih mudah memenuhi persyaratan dibandingkan guru yang baru saja memulai karier. Dengan demikian diduga kuat ada perbedaan pandangan guru terhadap profesionalisme guru ditinjau dari masa kerjanya. Pada guru yang memiliki masa kerja lama diduga akan lebih memiliki cara pandang positif dibandingkan dengan guru yang baru merintis karier. Dugaan tersebut di atas semakin dikuatkan dengan besarnya bobot penilaian portofolio pada aspek masa kerja.


(44)

23

3) Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi Ditinjau dari Golongan Ruang Golongan ruang seorang guru erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seorang guru. Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin tinggi golongan ruangnya dan semakin tinggi gaji yang diterimanya sehingga kesejahteraannya dapat terjamin.

Penggolongan ruang seorang guru itu didasarkan pada ijasah pendidikan terakhirnya. Antara guru yang satu dengan guru yang lain mempunyai golongan ruang yang berbeda. Dari perbedaan golongan itu maka dimungkinkan juga adanya perbedaan cara pandang guru terhadap profesionalisme guru pasca sertifikasi.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah harus diajukan dan dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian.

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:

Ha1: Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang

studi guru.

Ha2: Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa

kerja guru.

Ha3: Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari


(45)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Menurut Arikunto (2003:312), penelitian survei dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki upaya meningkatkan profesionalisme guru pasca sertifikasi guru.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat yang akan digunakan untuk penelitian yaitu 13 SMP Negeri di Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru-guru 13 SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang telah lulus sertifikasi pada tahun 2007 dan 2008.


(46)

25

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2003:130). Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kabupaten Klaten khususnya di Kawedanan Jatinom. Jumlah populasi penelitian adalah 135 guru.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2003:131). Dalam penelitian ini, sampel penelitian yang diambil adalah sebagian guru-guru SMP Negeri yang telah lulus sertifikasi pada tahun 2007 dan 2008 di Kabupaten Klaten dan mengampu mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa, Matematika dan PKn.

Jumlah sampel penelitian adalah 109 guru, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

Bidang studi No. Nama sekolah

IPA IPS Bahasa Matematika PKn Jumlah 1. SMPN1 Karanganom 1 1 5 4 1 12 2. SMPN 2 Karanganom 2 - 8 5 1 16 3. SMPN 3 Karanganom - - 4 2 1 7 4. SMPN 4 Karanganom - - 3 2 - 5 5. SMPN 1 Jatinom - - 3 - 1 4 6. SMPN 2 Jatinom 1 1 4 4 1 11


(47)

7. SMPN 3 Jatinom 2 1 2 2 1 8

8. SMPN 1 Tulung - 3 3 3 1 10

9. SMPN 2 Tulung 3 1 1 1 2 8

10. SMPN 3 Tulung 1 1 - 1 - 3 11. SMPN 1 Polanharjo 3 4 5 1 2 15 12. SMPN 2 Polanharjo - 1 2 3 1 7 13. SMPN 3 Polanharjo - - 1 2 - 3 Jumlah 13 13 41 30 12 109

c Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu guru yang mengampu mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa, Matematika dan PKn. Berdasarkan pertimbangan diatas sampel penelitian terdiri dari guru-guru yang berasal dari 13 SMP Negeri di Kawedanan Jatinom, Kabupaten Klaten. Pertimbangan dipilihnya 13 sekolah tersebut adalah adanya keterwakilan masing-masing status sekolah tempat guru mengajar.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi

Variabel adalah objek penelitian yang mempunyai nilai bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi mencakup 4 dimensi yaitu: a) Kompetensi bidang pedagogik, b) Kompetensi bidang kepribadian, c) Kompetensi bidang profesional, serta d) Kompetensi bidang sosial. Berikut ini tabel operasionalisasi variabel Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi:


(48)

27

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi

No Dimensi Indikator Pernyataan 1. Kompetensi

Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait

dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik.

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

10.Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2. Kompetensi

Kepribadian

1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan Indonesia.

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 11 12 13 14 15


(49)

3. Kompetensi profesional

1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis dan sebagainya. 2. Mengerti dan dapat menerapkan teori

belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.

3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

5. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.

6. Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran.

16

17, 18, 19

22 23, 24 25, 26, 27,

28, 29

20, 21, 30

4. Kompetensi sosial

1. Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat.

2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.

3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik.

4. Bergaul secara santun dengan msyarakat sekitar.

31 32, 33

34, 35, 36

37

Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner dan masing-masing pernyataan diukur dengan skala Likert yang dimodifikasi menjadi empat skala. Pemberian skor pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skor Pernyataan Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi

Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

4 3 2 1 1 2 3 4


(50)

29

2. Variabel Bidang Studi

Bidang studi adalah mata pelajaran yang diampu seorang guru dalam pengajaran disekolah. Pemberian skor untuk variabel bidang studi guru adalah sebagai berikut:

Bidang studi IPA skor 1 Bidang studi IPS skor 2 Bidang studi Bahasa skor 3 Bidang studi Matematika skor 4 Bidang studi PKn skor 5

3. Variabel Masa Kerja

Masa kerja guru adalah lamanya waktu seorang menjadi guru. Masa kerja guru dihitung dalam ukuran tahun. Pemberian skor untuk variabel masa kerja guru adalah sebagai berikut :

18 – 21 tahun skor 1 22 – 25 tahun skor 2 26 – 30 tahun skor 3

4. Variabel Golongan Ruang

Golongan ruang guru adalah kelompok atau jabatan pekerjaan guru dalam suatu organisasi keguruan. Pemberian skor untuk variabel golongan ruang adalah sebagai berikut :


(51)

Golongan IIId skor 1 Golongan IVa skor 2 Golongan IVb skor 3

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui dan memperoleh data yang akurat dan dapat diandalkan dalam penelitian penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 1999:135). Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang. 2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik yang dimungkinkan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggal/melakukan kegiatan sehari-hari. Dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah guru SMP Negeri yang berada di Kabupaten Klaten khususnya di Kawedanan Jatinom beserta gambaran umum sekolah yang akan diteliti.


(52)

31

G. Pengujian Kuesioner a. Pengujian Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur (Husein Umar, 2003:72). Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan hubungan antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment (Husein Umar, 2003:78) yaitu sebagai berikut:

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y Y = skor total item

X = skor item

n = jumlah responden

besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan signifikan 5%. Jika rhitung lebih besar daripada rtabel , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya maka butir soal tersebut tidak valid.

Pada penelitian ini tidak diadakan uji coba instrumen penelitian. Pengujian validitas dihitung dari skor hasil penelitian pada guru SMP Negeri Di Kabupaten Klaten yang telah lulus sertifikasi dengan jumlah

(

) (

)

( )

(

)

− − = 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r


(53)

responden 99 orang. Dari hasil tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 97 (99-2), dengan harga kritik product moment tabel (r tabel) sebesar 0,198 dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil perhitungan validitas sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Pedagogik

Item r Tabel

Corrected Item-Total

Correlation Kesimpulan KP1 0,198 0,411 Valid KP2 0,198 0,480 Valid KP3 0,198 0,551 Valid KP4 0,198 0,476 Valid KP5 0,198 0,566 Valid KP6 0,198 0,524 Valid KP7 0,198 0,575 Valid KP8 0,198 0,504 Valid KP9 0,198 0,560 Valid KP10 0,198 0,447 Valid

Tabel 3.5

Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Kepribadian

Item r Tabel

Corrected Item-Total

Correlation Kesimpulan KK11 0,198 0,622 Valid KK12 0,198 0,506 Valid KK13 0,198 0,572 Valid KK14 0,198 0,512 Valid KK15 0,198 0,558 Valid


(54)

33

Tabel 3.6

Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Profesional

Item r Tabel

Corrected Item-Total

Correlation Kesimpulan KP16 0,198 0,384 Valid KP17 0,198 0,621 Valid KP18 0,198 0,432 Valid KP19 0,198 0,373 Valid KP20 0,198 0,455 Valid KP21 0,198 0,461 Valid KP22 0,198 0,356 Valid KP23 0,198 0,497 Valid KP24 0,198 0,532 Valid KP25 0,198 0,518 Valid KP26 0,198 0,412 Valid KP27 0,198 0,571 Valid KP28 0,198 0,453 Valid KP29 0,198 0,455 Valid KP30 0,198 0,418 Valid

Tabel 3.7

Rangkuman Uji Validitas Kompetensi Sosial

Item r Tabel

Corrected Item-Total

Correlation Kesimpulan KS31 0,198 0,498 Valid KS32 0,198 0,634 Valid KS33 0,198 0,453 Valid KS34 0,198 0,537 Valid KS35 0,198 0,481 Valid KS36 0,198 0,544 Valid KS37 0,198 0,641 Valid


(55)

b. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali (Husein Umar, 2003:72). Pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan koefisien alpha ( ) dari Cronbach (Husein Umar, 2003:90) yaitu sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan

varian total

jumlah varian butir

nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut (Husein Umar, 2003:91):

Keterangan :

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) − − = 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ

( )

n n X X = 2 2 2 σ


(56)

35

Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows version 13.0. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.8

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Sub Variabel Nilai Alpha Cronbach Kesimpulan Kompetensi Pedagogik 0,823 Reliabel Kompetensi Kepribadian 0,779 Reliabel Kompetensi Profesional 0,839 Reliabel Kompetensi Sosial 0,806 Reliabel

H. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil pengumpulan data yang sudah didapat dan penelitian lapangan yang meliputi responden, variabel profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi, masa kerja dan golongan ruang. Maka untuk keperluan deskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.

2. Uji Prasyarat Analisis a.Uji Normalitas


(57)

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu :

D = max

[

F0

( )

X1Sn

( )

X1

]

keterangan :

D = Deviasi maksimum

( )

1

0 X

F = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

( )

X1

Sn = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Fhitung < Ftabel maka distribusi data dikatakan tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang beristribusi normal, berdasarkan populasinya. Ada beberapa metode untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 1999:199):

Terkecil Varians

Terbesar Varians

F

.... ....

=

Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang dan dk penyebut. Kesimpulan : F tabel > F hitung serta signifikansi lebih dari 0,05, maka varians data yang dianalisis homogen, sebaliknya bila Ftabel < Fhitung dan signifikansi kurang dari 0,05 maka varians data yang dianalisa tidak homogen.


(58)

37

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dilakukan langkah-langkah: a. Perumusan hipotesis

Ho1: Tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi

ditinjau dari bidang studi.

Ha1: Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari

bidang studi.

Ho2: Tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi

ditinjau dari masa kerja.

Ha2: Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari

masa kerja.

Ho3: Tidak ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi

ditinjau dari golongan ruang.

Ha3: Ada perbedaan profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari

golongan ruang. b. Pengujian Hipotesis

Pengujian dengan ANAVA menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh : a) Taraf nyata atau signifikan ( ) = 5%

b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari : Numerator = k – 1


(59)

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji F ditentukan cara menghitung :

a. JKtotal =

(

)

N Xtot tot

X

2 2 −

b. JKantar =

(

) (

)

N X n X n X tot + + 2 2 2 1 2 1

c. JKdalam = JKtotal-JKantar

d. MKantar =

dalam antar

MK MK

e. MKdalam = m N JKdalam

f. Fhitung =

dalam antar

MK MK

Keterangan:

N = Jumlah seluruh sampel m = Jumlah kelompok

c. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS for windows versi 13 dengan nilai probabilitas yaitu :

1. Jika nilai probabilitas (Sig.) > taraf nyata (0,05), maka H0 diterima. 2. Jika nilai probabilitas (Sig.) < taraf nyata (0,05), maka H0 ditolak


(60)

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Se Kawedanan Jatinom, Kabupaten Klaten.

A. Visi dan Misi SMP Negeri Kawedanan Jatinom Visi :

Membentuk kepribadian yang tangguh dalam keimanan, unggul dalam prestasi, disiplin serta santun dalam perilaku.

Misi :

1. Menumbuh kembangkan penghayatan agama yang diyakini oleh siswa. 2. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran dengan efektif dan

efisiensehingga tercapai prestasi akademik.

3. Melaksanakan bimbingan dengan efektif dan efisien sehingga tercapai proses belajar mengajar dengan baik.

4. Melaksanakan ekstrakurikuler (pramuka, komputer, olahraga, dan lain sebagainya)

5. Melaksanakan bimbingan dengan efektif dan efisien sehingga tercapai perilaku santun bagi warga sekolah.


(61)

B. Struktur Organisasi SMP Negeri Kawedanan Jatinom

Gambar 4.1

Struktur Organisasi SMP Negeri Kawedanan Jatinom

Keterangan

___________ Garis Komando ……….. Garis Koordinasi

KEPALA SEKOLAH

UR. KURIKULUM UR. SARPRAS UR. HUMAS

BK

WAKIL KEPALA SEKOLAH

PUSTAKAWAN LABORAN

WALI KELAS VII

PENJAGA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH

Masyarakat

TATA USAHA

UR. KESISWAAN

WALI KELAS IX WALI KELAS VIII

BAHASA PKN

AGAMA IPA IPS MATEMATIKA PENJASKES MULOK & KERTANGKES


(62)

41

Di Kawedanan Jatinom terdapat 13 SMP Negeri sebagai berikut : 1. SMP NEGERI 1 KARANGANOM

SMP Negeri 1 Karanganom beralamat di Jalan Raya Karanganom, Karanganom, Klaten dan berada di tengah-tengah SMA Negeri 1 Karanganom. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 1 Karanganom adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Drs. Sugeng Rusmanto 2. Sarno

3. Wiyono, S.Pd 4. Dra. Indrati Shofiyah 5. Sri Lestari, S.Pd 6. Siti Marheni, S.Pd 7. Sri Indri Hastuti, S.Pd 8. Tri Samsiyah, S.Pd 9. Sri Wiyati, S.Pd 10. Salamun, S.Pd 11. Sri Widada, S.Pd 12. Siti Syamsiyah, S.Pd

2. SMP NEGERI 2 KARANGANOM

SMP Negeri 2 Karanganom beralamat di Bungkusan, Jurangjero, Karanganom, Klaten dan berada di sebelah barat lapangan desa Jurangjero. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 2 Karanganom adalah sebagai berikut :


(63)

No. Nama 1. Hj. Sri Budiningsih, S.Pd 2. Soeparman

3. Dra. Tutik Priyanti 4. Dra. Sismiyatie 5. Nurul Retnowati, S.Pd 6. Sri Mudo Sutopo 7. Drs. Joko Witono 8. Pribadi Cahyono, S.Pd 9. Y. Edy Widodo 10. Mamik Jayati, S.Pd 11. Kusmiyati, S.Pd 12. Tri Waluyi, S.Pd 13. Sri Windarti, S.Pd 14. Etik Purwaningsih 15. Erna Rodiyah 16. Tutik Utari, S.Pd

3. SMP NEGERI 3 KARANGANOM

SMP Negeri 3 Karanganom beralamat di Blanceran, Karanganom, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 3 Karanganom adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Hj. Sutati, S.Pd 2. Muji Rahayu, S.Pd 3. Winarsih, S.Pd 4. Rizayanti, S.Pd 5. Harsini, S.Pd 6. Masyudi, S.Pd 7. V. Ispurwanti, S.Pd


(64)

43

4. SMP NEGERI 4 KARANGANOM

SMP Negeri 4 Karanganom beralamat di Jalan Raya Karanganom, Karanganom, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 4 Karanganom adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Surono, S.Pd, MM 2. Dra. Kristiana Sri Hartini 3. Heru Purwono, S.Pd 4. Bamban Pakarti, S.Pd 5. Rohmani, S.Pd

5. SMP NEGERI 1 JATINOM

SMP Negeri 1 Jatinom beralamat di Jalan Ngemplak, Glagah, Jatinom, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 1 Jatinom adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Sri Wahyuni Handayani, S.Pd 2. Toto Dwi Partono, S.Pd 3. Budi Sutrisna, S.Pd

6. SMP NEGERI 2 JATINOM

SMP Negeri 2 Jatinom beralamat di Mranggen, Jatinom, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.


(65)

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 2 Jatinom adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Sumiyati, S.Pd 2. Sumardi, S.Pd 3. Hartana 4. Wiratmi

5. Th. Ngatiyani, S.Pd 6. Winarsih

7. Sucipto 8. Yunus 9. Basuki

7. SMP NEGERI 3 JATINOM

SMP Negeri 3 Jatinom beralamat di Kayumas, Jatinom, Klaten dan berada di sebelah barat pasar Kayumas. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 3 Jatinom adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Sri Rahayu, S.Pd 2. Karlin Partini, S.Pd 3. Joko Santoso 4. Waluyo 5. Setiasih

6. Sri Titik W, S.Pd 7. Slamet Widodo

8. SMP NEGERI 1 TULUNG

SMP Negeri 1 Tulung beralamat di Jalan Raya Jatinom-Tulung, Tulung, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.


(66)

45

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 1 Tulung adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Sri Handayani 2. H. Tarmanto, S.Pd 3. Sis Riyanto

4. Nuryanto

5. Enik Indaryati, S.Pd 6. Henni Jamilah, S.Pd 7. Masturiatun, S.Pd 8. Nor Rochmah M, S.Pd 9. Rochati

9. SMP NEGERI 2 TULUNG

SMP Negeri 2 Tulung beralamat di Pemandian, Cokrokembang, Daleman, Tulung, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 2 Tulung adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Drs. Anis Zaidi 2. Darmiyati, S.Pd 3. Suyanti, S.Pd 4. Munawaroh, S.Pd 5. Maria F Daryati, S.Pd

10.SMP NEGERI 3 TULUNG

SMP Negeri 3 Tulung beralamat di Satriyan, Kemiri, Tulung, Klaten dan berada di sebelah selatan lapangan desa Pomah. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.


(67)

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 3 Tulung adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. H. Harmanto, S.Pd, M.Pd 2. Suparji, S.Pd

3. Jumiyana, S.Pd

11.SMP NEGERI 1 POLANHARJO

SMP Negeri 1 Polanharjo beralamat di Kahuman, Polanharjo, Klaten dan berada di sebelah selatan lapangan desa Kahuman. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 1 Polanharjo adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Ari Masturi, S.Pd 2. Riyanto, S.Pd 3. Hari Purwanto, S.Pd 4. Suhar, S.Pd

5. Maryono, S.Pd 6. Jumadi, S.Pd 7. Istya Raharjo, S.Pd 8. Sri Sutiti, S.Pd

9. Dra. Woro Indratiningsih 10. Dra. Kuntowati Sri Mulyati 11. Sri Mulyani, S.Pd

12. Drs. Suharno

13. Bagyo Harsono, S.Pd 14. Drs. Marjono


(68)

47

12.SMP NEGERI 2 POLANHARJO

SMP Negeri 2 Polanharjo beralamat di Jalan Raya Tegalgondo-Cokro Km.3, Sidowayah, Polanharjo, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten.

Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 2 Polanharjo adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Siti Sumiarsih, S.Pd 2. Gunarto

3. Surawan

4. Hardiyatno, S.Pd 5. Asih Kustanti, S.Pd 6. Widiarti Iswandari

13.SMP NEGERI 3 POLANHARJO

SMP Negeri 3 Polanharjo beralamat di Ngaran, Polanharjo, Klaten. Rata-rata Guru dan karyawan berasal dari sekitar sekolah dan sebagian wilayah Klaten. Adapun guru yang sudah lulus sertifikasi di SMP Negeri 3 Polanharjo adalah sebagai berikut :

No. Nama

1. Sugeng, S.Pd 2. Sri Hartini, S.Pd


(69)

BAB V

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2009. Subyek penelitian ini adalah guru-guru yang telah lulus sertifikasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri se-Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten khususnya yang mengampu bidang studi IPA, IPS, Bahasa, Matematika dan PKn. Keseluruhan SMP Negeri tempat penelitian ini adalah sebagai berikut SMP Negeri I Karanganom, SMP Negeri 2 Karanganom, SMP Negeri 3 Karanganom, SMP Negeri 4 Karanganom, SMP Negeri I Jatinom, SMP Negeri 2 Jatinom, SMP Negeri 3 Jatinom, SMP Negeri I Tulung, SMP Negeri 2 Tulung, SMP Negeri 3 Tulung, SMP Negeri I Polanharjo, SMP Negeri 2 Polanharjo, dan SMP Negeri 3 Polanharjo Kuesioner yang disampaikan kepada guru sebagai responden penelitian ini sebanyak 109. Jumlah kuesioner yang diisi dengan lengkap oleh responden adalah sebanyak 99. Dengan demikian response rate pengembalian kuesioner sebesar 90,83%. Secara lengkap sebaran responden penelitian disajikan pada tabel berikut :

Tabel 5.1

Sebaran Responden Penelitian

! !


(70)

49

" # $

" # %

& $

% !

' ! !

' '

" &$ & $$

1. Deskripsi Responden Penelitian a. Bidang Studi

Tabel 5.2 Bidang Studi Responden

( ) * +, - . / - 0

( ) +1 - ' - 2 / - 0

( . +) -) -" 3 / % %- 0

( # # % %- 0

!( & &- 0

# $$ &&0

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang mengampu bidang studi IPA sebanyak 11 guru atau 11,1%, bidang studi IPS sebanyak 12 guru atau 12,1%,bidang studi Bahasa sebanyak 38 guru atau 38,4%, bidang studi Matematika sebanyak 28 guru atau 28,3%, bidang studi PKn sebanyak 10 guru atau 10,1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini mempunyai bidang studi Bahasa.

b. Masa Kerja

Tabel 5.3 Masa Kerja Responden

( % -& 0


(71)

( & -& 0

( -& 0

!( -& 0

( -& 0

( -& 0

%( ! -& 0

$( -& 0

&( ! !-&!0

( % - 0

( $ - 0

( & - 0

# $$ &&0

Secara lebih rinci masa kerja responden dapat diklasifikasi sebagai berikut:

Tabel 5.4

Klasifikasi Masa Kerja Responden

( % -&%0

( ! & &- &0

( & - 0

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai masa kerja 18 tahun sebanyak 2 guru atau 2,02%, masa kerja 19 tahun sebanyak 2 guru atau 2,02%, masa kerja 20 tahun sebanyak 2 guru atau 2,02%, masa kerja 21 tahun sebanyak 1 guru atau 1,01%, masa kerja 22 tahun sebanyak 3 guru atau 3,03%, masa kerja 23 tahun sebanyak 4 guru atau 4,04%, masa kerja 24 tahun sebanyak 6 guru atau 6,07%, masa kerja 25 tahun sebanyak 7 guru atau 7,07%, masa kerja 26 tahun sebanyak 7 guru atau 7,07%, masa kerja 27 tahun sebanyak 5 guru atau 5,05%, masa kerja 28 tahun sebanyak 23 guru atau 23,23%, masa kerja 29 tahun sebanyak 13 guru atau 13,13%, masa kerja 30 tahun sebanyak 24 guru atau 24,24%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai masa kerja lebih dari 25 tahun.


(72)

51

c. Golongan Ruang

Tabel 5.5

Golongan Ruang Responden

( ))) - 0

( )4 % % -%!0

( )4 -& 0

# $$ &&0

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai golongan ruang antara Golongan IIId sebanyak 13 guru atau 13,13%, Golongan IVa sebanyak 84 guru atau 84,85% dan Golongan IVb sebanyak 2 guru atau 2,02%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai golongan ruang IVa.

2. Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi

Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi dapat dijelaskan dalam dimensi seperti berikut ( lampiran 4 ):

1. Kompetensi Pedagogik

Tabel 5.6 Kompetensi Pedagogik , # ) # # & & $ & ! & ! !- !0 &- &0 -&%0 !-&!0 -& 0

# # 2 # 2

5 # 2

# 2

# # 2

" $$ &&0

Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa Profesionalisme guru-guru SMP Negeri di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten dari Kompetensi


(73)

Pedagogik dikategorikan sangat positif sebanyak 45 guru atau 45,45%, dikategorikan positif sebanyak 40 guru atau 40,40%, dikategorikan cukup positif sebayak 7 guru atau 7,08%, dikategorikan negatif sebanyak 5 guru atau 5,05%, dan dikategorikan sangat negatif sebanyak 2 guru atau 2,02%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai kompetensi pedagogik sangat positif.

2. Kompetensi Kepribadian

Tabel 5.7 Kompetensi Kepribadian , # ) # # & ! ! & & $ $ &- &0 &- &0 $- &0 -& 0 $-&$0

# # 2 # 2

5 # 2

# 2

# # 2

" $$ &&0

Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa Profesionalisme guru-guru SMP Negeri di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten dari Kompetensi Kepribadian dikategorikan sangat positif sebanyak 40 guru atau 40,40%, dikategorikan positif sebanyak 30 guru atau 30,30%, dikategorikan cukup positif sebayak 19 guru atau 19,20%, dikategorikan negatif sebanyak 1 guru atau 1,01%, dan dikategorikan sangat negatif sebanyak 9 guru atau 9,09%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai kompetensi kepribadian sangat positif.


(74)

53

3. Kompetensi Profesional

Tabel 5.8 Kompetensi Profesional , # ) # # ! & ! !& & $ ! ! $ !

- 0 $- &0 - 0 !-&!0

-& 0

# # 2 # 2

5 # 2

# 2

# # 2

" $$ &&0

Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa Profesionalisme guru-guru SMP Negeri di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten dari Kompetensi Profesional dikategorikan sangat positif sebanyak 42 guru atau 42,42%, dikategorikan positif sebanyak 39 guru atau 39,40%, dikategorikan cukup positif sebayak 11 guru atau 11,11%, dikategorikan negatif sebanyak 5 guru atau 5,05%, dan dikategorikan sangat negatif sebanyak 2 guru atau 2,02%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai kompetensi profesional sangat positif.

4. Kompetensi Sosial

Tabel 5.9 Kompetensi Sosial , # ) # # % $ & % & !

- 0 - 0 - 0 &- &0 !-&!0

# # 2 # 2

5 # 2

# 2

# # 2


(75)

Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa Profesionalisme guru-guru SMP Negeri di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten dari Kompetensi Sosial dikategorikan sangat positif sebanyak 46 guru atau 46,46%, dikategorikan positif sebanyak 26 guru atau 26,27%, dikategorikan cukup positif sebayak 12 guru atau 12,12%, dikategorikan negatif sebanyak 10 guru atau 10,10%, dan dikategorikan sangat negatif sebanyak 5 guru atau 5,05%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai kompetensi sosial sangat positif.

Dari empat dimensi tersebut dapat dijelaskan Profesionalisme guru-guru SMP Negeri di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten secara keseluruhan sebagai berikut:

Tabel 5.10

Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi

, # ) # # % & $$ &$ %% $% % & - 0 - 0 -& 0 &0 -& 0

# # 2 # 2

5 # 2

# 2

# # 2

" $$ &&0

Tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa Profesionalisme guru-guru SMP Negeri di Kawedanan Jatinom Kabupaten Klaten dikategorikan sangat positif sebanyak 23 guru atau 23,23%, dikategorikan positif sebanyak 66 guru atau 66,67%, dikategorikan cukup positif sebayak 6 guru atau 6,06%,tidak ada guru yang dikategorikan negatif, dan dikategorikan sangat negatif sebanyak 4 guru atau 4,04%. Dengan


(76)

55

demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dikategorikan mempunyai profesionalisme positif.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS for windows version 13.0. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas ( lampiran 5.1 ) :

Tabel 5.11

Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas

4 * 6 (

α

# &-&$ &-&!

# &-& &-&!

# 2 &-&$ &-&!

# &-& &-&!

Table 5.11 hasil pengujian normalitas untuk variabel kompetensi pedagogik menunjukkan bahwa nilai probabilitas

( )

ρ

= 0,092 >

α

=0,05. Hal ini berarti distribusi data variabel kompetensi pedagogik adalah normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel kompetensi kepribadian menunjukkan bahwa nilai probabilitas

( )

ρ = 0,071 >α=0,05. Hal ini berarti distribusi data variabel kompetensi kepribadian adalah normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel kompetensi profesional menunjukkan bahwa nilai probabilitas

( )

ρ =


(77)

0,096 > α=0,05 berarti distribusi data variabel kompetensi profesional adalah normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel kompetensi sosial menunjukkan bahwa nilai probabilitas

( )

ρ

= 0,072 >

α

=0,05 berarti distribusi data variabel kompetensi sosial adalah normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel profesionalisme guru pasca sertifikasi adalah distribusi normal.

b. Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi. Pengujian didasarkan pada uji Levene Statistic. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian homogenitas ( lampiran 5.2 )

Tabel 5.12

Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas

4 7 8

# # # 9

2 2 (

2 9 # 2

# ' #

-%% $ &- &

2 9 # 2

# ' '

&-$ $ &- &

2 9 # 2

# '

- % $ &-&$

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari bidang studi didapat dari nilai levene statistic adalah 1,881 dengan nilai signifikansi 0,120 > = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan varians populasi. Profesionalisme guru pasca sertifikasi ditinjau dari masa kerja didapat nilai levene statistic adalah 0,921 dengan nilai signifikansi 0,402 > =


(1)

128


(2)

129


(3)

130


(4)

131


(5)

132


(6)

133


Dokumen yang terkait

Analisis kompetensi guru ditinjau dari golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru survei: guru-guru Sekolah Menengah Atas negeri dan swasta di wilayah Kabupaten Sleman.

0 6 236

Persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari sudah atau belum sertifikasi, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan masa kerja : studi kasus guru-guru SMA di Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten.

0 1 137

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, pangkat/golongan, dan latar belakang pendidikan guru : studi kasus terhadap guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Waca

0 2 153

Persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru : survei guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta Kabupaten Sleman.

0 0 193

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian.

0 4 151

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan guru, golongan jabatan guru dan masa kerja guru.

0 2 115

PERSEPSI GURU TERHADAP SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN GURU, GOLONGAN JABATAN GURU DAN MASA KERJA GURU

0 0 113

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian - USD Repository

0 2 149

PROFESIONALISME GURU BERSERTIFIKASI DALAM JABATAN DITINJAU DARI BIDANG STUDI, MASA KERJA DAN GOLONGAN RUANG Studi Kasus: Guru – Guru 13 SMP Negeri Di Kabupaten Klaten

0 0 152

Persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru : survei guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta Kabupaten Sleman - USD Repository

0 0 191