Deskripsi Pelaksanaan Penelitian DATA DAN ANALISA DATA

55

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Klaten pada tanggal 30 April-11 Mei 2015. Jadwal pembelajaran fisika untuk kedua kelas yang akan digunakan sebagai subyek penelitian dilaksanakan satu kali tatap muka 3x45 menit dalam satu minggu. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol dan X MIA 3 sebagai kelas eksperimen. Kelas X MIA 2 terdiri dari 33 siswa, namun pada saat penelitian ada 3 siswa tidak hadir pada pertemuan pertama karena 2 orang mengikuti lomba dan 1 orang sedang rapat osis. Kelas X MIA 3 juga terdiri dari 33 siswa, pada penelitian minggu pertama hadir semua tetapi pada saat pertemuan selanjutnya ada 2 siswa yang ijin karena sakit dan 1 orang mengikuti kegiatan dari sekolah. Jadi, sampel untuk penelitian ini ialah X MIA 2 yang berjumlah 30 siswa dan X MIA 3 yang berjumlah 30 siswa. Pada tabel 4.1 dan 4.2 dituliskan jadwal sebelum dan saat pelaksanaan penelitian dilaksanakan oleh peneliti: Tabel 4.1 Jadwal Persiapan Sebelum Penelitian No Waktu Pelaksanaan Kegiatan 1. Awal Bulan Maret 2015 Ijin secara informal dengan kepala sekolah 2. Akhir Bulan Maret 2015 Ijin secara formal ke BAPPEDA Klaten dan memberikan tembusan- tembusan ke Dinas Pendidikan, dll. 3. Awal Bulan April 2015 Ijin secara formal ke sekolah dengan memberikan surat ijin penelitian dari BAPPEDA Dipertemukan dengan Guru Fisika kelas X 4. Awal Bulan April 2015 sebelum UAN Konsultasi dengan Guru Fisika kelas X untuk meminta validitas instrument pretest dan posttest Konsultasi RPP 5. Akhir Bulan April 2015 setelah UAN Observasi di kelas X MIA 3 Mengecek kelengkapan alat-alat yang digunakan untuk eksperimen Peneliti melakukan observasi pada kelas yang akan digunakan untuk mengenal siswa dan mengetahui situasi kelas sebelum melaksanakan penelitian. Pada saat observasi di kelas X MIA 3 pada hari Senin, 27 April 2015 siswa yang hadir adalah 32 siswa. Pembelajaran yang berlangsung saat itu menarik perhatian peneliti karena setiap siswa diberikan waktu 2 menit untuk menjelaskan suatu konsep dan teman-teman yang lain memberikan penilaian yang nantinya diserahkan ke guru. Siswa-siswa mengikuti pembelajaran begitu aktif namun ada 1 hal yang ditunggu oleh peneliti dari awal observasi sampai di akhir yakni tidak adanya umpan balik dan tanggapan dari guru maupun siswa lain. Jadi dalam kegiatan pembelajaran tersebut sering terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak ditanggapi atau dibenarkan oleh guru maupun siswa. Gambar 4.1 melukiskan keadaan waktu peneliti observasi dan gambar 4.2 merupakan contoh penilaian dari salah satu siswa. Gambar 4.1. Observasi X MIA 3 Gambar 4.2 Penilaian dari seorang siswa Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No. Waktu 2015 Kelas Jumlah Kegiatan Siswa Hadir Tidak Hadir 1. Kamis, 30 April X MIA 2 33 30 3 Perkenalan, pretest, Pembelajaran materi Lensa Cembung dengan menggunakan metode ceramah 2. Kamis, 7 Mei 33 33 Pembelajaran materi Lensa Cekung ceramah, posttest 3. Senin, 3 Mei X MIA 3 33 33 Perkenalan, pretest, Pembelajaran materi Lensa Cembung dengan metode eskperimen terbimbing 4. Senin, 11 Mei 33 30 3 Pembelajaran materi Lensa Cekung Eksperimen, posttest Rincian pelaksanaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pelaksanaan di Kelas Kontrol a. Kamis, 30 April 2015 Pertemuan pertama penelitian di kelas kontrol dilaksanakan di kelas X MIA 2. Awalnya hari tersebut adalah hari observasi namun, guru berkehendak untuk langsung melaksanakan penelitian mengingat waktu pertemuan yang tinggal beberapa pertemuan lagi dan adanya libur di hari Kamis. Penelitian ini sedikit mendadak karena peneliti saat itu hanya membawa soal pretest dan posttest tetapi tidak membawa kertas milimeter. Akhirnya guru menyarankan untuk mengerjakan soal no. 4 dan 5 di lembar sebaliknya. Sebelum membagikan soal pretest, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menyampaikan maksud kedatangan. Setelah semua dijelaskan, peneliti membagikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan pretest 30 menit. Beberapa siswa mengeluh karena tidak bisa mengerjakan soalnya dan merasa kesulitan di no. 4 dan 5. Selama pretest berlangsung, peneliti berkeliling untuk memantau kegiatan siswa agar tidak ada siswa yang berbuat curang. Peneliti melihat ada 4 orang siswa yang berbuat curang. Peneliti tersenyum melihat siswa tersebut dan siswa menjadi malu serta kembali mengerjakan soal sendiri. Gambar 4.3 dan 4.4 melukiskan keadaan waktu siswa mengerjakan pretest. Gambar 4.3 Siswa X MIA 2 Gambar 4.4 Siswa X MIA 2 saat Pretest saat Pretest Setelah mengerjakan soal tersebut, guru memberikan waktu 10 menit untuk beristirahat. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti pembelajaran materi pembiasan cahaya pada lensa cembung. Guru mata pelajaran fisika yang mengajar. Sebelumnya, peneliti juga telah berkonsultasi dengan guru mengenai alokasi waktu, materi yang diajarkan, dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Peneliti duduk di belakang mengamati dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan inti diawali oleh guru dengan menanyakan apakah siswa dapat mengerjakan soal pretest tersebut atau tidak. Sebelum memberikan materi pembiasan cahaya pada lensa cembung, guru mengingatkan kembali ingatan siswa mengenai hukum Snellius. Selanjutnya, ia memulai materi pembiasan cahaya pada lensa cembung. Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode ceramah. Guru hanya memberi ceramah tanpa bertanya ataupun membuat siswa berpikir secara konstruktivisme. Guru mengajar dengan menulis di papan tulis, tetapi juga kadang mengajak siswa bersendau gurau agar suasana tidak sepi. Pada saat pembelajaran berlangsung ada simulasi gempa di sekolah ini yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hal ini membuat kelas menjadi ribut dan proses pembelajarannya sedikit tersendat. Sekitar 10 menit pembelajaran terhenti karena suara sirene yang membuat suara guru tidak terdengar dan membuat siswa saling bercanda dan tertawa terbahak-bahak dengan temannya. Saat pembelajaran dilanjutkan kembali, siswa diberikan soal latihan mengenai pembiasan cahaya pada lensa cembung. Siswa ditunjuk secara acak untuk mengerjakan soal yang diberikan guru di depan tetapi hanya diberikan waktu 5 menit untuk mengerjakan di tempat duduk. Pada saat siswa mengerjakan soal di depan, guru membimbing dan membantu siswa. Di akhir pembelajaran guru memberikan rangkuman dan memberikan tugas rumah untuk siswa lihat gambar 4.5 dan 4.6. Gambar 4.5 Guru Mengajar Gambar 4.6 Guru Membimbing di Kelas Kontrol Siswa b. Kamis, 7 Mei 2015 Pertemuan kedua untuk kelas kontrol dibuka dengan doa, guru mengabsen siswa dan seperti sebelumnya guru mata pelajaran fisika yang mengajar. Pembelajaran dibuka dengan guru yang mengingatkan tugas yang lalu. Siswa ditunjuk untuk maju ke depan mengerjakan pekerjaan rumah yang telah diberikan guru, tugas tersebut dikoreksi oleh siswa lain dengan cara menukarkan buku ke teman sebelah. Setelah koreksi, salah satu siswa ditunjuk untuk menulis nilai teman-temannya di buku nilai. Kegiatan selanjutnya ialah kegiatan inti pembelajaran mengenai pembiasan cahaya pada lensa cekung. Proses pembelajaran tak jauh berbeda dengan pembelajaran yang sebelumnya, yakni guru menerangkan materi denga metode ceramah dan materi tersebut ditulis di papan tulis. Guru menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan. Saat siswa merasa bosan ada yang bermain hp atau cerita dengan temannya. Saat kondisi menjadi ribut, guru menegur siswa dan siswa tenang kembali. Di akhir pembelajaran sebelum diadakannya posttest, guru memberikan soal latihan bagi siswa dan selanjutnya siswa mengerjakan di depan lihat gambar 4.7 dan 4.8. Guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan 2 minggu yang lalu mengenai pembuatan video alat-alat optik, guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi untuk menentukan waktu kapan mereka mempresentasikannya. Gambar 4.7 Siswa Berdiskusi Gambar 4.8 Siswa mengerjakan saat Mengerjakan soal tugas dari guru 45 menit terakhir guru memberikan waktu kepada peneliti untuk melaksanakan kegiatan posttest. Kegiatan posttest berlangsung selama 30 menit dan 15 menit waktu diberikan guru untuk siswa beristirahat ataupun untuk bertanya jawab dengan peneliti. Saat posstest berlangsung ada 3 siswa yang bingung karena minggu yang lalu mereka tidak mengikuti pelajaran karena 2 orang mengikuti lomba dan 1 orang sedang rapat osis. Oleh karena itu, peneliti hanya menggunakan 30 siswa sebagai sampel mengingat 3 siswa tidak mengikuti proses pembelajaran sebelumnya. Gambar 4.9 dan 4.10 melukiskan keadaan waktu siswa mengerjakan posttest. Gambar 4.9 Posttest di X MIA 2 Gambar 4.10 Posttest di X MIA 2 2. Pelaksanaan di Kelas Eksperimen a. Senin, 3 Mei 2015 Kegiatan pembelajaran fisika di kelas eksperimen ini dilaksanakan oleh peneliti sebagai pengajar yang dibantu salah seorang teman untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing. Sebelum melakukan eksperimen, peneliti mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk eksperimen dan teman peneliti mempersiapkan ruangan. Persiapan tersebut dilakukan pada saat siswa-siswi mengikuti upacara bendera. Kegiatan upacara bendera ini diselenggarakan setiap hari senin oleh karena itu setelah bel masuk berbunyi yang mana menjadi tanda kegiatan pembelajaran dimulai, selang 10 menit peserta didik baru memasuki laboratorium fisika. Hal itu terjadi karena siswa harus mempersiapkan buku-buku dan berjalan ke laboratorium. Saat siswa mulai memasuki ruangan laboratorium lihat gambar 4.11, guru membuka pelajaran dengan berdoa dan memberikan penjelasan bahwa untuk hari ini jam pelajaran fisika akan diberikan pada peneliti untuk melaksanakan penelitiannya. Guru memberikan waktu sepenuhnya pada peneliti, oleh karena itu peneliti selanjutnya berkenalan dan menyampaikan maksud kedatangan selanjutnya memberikan penjelasan mengenai pembagian waktu di jam pelajaran fisika kali ini yakni 30 menit untuk pretest dan 90 menit untuk melakukan eksperimen, berdiskusi serta melakukan kegiatan penutup. Gambar 4.11 Siswa Memasuki Lab Gambar 4.12 Siswa Mengerjakan Pretest Pretest yang berlangsung selama 30 menit berjalan dengan lancar lihat gambar 4.12. Kegiatan pretest dibuat peneliti sama dengan pretest di kelas kontrol dengan tidak membagikan kertas milimeter, hal tersebut dilakukan agar tidak ada perbedaan nilai. Ada beberapa siswa yang mengeluh tidak bisa mengerjakan dan bertanya dengan teman, tetapi peneliti tetap berkeliling dan menegurnya dengan tersenyum. Setelah kegiatan pretest usai, peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. Dengan cara meminta siswa menghitung 1-6 dimulai dari siswa perempuan kemudian siswa laki-laki. Hal ini dilakukan agar siswa laki-laki tersebar di seluruh kelompok. Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran, setiap kelompok diberikan 2 lembar kerja siswa dengan harapan 1 LKS untuk mereka dan 1 LKS dikumpulkan. Untuk pembagian alat, agar setiap siswa dapat mengikuti eksperimen dengan baik maka peneliti mempersiapkan kebutuhan siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru dan peneliti menyepakati 3 kelompok menggunakan kit secara lengkap dan 3 kelompok diberikan alat- alat yang digunakan dalam eksperimen yakni menggunakan lensa cembung, lilin, layar, dan mistar atau penggaris kayu lihat gambar 4.13, 4.14, 4.15, dan 4.16. Sebelum eksperimen dilaksanakan, peneliti memberikan waktu untuk siswa mengamati alat-alat yang digunakan, membaca dan mencermati langkah kerja eksperimen dan memahami apa yang harus mereka kerjakan. Peneliti juga bertanya mengenai soal pretest yang mereka kerjakan sebagai motivasi belajar mereka dan menanyakan alat-alat apa saja yang digunakan beserta fungsinya. Disaat siswa ditanya mengenai soal pretest rata-rata siswa menjawab tidak bisa mengerjakan yang no.4 dan 5. Peneliti juga telah mengetahui hal itu sebelumnya karena saat berkeliling peneliti melihat beberapa siswa yang tidak dapat mengerjakan soal no. 4 dan 5. Awal eksperimen cuaca mendukung dimana langit sedikit gelap dan mendung, hal tersebut membuat eksperimen berjalan dengan lancar karena dengan menggunakan lampu atau lilin dapat terlihat jelas bayangan terbentuk. Tetapi, lama kelamaan cuaca berubah menjadi cerah dan ruangan lab menjadi sangat terang ditambah dengan tidak adanya gorden. Namun, tiba-tiba sinar matahari kembali tertutup oleh awan lagi. Karena hal tersebut membuat peserta didik menjadi gaduh karena kadang dapat melihat bayangan dengan jelas kadang tidak maka peserta didik mengganti lilin atau lampu dengan menggunakan senter dari hp mereka. Sehingga bayangan terbentuk sangat jelas dan ketika mereka menemukannya bersorak kegirangan. Gambar 4.13 Peralatan KIT Gambar 4.14 KIT untuk Eksperimen untuk 3 Kelompok Gambar 4.15 Peralatan Sederhana Gambar 4.16 Alat Sederhana untuk 3 Kelompok untuk Eksperimen Kejadian diatas cukup membuat waktu tersita, meskipun hal tersebut juga sudah diantisipasi oleh peneliti dengan menyiapkan sumber cahaya yang sesuai dengan eksperimen tetapi cuaca yang terjadi pagi itu tidak dapat diatasi oleh peneliti. Kegiatan eksperimen lensa cembung yang dilakukan peserta didik pembagian waktunya tetap diatur oleh peneliti agar peserta didik dapat bekerja sesuai dengan petunjuk dari LKS dan mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Di dalam LKS juga terdapat hal-hal yang harus didiskusikan oleh peserta didik yang nantinya dipresentasikan di depan kelas lihat gambar 4.17, 4.18, 4.19, dan 4.20. Apabila peserta didik kebingungan dalam melakukan eksperimen dan bertanya peneliti tidak hanya langsung menjawab pertanyaan mereka. Peserta didik harus mampu membentuk pemikiran mereka disini. Jadi, peneliti menjawab pertanyaan siswa dengan memberikan arahan agar peserta didik dapat menemukan jawaban sendiri. Akhir pembelajaran hari itu ditutup dengan presentasi peserta didik dan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari. Peneliti juga memberikan informasi bahwa pertemuan minggu depan kegiatannya adalah eksperimen lensa cekung dan posttest. Peneliti juga mengingatkan agar mereka belajar supaya dapat mengerjakan soal yang diberikan kepada mereka. Gambar 4.17 Eksperimen dengan KIT Gambar 4.18 Eksperimen dengan Alat Sederhana Gambar 4.19 Siswa sedang Berdiskusi Gambar 4.20 Perwakilan Siswa Presentasi b. Senin, 11 Mei 2015 Hari itu SMA Negeri 2 Klaten tidak menyelenggarakan upacara bendera karena akan diadakan penilaian kebersihan dari pemerintah. Oleh karena itu, siswa-siswi diharuskan untuk melakukan bersih-bersih di kelas masing-masing. Laboratorium juga dibersihkan, sehingga membuat peneliti sedikit terganggu untuk menyiapkan peralatan eksperimen karena akses jalan terhalang oleh kegiatan kebersihan tersebut. Setelah bel masuk berbunyi siswa tidak langsung ke laboratorium, mereka beristirahat terlebih dahulu dan ada pula yang mencuci tangan dan membersihkan bajunya. Saat peserta didik sudah masuk ke ruangan, peneliti langsung mengarahkan mereka untuk duduk sesuai dengan anggota kelompoknya. Penelitian ini baru dapat dimulai setelah 15 menit setelah bel masuk berbunyi. Kegiatan pembelajaran dibuka dengan doa dan peneliti menanyakan apakah ada siswa yang tidak hadir. Selanjutnya peneliti mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari minggu kemarin dengan secara acak menunjuk peserta didik untuk mengerjakan soal di depan. Peserta didik tersebut juga diminta untuk menjelaskan kepada peserta didik yang lain bagaimana ia dapat menemukan jawabannya. Waktu yang diperlukan untuk pembukaan 15 menit. Waktu untuk bereksperimen, berdiskusi, dan mempresentasikan, serta membuat rangkuman 75 menit. Kegiatan posttest menggunakan waktu 30 menit. Peneliti beruntung karena cuaca hari ini mendung sehingga dengan menggunakan lilin sudah terlihat bayangan dengan jelas. Peneliti melakukan kegiatan eksperimen sama dengan kegiatan eksperimen sebelumnya, seperti berkeliling mengecek kegiatan siswa dan membantu jika siswa kebingungan. Disini siswa merasa lebih susah melakukan kegiatan eksperimen karena mereka kebingungan menentukan mana jarak bayangan, jarak benda, tinggi bayangan, tinggi benda agar dapat menentukan fokus lensa cekung Untuk dapat menentukan fokus lensa cekung, eksperimen yang dilakukan berbeda dengan percobaan sebelumnya. Dalam percobaan ini digunakan juga lensa cembung untuk membantu menentukan fokus lensa cekung. Oleh karena itu, siswa menjadi bingung dengan kondisi tersebut. Hanya ada 2 kelompok yang dapat menemukan besarnya fokus lensa cekung mendekati hasil sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya beberapa faktor ketidaktelitian peserta didik mengukur jarak dan tinggi benda atau bayangan, posisi alat eskperimen yang tidak berada dalam satu garis lurus sehingga sinar tidak tepat masuk ke lensa. Setelah peserta didik menyelesaikan eksperimennya dilanjutkan, dengan kegiatan diskusi dan mempresentasikan hasil diskusinya lihat gambar 4.21 dan 4.22. Peserta didik dan peneliti bersama-sama membuat rangkuman apa yang telah dipelajari hari ini, terjadi juga tanya jawab antar peneliti dan siswa. Peneliti memberikan waktu 5 menit untuk siswa belajar sebelum mengikuti posttest. Gambar 4.21 Kegiatan Eksperimen Gambar 4.22 Siswa Berdiskusi Gambar 4.23 Kegiatan Posttest Gambar 4.24 Kegiatan Posttest Selama posttest berlangsung lihat gambar 23 dan 24, teman dari peneliti pulang karena memiliki keperluan lain. Jadi, yang mendokumentasikan kegiatan posttest adalah peneliti sendiri. Kadang peneliti bingung, di satu pihak harus mengawasi peserta didik saat mengerjakan soal dan di satu sisi juga harus segera membereskan ruangan. Setelah peneliti selesai membereskan alat- alat tersebut, peneliti kembali mengawasi kegiatan posttest. Akhirnya penelitian di kelas eksperimen ini selesai dan berjalan dengan lancar.

B. Data dan Analisis 1. Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Pengaruh Metode Demonstrasi Untuk Menngkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Pada Materi Pembiasan Cahaya (Eksperimen Di Kelas V Mi Al-Musthofa Sempur)

2 16 112

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU ANIMASI FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA DI KELAS X SMA NEGERI 20 MEDAN T.P. 2013/2014.

0 3 3

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN LAPANGAN DAN EKSPERIMEN LABORATORIUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KLAS X DI SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA

0 1 7

PENGARUH MEDIA SIMULASI PHET TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM KONSEP PEMBIASAN CAHAYA.

0 4 42

Efektivitas metode eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas X SMAN 2 Ngaglik dalam materi pembiasan cahaya pada lensa.

2 4 180

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 2 232

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 5 230

PENGARUH METODE EKSPERIMEN SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN KALOR TERHADAP SIKAP DAN PRESTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 CAWAS KLATEN

0 0 129

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN 2011-2012 Skripsi

0 0 158