retikuloendotelial, menyaring partikel partikel asing, bakteri, dan zat beracun. Bagian empedu dimulai dari kanalikuli yang dibentuk oleh hepatosit. Lapisan
struktur mikrovili terletak lebih maju ke arah saluran interlobular empedu, dan saluran hati yang lebih besar. Bagian luar hepatik porta, saluran utama hati
bergabung dengan saluran sistik empedu untuk membentuk saluran empedu yang mengalir ke duodenum Gambar 1 Gurakar, et al., 2014.
C. Kerusakan Hepar
Klasifikasi dari kerusakan hepar utamanya didasarkan pada pola kerusakan dan gambaran histopatologi. Jenis kerusakan hepar berdasarkan pada
tipe agen perusak atau agen toksik, apakah termasuk jenis kerusakan akut atau kronis Hodgson, 2010.
a. Perlemakan Hepar Perlemakan hepar atau steatosis merupakan akumulasi abnormal
dari lipid
pada sel-sel
hepar, misalnya
trigliserida, ada
ketidakseimbangan antara pengambilan dari trigliserida ekstrahepatik dan sekresi hepatik dari trigliserida yang mengandung lipoprotein dan
katabolisme asam lemak Hodgson, 2010. Pada perlemakan hepar, terjadi penimbunan lemak melebihi 5 dari berat hepar. Perlemakan
hepar berpotensi menjadi penyebab kerusakan hepar dan sirosis hepar Gregus dan Klaaseen, 2001.
Menurut Lu cit., Nopitasari, 2013, agen toksik yang menyebabkan penimbunan lipid dalam hepar yang paling umum adalah
karbon tetraklorida. Mekanismenya adalah karbon tetraklorida
menyebabkan adanya kerusakan pelepasan trigliserida hepar ke plasma. Karbon tetraklorida bekerja melalui radikal triklorometri yang
merupakan metabolit reaktifnya, yang secara kovalen akan mengikat protein dan lipid tidak jenuh dan menyebabkan peroksidasi lipid.
a b
Gambar 2. Struktur mikroskopik hati yang mengalami steatosis Brunt, 2007
Etiologi steatosis dapat disebabkan oleh adanya toksin, dan infeksi virus hepatitis C. Bentuk hepatosit pada steatosis mikrovaskular biasa
berbentuk seperti balon. Gambar di atas adalah contoh dari steatosis akut. Hepatosit membesar dan sitoplasma diretikulasi oleh agregat kecil
steatosis Gambar 2a. Steatosis mikrovesikular pada awalnya sering dilihat seperti bengkak sehingga hepatosit berbentuk seperti balon
Gambar 2b Brunt, 2007.
b. Kolestasis Kolestasis merupakan bentuk penekanan atau penghentian dari
aliran cairan empedu, dan kemungkinan ada penyebab intrahepatik dan ekstrahepatik.
Inflamasi atau
halangan dari
saluran empedu
menyebabkan retensi garam empedu sehingga terjadi akumulasi bilirubin, dan akan mengakibatkan jaundice Hodgson, 2010.
Mekanisme lain yang juga dapat menyebabkan kolestasis adalah perubahan fluiditas membran yang mengubah fungsi protein transport
dan enzim, gangguan sitoskeleton dan transportasi vesikel yang biasanya menentukan sekresi polaritas dan transport protein target terhadap
membran basolateral dan kanalikular, kerusakan pada struktur junction yang menyebabkan hilangnya gradien osmotik karena adanya kebocoran
pada jalur paraseluler, dan kerusakan jalur transduksi sinyal yang normalnya mengkoordinasikan fungsi sel dalam lobus hati melalui gap
junction dan merangsang kontraksi empedu kanalikular Acalovschi and Paumgartner, 2001.
Gambar 3. Struktur hati yang mengalami kolestasis Arora, 2012