memberikan efek hepatoprotektif bagi hewan uji yang terpapar karbon tetraklorida.
Konsentrasi ALP kelompok perlakuan dosis I 350 mgkg BB dibandingkan dengan kelompok kontrol olive oil adalah berbeda tidak
bermakna. Hal ini berarti ada peningkatan ALP pada dosis I ekstrak etanol kulit P. americana setelah diinduksi karbon tetraklorida. Berdasarkan data
statistik, terdapat penyimpangan standar deviasi yang besar pada kelompok perlakuan dosis I sehingga menyebabkan variasi yang besar
pada konsentrasi ALP dosis I yang memberikan perbedaan tidak bermakna antara dosis I dan kontrol olive oil.
5. Kelompok Perlakuan Dosis II 700 mgkg BB pada tikus jantan galur
Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mLkg BB.
Pada kelompok perlakuan yang diberikan pajanan dosis II esktrak etanol kulit P. americana 700 mgkg BB. Hasil pengujian menunjukkan
konsentrasi ALP pada kelompok perlakuan dosis II, kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dan kontrol negatif olive oil secara berturut-turut
adalah 336,6 ± 10,4; 440,2 ± 37,7; 274,2 ± 25,6 UL. Berdasarkan hasil uji statistik, maka terdapat perbedaan tidak
bermakna antara dosis II dengan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida, nilai P 0,05. Hal ini berarti tidak ada perubahan konsentrasi ALP pada
tikus yang diinduksi karbon tetraklorida setelah pemberian dosis II. Perbedaan tidak bermakna juga ditemukan pada perbandingan
antara dosis II ekstrak etanol kulit P. americana dan kontrol olive oil, nilai
P 0,05. Secara statistik memang terdapat perbedaan tidak bermakna, tetapi jika dilihat dari nilai konsentrasi ALP, nilai konsentrasi ALP dosis II
lebih besar dari kontrol olive oil sehingga dapat dikatakan bahwa dosis II tidak cukup mampu menurunkan konsentrasi ALP sehingga belum dapat
memberikan efek protektif bagi hati.
6. Kelompok Perlakuan Dosis III 1400 mgkg BB pada tikus jantan
galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mLkg BB.
Pada kelompok perlakuan yang ketiga, kelompok hewan uji diberi pajanan ekstrak etanol dosis III kulit P. americana 1400 mgkg BB
kemudian diinduksi karbon tetraklorida 2 mLkg BB 24 jam setelah pejanan ekstrak etanol kulit P. americana. hari ke enam. Perbandingan
nilai konsentrasi ALP pada dosis III ekstrak etanol kulit P. americana, kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dan kontrol negatif olive oil
secara berturut-turut adalah 286,4 ± 27,0; 440,2 ± 37,7; 274,2 ± 25,6 UL. Berdasarkan hasil uji statistik, nilai konsentrasi ALP pada dosis III
ekstrak etanol kulit P. americana dan kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida adalah berbeda bermakna, nilai P 0,05. Hal ini berarti dosis
III mampu memberikan penurunan konsentrasi ALP sehingga dapat memberikan efek protektif bagi hati yang terpapar karbon tetraklorida.
Nilai konsentrasi ALP pada dosis III banding kontrol olive oil adalah berbeda tidak bermakna, nilai P 0,05. Hal ini berarti Dosis III
dapat menurunkan konsentrasi ALP hingga hampir mendekati nilai normal, seperti pada kelompok kontrol olive oil.