tikus jantan galur Wistar yang dibagi secara acak dalam 6 kelompok sama banyak yaitu 5 ekor tikus pada masing-masing kelompok. Kelompok I
kelompok kontrol hepatotoksin diberi karbon tetraklorida 2 mLkg BB. Kelompok II kelompok kontrol negatif diberi olive oil 1 sebanyak 4 mL
secara per oral. Kelompok III kelompok kontrol ekstrak etanol diberi ekstrak etanol kulit P. americana dengan dosis 1,4 gkg BB secara per oral
sekali sehari selama 6 hari berturut turut. Kelompok IV, V, VI, kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol kulit P. americana dengan dosis 0,35 gkg
BB pada kelompok IV, 0,7 kgBB pada kelompok V, dan 1,4 gkg BB pada kelompok VI. Pemberian dilakukan sekali sehari selama 6 hari berturut turut
secara per oral kemudian diinduksi hepatotoksin karbon tetraklorida pada jam ke-24 setelah hari ke-6. Setelah pemberian hepatotoksin, dilakukan
pengambilan darah pada jam ke-24 setelah penginduksian hepatotoksin karbon tetraklorida.
10. Pembuatan serum
Darah diambil melalui sinus orbitalis mata hewan uji dan ditampung dalam tabung eppendorf dan didiamkan selama 15 menit, lalu disentrifugasi
dengan kecepatan 5000 rpm selama 15 menit, lalu dipisahkan dari bagian supernatannya.
11. Pengukuran konsentrasi ALT.
Penetapan aktivitas ALT ditetapkan berdasarkan reaksi enzimatik menggunakan reagen kit Dyasis® ALT yang terdiri dari reagen 1 dan reagen
2. Komponen reagen 1 adalah TRIS, L-Alanine, Lactat dehydrogenase
LDH, sedangkan komponen reagen 2 adalah 2-Oxoglutarate, NADHA, pyridoxa-5-phosphate FS, Good’s buffer, dan pyridoxal-5-phosphate. Sampel
serum diambil sebanyak 100 µ L kemudian ditambahkan dengan 1000 µL reagen 1, divortex, dan didiamkan selama 5 menit, lalu ditambahkan reagent
2 sebanyak 250 µL, divortex kemudian didiamkan selama 1 menit. Kadar ALT kemudian diukur menggunakan vitalab, pada panjang gelombang 340
nm.
12. Pengukuran konsentrasi ALP
Pengukuran aktivitas ALP ini dilakukan di Laboratorium Parahita Yogyakarta. Metode standar dengan uji kolorimetri. Prosedur pengukuran
ALP adalah sebagai berikut: a. Sampel darah disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
b. Spesimen dengan nilai ALP lebih dari 2200 UL didilusi menggunakan protokol dilusi otomatis atau prosedur dilusi manual.
c. Sistem menunjukkan dilusi dari spesimen dan secara otomatis mengkoreksi nilai konsentrasi enzim dengan mengalikan hasil dengan
faktor dilusi. Reaksi yang terjadi adalah:
p-nitrophenylphosphate + H
2
O
ALP
Phosphate + p-nitrophenol Rentang absorbansi meningkat pada 404 nm. Pelepasan p-nitrofenol
memberikan warna yang proporsional dengan aktivitas ALP dan aktivitas ALP dapat diukur secara fotometrik, menggunakan alat Abbott Architect
Clinical Chemistry Analyzer.