C. Bahan Penelitian
1. Bahan utama
a. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur Wistar dengan berat badan 150 – 250 gram dan berumur 2 – 3
bulan yang diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Bahan uji yang digunakan adalah kulit P.americana yang diperoleh dari Depot Es di Yogyakarta, diambil pada bulan Mei-Juli 2014.
2. Bahan Kimia
a. Senyawa hepatotoksin yang digunakan adalah karbon tetraklorida yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. b. Pelarut senyawa hepatotoksin yang digunakan adalah Olive oil
Bertolli® c. Pelarut untuk ekstraksi digunakan etanol 70 yang diperoleh dari
General Labora Yogyakarta. d. Reagen kit serum Alkalin fosfatase yang diproduksi oleh Abbott
Chemistry Reagent.
D. Alat Penelitian
a. Alat pembuatan serbuk kering kulit P.americana
Alat – alat yang digunakan antara lain oven, mesin penyerbuk dan ayakan.
b. Alat pembuatan ekstrak etanol kulit P.americana
Seperangkat alat gelas berupa Beaker glass, Erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, cawan porselen, corong Buchner, pipet tetes, batang
pengaduk Pyrex Iwaki Glass®. Mesin penyerbuk Retsch®, ayakan no 40 Electric Sieve Shaker Indotest Multi Lab®, timbangan analitik
Mettler Toledo®, moisture balance, orbital shaker Optima®, rotary vacuum evaporator IKAVAC®, oven Memmert®.
c. Alat uji pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit P. americana
terhadap aktivitas ALP
Seperangkat alat gelas berupa Beaker glass, gelas ukur, tabung reaksi, labu ukur, pipet tetes, batang pengaduk Pyrex Iwaki Glass®,
timbangan analitik Mettler Toledo®, sentrifuge Centurion Scientific®, vortex Genie Wilten®, spuit injeksi per oral dan syringe 3 cc Terumo®,
spuit ip. dan syringe 1 cc Terumo®, pipa kapiler, tabung Eppendorf, stopwatch.
E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi buah P. americana
Determinasi dilakukan dengan mencocokkan buah P. americana yang diperoleh dari Depot Es Teller 77 di Ambarukmo Plaza Yogyakarta dengan
ciri-ciri makroskopis buah P. americana yang tertera pada buku karangan Agrilink.
2. Pengumpulan bahan uji
Bahan uji yang digunakan adalah kulit P. americana yang masih segar dan tidak busuk, diambil pada bulan Mei-Juli 2014.
3. Pembuatan serbuk kulit P. americana
Kulit P. americana dicuci dan dibersihkan dari sisa daging yang masih melekat. Setelah itu, kulit dipotong kecil-kecil lalu diangin – anginkan
kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50˚ C selama 24 jam. Setelah biji benar-benar kering, biji dihaluskan dan diayak dengan ayakan nomor 40.
4. Penetapan kadar air pada serbuk kering kulit P. americana
Penetapan kadar air serbuk kulit P. americana bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam serbuk dan untuk memenuhi persyaratan serbuk
yang baik yaitu kurang dari 10 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995.
Penetapan kadar air serbuk kulit P. americana menggunakan metode gravimetri. Serbuk kering kulit P. americana yang sudah diayak, dimasukkan
sebanyak ± 5,0 gram ke dalam alat moisture balance kemudian diratakan. Bobot serbuk kering kulit tersebut ditetapkan sebagai bobot sebelum
pemanasan bobot A, setelah itu dipanaskan menggunakan oven pada suhu 110˚C. Serbuk kering kulit P.americana yang sudah dipanaskan ditimbang
kembali dan dihitung sebagai bobot setelah pemanasan bobot B. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap selisih bobot A terhadap bobot B yang
merupakan kadar air serbuk kulit P. americana.
5. Pembuatan ekstrak etanol kulit P.americana
Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi untuk menyari senyawa yang dituju. Sebanyak 20 g serbuk biji P.americana Mill direndam dalam 400 mL
pelarut etanol 70 pada suhu kamar selama 5x24 jam agar senyawa kimia yang terkandung dalam kulit P.americana dapat larut dalam pelarut etanol.
Setelah dilakukan perendaman, hasil maserasi kemudian disaring menggunakan corong Buchner yang dilapisi kertas saring sehingga diperoleh
filtrat. Serbuk sisa perendaman dimaserasi kembali dengan etanol 70 selama 2 x 24 jam. Filtrat hasil saringan dipindahkan dalam labu alas bulat
untuk dievaporasi untuk menguapkan cairan penyari pada proses maserasi. Hasil evaporasi dituangkan dalam cawan porselen yang telah ditimbang
sebelumnya agar mempermudah perhitungan rendemen ekstrak yang akan diperoleh. Cawan porselen yang berisi larutan hasil maserasi dipanaskan di
atas waterbath dengan suhu 80˚ C untuk mendapatkan ekstrak etanol kulit P. americana dengan bobot pengeringan ekstrak yang tetap. Menghitung rata-
rata rendemen 5 replikasi ekstrak etanol kulit P. americana kental yang telah dibuat.
Rendemen ekstrak = berat cawan ekstrak kental – berat cawan kosong Rata-rata rendemen =
6. Pembuatan CMC-Na 1
Sebanyak 1 g CMC-Na ditimbang, kemudian dilarutkan menggunakan aquadest 25 mL dan didiamkan selama 24 jam hingga CMC-Na