c. Penetapan Dosis Ekstrak Etanol kulit P. americana Penetapan peringkat dosis mengacu pada penelitian Nopitasari
2010. Penetapan peringkat dosis didasarkan pada perhitungan dengan bobot tikus paling besar yaitu 250 g, konsentrasi esktrak etanol kulit P.
americana yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan melalui spuit oral yaitu 7 atau 70 mgmL, serta volume maksimal pemberian oral yaitu
5 mL. Maka dosis tertinggi dapat ditentukan sebagai berikut: BB x D = C x V
0,250 kg x D = 70 mgmL x 5 mL D = 1400 mgkg BB.
Dosis tengah dan dosis rendah ditentukan dengan menurunkan dua kelipatan dari dosis tertinggi sehingga diperoleh dosis 700 mgkg
BB dan 350 mgkg BB. Dosis yang akan digunakan dalam penelitian adalah 350, 700, dan 1400 mgkg BB.
d. Penetapan waktu pencuplikan darah Penetapan waktu pencuplikan darah ditentukan melalui orientasi
pada tiga kelompok perlakuan waktu, yaitu pada jam ke – 0, 24, dan 48 setelah pemejanan karbon tetraklorida. Setiap kelompok perlakuan
terdiri dari 3 hewan uji yang pengambilan darahnya dilakukan melalui pembuluh sinus orbitalis mata kemudian kadar serum ALT diukur.
9. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji
Penelitian ini menggunakan 30 hewan uji karena minimal hewan uji yang dapat digunakan dalam satu kelompok perlakuan adalah 5 ekor. 30 ekor
tikus jantan galur Wistar yang dibagi secara acak dalam 6 kelompok sama banyak yaitu 5 ekor tikus pada masing-masing kelompok. Kelompok I
kelompok kontrol hepatotoksin diberi karbon tetraklorida 2 mLkg BB. Kelompok II kelompok kontrol negatif diberi olive oil 1 sebanyak 4 mL
secara per oral. Kelompok III kelompok kontrol ekstrak etanol diberi ekstrak etanol kulit P. americana dengan dosis 1,4 gkg BB secara per oral
sekali sehari selama 6 hari berturut turut. Kelompok IV, V, VI, kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol kulit P. americana dengan dosis 0,35 gkg
BB pada kelompok IV, 0,7 kgBB pada kelompok V, dan 1,4 gkg BB pada kelompok VI. Pemberian dilakukan sekali sehari selama 6 hari berturut turut
secara per oral kemudian diinduksi hepatotoksin karbon tetraklorida pada jam ke-24 setelah hari ke-6. Setelah pemberian hepatotoksin, dilakukan
pengambilan darah pada jam ke-24 setelah penginduksian hepatotoksin karbon tetraklorida.
10. Pembuatan serum
Darah diambil melalui sinus orbitalis mata hewan uji dan ditampung dalam tabung eppendorf dan didiamkan selama 15 menit, lalu disentrifugasi
dengan kecepatan 5000 rpm selama 15 menit, lalu dipisahkan dari bagian supernatannya.
11. Pengukuran konsentrasi ALT.
Penetapan aktivitas ALT ditetapkan berdasarkan reaksi enzimatik menggunakan reagen kit Dyasis® ALT yang terdiri dari reagen 1 dan reagen
2. Komponen reagen 1 adalah TRIS, L-Alanine, Lactat dehydrogenase