Motivasi Mengajar Tinjauan Teoritis 1. Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi
o memperoleh pengakuan;
o memperoleh rasa aman.
b Mc. Cleland, menggolongkan motivasi sekunder menjadi kebutuhan – kebutuhan:
o berprestasi;
o memperoleh kasih saying;
o memperoleh kekuasaan
c Maslow, menggolongkan motivasi sekunder menjadi kebutuhan – kebutuhan :
o memperoleh rasa aman;
o memperoleh kasih sayang dan kebersamaan;
o memperoleh penghargaan;
o memperoleh pemenuhan diri dan aktualisasi diri
Terdapat beberapa macam motivasi dilihat dari berbagai aspek. 1 Motivasi menurut pembagian dari Frandsen Sardiman, 1986:85-86
a Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya o
Motif – motif bawaan, adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Sebagai contoh misalnya, dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk beristirahat, dan dorongan
seksual. Motif – motif ini seringkali disebut motif – motif yang diisyaratkan secara biologis.
14
o Motif – motif yang dipelajari
Maksudnya motif – motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan,
dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat. b Cognitive moties
Motif ini menunjukken gejala intrinsik yakni menyangkut kepuasan individual. Jenis motif ini adalah sangat primer dalam
kegiatan sekolah terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
c Self expression Penampilan adalah sebagian perilaku manusia. Untuk ini memang
diperlukan kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri.
d Self enchanment Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk
mencapai suatu prestasi. 2 Motivasi
menurut pembagian
dari Woodworth
dan Marquis
Sardiman, 1986:87 a Motif atau kebutuhan organis, misalnya kebutuhan untuk minum,
makan, bernafas, seksual, dan kebutuhan untuk beristirahat. 15
b Motif – motif darurat, yang termasuk motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas,
untuk berusaha, dan untuk memburu. Jelasnya motif ini timbul karena rangsangan dari luar.
c Motif – motif obyektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh
minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
3 Motivasi jasmani dan rohani Sardiman, 1986:87 Motivasi jasmaniah misalnya, refleks, instink otomatis, nafsu.
Motivasi yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan. 4 Motivasi intrinsik dan ekstrinsik Sardiman, 1987:87
a motivasi intrinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Kalau dilihat dari tujuan kegiatan
yang dilakukannya missal, kegiatan belajar maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah
ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Seseorang belajar
memang benar – benar ingin mengetahui segala sesuatunya bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
16
b motivasi ekstrinsik adalah motif – motif yang berfungsi karena adanya rangsangan dari
luar. Sebagai contoh, seseorang belajar karena besok paginya akan ujian dengan mengharapkan nilai baik sehingga akan dipuji.
c. Fungsi Motivasi Menurut Ngalim Purwanto 1990:70 ada beberapa fungsi dari
motivasi. 1 Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan tugas.
2 Motif itu menentukan arah perbuatan, arah perwujudan suatu cita – cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin terbentang pula jalan yang harus ditempuh.
3 Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan mana yang harus dilakukan guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Menurut Sardiman 1989:86 terdapat tiga fungsi motivasi antara lain
1. mendorong manusia untuk berbuat; 2. menentukan arah perbuatan;
3. menyeleksi perbuatan. 17
d. Tujuan motivasi Ngalim Purwanto 1990:73 mengatakan bahwa tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan atau
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan pendidikan yang ditetapkan dan diharapkan dalam
kurikulum sekolah. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan
memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi.
e. Unsur – unsur penggerak motivasi Menurut Soerharsono Sagir Bedjo Siswanto, 1987:245, unsur –
unsur penggerak motivasi adalah sebagai berikut. 1 Prestasi; seseorang yang memiliki keingnan berprestasi sebagai suatu
kebutuhan dapat mendorongnya tercapai sasaran. 2 Penghargaan; penghargaan atau pengakuan atas suatu prestasi yang telah
dicapai seseorang akan merupakan motivator yang kuat. Pengakuan atas suatu prestasi, akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi dari
pada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah. Pengakuan atau 18
penghargaan dalam bentuk piagam penghargaan atau medali, dapat menjadi motivator yang lebih kuat dibandingkan dengan hadiah berupa
barang atau uang. 3 Tantangan; adanya tantangan yang dihadapi memberikan motivator kuat
bagi manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi
motivator bahkan cenderung untuk menjadi kegiatan rutin. Tantangan demi tantangan biasanya akan menumbuhkan kegiatan kegairahan untuk
mengatasinya. 4 Tanggung jawab; adanya rasa ikut serta memiliki sense of belonging
akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab. 5 Pengembangan; pengembangan kemajuan seseorang baik dari pengalaman
kerja atau kesempatan untuk maju dapat merupakan motivator kuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih kuat atau lebih bergairah.
6 Keterlibatan; rasa terlibat akan menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab, rasa dihargai yang merupakan tantangan yang harus dijawab,
melalui peran serta berprestasi, untuk mengembangkan usaha maupun pengembangan pribadi.
7 Kesempatan; kesempatan untuk maju akan merupakan motivator yang cukup luat bagi tenaga kerja.
Menurut Dimyati dan Mudjiono 1997:97 unsur – unsur yang mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut.
19
1 Cita – cita atau aspirasi siswa; cita – cita akan memperkuat motivasi intrinsik maupun ekstrinsik sebab tercapainya suatu cita – cita akan
mewujudkan aktualisasi diri. 2 Kemampuan siswa; memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas
– tugas perkembangan. 3 Kondisi siswa; kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi. 4 Kondisi lingkungan siswa; dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib,
dan indah maka semangat dan motivasi mudah diperkuat 5 Unsur – unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran; pembelajaran
yang masih berkembang jiwa dan raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi yang baik bagi
pembelajaran. 6 Upaya guru dalam membelajarkan siswa; partisipasi dan teladan guru
dalam memilih
perilaku yang
baik sudah
merupakan upaya
membelajarkan siswa.
f. Ciri – ciri orang yang memiliki motivasi Menurut Sardiman 1986:82 ciri – ciri orang yang memiliki motivasi
dalam dirinya antara lain: 1 tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai; 20
2 ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa; 3 tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai; 4 menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah;
5 lebih senang bekerja mandiri; 6 cepat bosan pada tugas – tugas yang rutin hal – hal yang bersifat mekanis,
berulang –ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif; 7 dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu;
8 tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu; 9 senang mencari dan memecahkan masalah soal – soal