1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini peneliti akan membahas tentang enam bagian yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan definisi operasional. Peneliti akan menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Brubacher dalam Ahmadi, 2014: 33 merupakan suatu proses timbal-balik dari tiap pribadi manusia dalam menyesuaikan dirinya
dengan orang lain dan alam semesta. Pendidikan juga merupakan perkembangan yang terorganisasi yang merupakan kelengkapan dari semua potensi manusia yaitu
moral, intelektual, jasmani, kepribadian individu dan kegunaannya bagi masyarakat yang diarahkan demi menghimpun semua aktifitas tersebut untuk
tujuan hidup manusia.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas membahas bahwa pendidikan adalah “Usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara” Ahmadi,
2014: 38. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Ahmadi, 2014: 49 menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. Fungsi dan tujuan pendidikan diharapkan mampu menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan siswa yang berpotensi dan membantu siswa
mengembangkan kemampuan yang sudah dimiliki agar menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
Pihak yang mendukung terselenggaranya pendidikan, salah satunya adalah sekolah. Sekolah-sekolah yang berkualitas akan menciptakan sumber daya
manusia yang baru dan berkualitas pula. Siswa dididik agar mampu dan siap bersaing di era global melalui berbagai macam mata pelajaran dengan kuriklum
tertentu sesuai dengan kurikulum yang sedang digunakan pada sekolah tersebut. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menurut Mulyasa 2007:
20 merupakan stategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi yang memberikan otonomi luas pada setiap
satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum ini
dilakukan dengan memisahkan antar mata pelajaran sehingga pembelajaran tiap mata pelajaran lebih mendalam dan bermakna bagi siswa.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam kurikulum KTSP adalah pelajaran matematika. Matematika adalah ilmu yang menjadi dasar bagi ilmu-ilmu
yang lain yaitu ilmu ekonomi, biologi, fisika dan agama muslim, karena pada ilmu ekonomi, biologi, fisika dan agama muslim Suherman,dkk, 2003: 25, sehingga
matematika juga digunakan sebagai tolok ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan dalam persoalan
yang melibatkan perhitungan. Matematika memiliki fungsi dalam kehidupan siswa sehari-hari, sehingga
sebagai pendidik sebaiknya dapat menyampaikan materi dengan jelas agar siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang pelajaran matematika yang dalam
perkembangannya masih dianggap sulit oleh beberapa siswa di berbagai sekolah. Tujuannya adalah membantu siswa untuk mengatasi masalah hitung terkait
dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembelajaran matematika yang ideal sebaiknya kontekstual atau nyata dengan yang ada di sekitar siswa.
Namun kenyataanya berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran di SDK Wirobrajan I pada tanggal 15 Oktober 2015 khususnya
kelas VB. Siswa kesulitan dalam memahami pelajaran matematika karena matematika dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan selama proses pembelajaran
guru tidak menggunakan media yang mendukung pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 Oktober 2015 di SDK Wirobrajan I khususnya kelas VB mengenai proses
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, dari 34 siswa terdapat 35,29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa tidak bersemangat dalam pembelajaran, 23,52 siswa terlihat melamun dan 26,47 siswa mengantuk saat pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung hanya ada 14,70 siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru tanpa disuruh, sedangkan siswa yang lainnya hanya diam jika
tidak diminta untuk menjawab pertanyaan guru. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas VB pada tanggal 15
Oktober 2015 untuk mendukung data observasi yang telah dilakukan peneliti. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti, guru mengatakan bahwa proses
pembelajaran matematika di kelas VB sudah cukup interaktif karena dalam proses pembelajaran guru tidak hanya menggunkan metode ceramah. Proses pelaksanaan
pembelajaran di kelas VB, menurut guru kelas pembelajaran pernah dilakukan diluar kelas agar siswa tidak merasa jenuh belajar di dalam kelas. Namun hal
tersebut belum mempengaruhi rendahnya nilai matematika siswa di kelas VB karena menurut guru kelas dari 34 siswa terdapat 58,82 siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika khususnya pemahaman tentang soal cerita, yang mengakibatkan prestasi belajar matematika kelas VB
belum memuaskan. Rendahnya prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan data dokumentasi
nilai UTS siswa kelas VB semester 1 tahun ajaran 20152016 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 75. Dari data yang diperoleh peneliti
menunjukkan bahwa nilai rata-rata UTS matematika siswa kelas VB SDK Wirobrajan I pada tahun ajaran 20152016 adalah 68,20. Dari 34 siswa hanya
terdapat 10 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 29,41 sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 24 siswa dengan persentase 70,59.
Guru juga menjelaskan bahwa minat siswa terhadap pelajaran matematika di kelas VB masih sangat kurang ditunjukkan dari tingginya presentase siswa
yang belum mencai KKM pada UTS matematika semester 1 tahun ajaran 20152016 yaitu 70,59 dari 34 siswa keas VB, hal tersebut juga mempengaruhi
kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika. Kurangnya minat belajar siswa kelas VB ditunjukkan melalui data dokumentasi yang
diperoleh peneliti bahwa dari 34 siswa hanya terdapat 27 siswa yang berminat dengan persentase 79,4 .
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2015 menurut peneliti karena kurangnya minat siswa dalam pelajaran
matematika dan rendahnya prestasi belajar siswa yang masih dibawah KKM, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa pada
pelajaran matematika. Minat dan prestasi belajar siswa kelas VB SDK Wirobrajan I dalam mata
pelajaran matematika diharapkan dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan PBL. PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
penyelesaian masalah yang dihadapi oleh siswa dengan menggunakan metode ilmiah yang sistematis dan empiris.
Melalui pendekatan ini siswa dapat aktif dalam berpikir, berkomunikasii dengan teman maupun guru, mencari dan mengolah data dengan mandiri maupun
kelompok dan akhirnya dapat menyimpulkan sebuah pembelajaran Hamdayama, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2014: 209. Sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep tentang masalah, tetapi siswa juga mengetahui metode ilmiah untuk memecahkan masalah
tersebut dan melalui pendekatan PBL sedikit demi sedikit aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa akan berkembang. Melalui pendekatan PBL ini siswa dapat
mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan suatu masalah yang relevan dalam kehidupan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran. Melalui
pendekatan ini pula siswa dapat menemukan sendiri pemahaman atas materi yang sedang dipelajari.
Berdasarkan kondisi hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti. Peneliti melakuk
an penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Problem Based
Learning PBL pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta”. Peneliti berharap dengan menggunakan metode PBL dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VB SDK Wirobrajan I Yogyakarta pada pelajaran matematika.
1.2 Pembatasan Masalah