38. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1 BAB I PENDAHULUAN Bab I ini peneliti akan membahas tentang enam bagian yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. Peneliti akan menguraikan satu persatu dari keenam bagian tersebut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut Brubacher dalam Ahmadi, 2014: 33 merupakan suatu proses timbal-balik dari tiap pribadi manusia dalam menyesuaikan dirinya dengan orang lain dan alam semesta. Pendidikan juga merupakan perkembangan yang terorganisasi yang merupakan kelengkapan dari semua potensi manusia yaitu moral, intelektual, jasmani, kepribadian individu dan kegunaannya bagi masyarakat yang diarahkan demi menghimpun semua aktifitas tersebut untuk tujuan hidup manusia. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas membahas bahwa pendidikan adalah “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara” Ahmadi,

2014: 38. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Ahmadi, 2014: 49 menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Fungsi dan tujuan pendidikan diharapkan mampu menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan siswa yang berpotensi dan membantu siswa mengembangkan kemampuan yang sudah dimiliki agar menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Pihak yang mendukung terselenggaranya pendidikan, salah satunya adalah sekolah. Sekolah-sekolah yang berkualitas akan menciptakan sumber daya manusia yang baru dan berkualitas pula. Siswa dididik agar mampu dan siap bersaing di era global melalui berbagai macam mata pelajaran dengan kuriklum tertentu sesuai dengan kurikulum yang sedang digunakan pada sekolah tersebut. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menurut Mulyasa 2007: 20 merupakan stategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum ini dilakukan dengan memisahkan antar mata pelajaran sehingga pembelajaran tiap mata pelajaran lebih mendalam dan bermakna bagi siswa. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam kurikulum KTSP adalah pelajaran matematika. Matematika adalah ilmu yang menjadi dasar bagi ilmu-ilmu yang lain yaitu ilmu ekonomi, biologi, fisika dan agama muslim, karena pada ilmu ekonomi, biologi, fisika dan agama muslim Suherman,dkk, 2003: 25, sehingga matematika juga digunakan sebagai tolok ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan dalam persoalan yang melibatkan perhitungan. Matematika memiliki fungsi dalam kehidupan siswa sehari-hari, sehingga sebagai pendidik sebaiknya dapat menyampaikan materi dengan jelas agar siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang pelajaran matematika yang dalam perkembangannya masih dianggap sulit oleh beberapa siswa di berbagai sekolah. Tujuannya adalah membantu siswa untuk mengatasi masalah hitung terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pembelajaran matematika yang ideal sebaiknya kontekstual atau nyata dengan yang ada di sekitar siswa. Namun kenyataanya berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran di SDK Wirobrajan I pada tanggal 15 Oktober 2015 khususnya kelas VB. Siswa kesulitan dalam memahami pelajaran matematika karena matematika dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan selama proses pembelajaran guru tidak menggunakan media yang mendukung pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 Oktober 2015 di SDK Wirobrajan I khususnya kelas VB mengenai proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, dari 34 siswa terdapat 35,29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa tidak bersemangat dalam pembelajaran, 23,52 siswa terlihat melamun dan 26,47 siswa mengantuk saat pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung hanya ada 14,70 siswa yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru tanpa disuruh, sedangkan siswa yang lainnya hanya diam jika tidak diminta untuk menjawab pertanyaan guru. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas VB pada tanggal 15 Oktober 2015 untuk mendukung data observasi yang telah dilakukan peneliti. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti, guru mengatakan bahwa proses pembelajaran matematika di kelas VB sudah cukup interaktif karena dalam proses pembelajaran guru tidak hanya menggunkan metode ceramah. Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas VB, menurut guru kelas pembelajaran pernah dilakukan diluar kelas agar siswa tidak merasa jenuh belajar di dalam kelas. Namun hal tersebut belum mempengaruhi rendahnya nilai matematika siswa di kelas VB karena menurut guru kelas dari 34 siswa terdapat 58,82 siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika khususnya pemahaman tentang soal cerita, yang mengakibatkan prestasi belajar matematika kelas VB belum memuaskan. Rendahnya prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan data dokumentasi nilai UTS siswa kelas VB semester 1 tahun ajaran 20152016 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 75. Dari data yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa nilai rata-rata UTS matematika siswa kelas VB SDK Wirobrajan I pada tahun ajaran 20152016 adalah 68,20. Dari 34 siswa hanya terdapat 10 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 29,41 sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 24 siswa dengan persentase 70,59. Guru juga menjelaskan bahwa minat siswa terhadap pelajaran matematika di kelas VB masih sangat kurang ditunjukkan dari tingginya presentase siswa yang belum mencai KKM pada UTS matematika semester 1 tahun ajaran 20152016 yaitu 70,59 dari 34 siswa keas VB, hal tersebut juga mempengaruhi kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika. Kurangnya minat belajar siswa kelas VB ditunjukkan melalui data dokumentasi yang diperoleh peneliti bahwa dari 34 siswa hanya terdapat 27 siswa yang berminat dengan persentase 79,4 . Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2015 menurut peneliti karena kurangnya minat siswa dalam pelajaran matematika dan rendahnya prestasi belajar siswa yang masih dibawah KKM, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa pada pelajaran matematika. Minat dan prestasi belajar siswa kelas VB SDK Wirobrajan I dalam mata pelajaran matematika diharapkan dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan PBL. PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada penyelesaian masalah yang dihadapi oleh siswa dengan menggunakan metode ilmiah yang sistematis dan empiris. Melalui pendekatan ini siswa dapat aktif dalam berpikir, berkomunikasii dengan teman maupun guru, mencari dan mengolah data dengan mandiri maupun kelompok dan akhirnya dapat menyimpulkan sebuah pembelajaran Hamdayama, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2014: 209. Sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep tentang masalah, tetapi siswa juga mengetahui metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut dan melalui pendekatan PBL sedikit demi sedikit aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa akan berkembang. Melalui pendekatan PBL ini siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyelesaikan suatu masalah yang relevan dalam kehidupan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran. Melalui pendekatan ini pula siswa dapat menemukan sendiri pemahaman atas materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan kondisi hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti. Peneliti melakuk an penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning PBL pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta”. Peneliti berharap dengan menggunakan metode PBL dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VB SDK Wirobrajan I Yogyakarta pada pelajaran matematika.

1.2 Pembatasan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Terhadap Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 3 Colomadu Tahun Pelajaran 2010/2

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PBL (PROBLEM BASED PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA KELAS V SD N 1 TEMPURSARI TAHUN PELAJAR

0 0 16

Peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika dengan pendekatan Problem-Based Learning (PBL) di kelas VII E SMP N 15 Yogyakarta.

0 1 18

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Problem Based Learning pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo.

0 2 244

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran matematika kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta.

1 16 359

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.

0 0 341

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDK Kalasan dengan cooperative learning teknik TAI.

0 23 185

PENINGKATAN PARTISIPASI, KEBERANIAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPS SDK WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 184